mediaedukasianda,-
Cerita Begawan Wisrawa mbabar Sastra jendra hayuningrat pangruwating dyu. (Menggambarkan
Godaan Kaum Spiritual).
Pada crita pemayangan bahwa Begawan Wisrawa seorang
begawan yang memiliki kesempurnaan yang melampaui kemampuan kadewatan, pada
suatu saat anaknya bernama Dana Raja ingin meminang seorang Putri Dewi Sukesi, Namun
Dewi Sukesi meminta persyaratan siapapun yang mau melamar dapat memberi
wejangan Sastra jendra Hayuningrat pangruwating dyu.
Karena Dana Raja merasa memilki orang tua seorang
Begawan (tokoh Spiritual) Wisrawa maka menyampaikanlah keinginannya kepada
Begawan Wisrawa (ayahnya) untuk memenuhi persyaratan meminang dewi Sukesi di Alengka.
Begawan Wisrawa memenuhi permintaan anaknya utk
melamar/meminang dewi Sukesi. Dan mampu mbabar Sastra Jendra hayuningrat
pangruwating dyu.
Begawan Wisrawa terhanyut oleh kecantikan Dewi
Sukesi dan hanyut asmara lupa bahwa Begawan Wisrawa melakukan sayembara meminang ini utk anaknya,
disinilah terjadi peristiwa heboh di tatanan masyarakat kedua negara hilanglah etika
moral kaum Spiritual sampai menggoncangkan kadewatan dan muncullah sifat
kesrakahan keturunan Begawan Wisrawa yang semula bersifat berbudi bawa leksana
sepi ing pamrih rameng gawe.
Dari cerita pewayangan tersebut menggambarkan
godaan kaum Spritual yang paling berat adalah:
1. Godaan
syahwat (gendaga kencana) yang akan meruntuhkan moralitas kaum spiritual yang sebenarnya
sebagai figur yang dianut masyarakat.
2. Tahta,
kedudukan/jabatan yang akan membunuh karakter saudara atau kawannya (dunia politik masa kekinian 2019) Dan semua yang dicritakan
dlm pewayangan tersebut juga terjadi rutuhnya moralitas kaum spritual/maupun pemangku kekuasaan masa
kini karena Wanita, dan Tahta.
Bener kata
pepatah wong melik ngendong lali....
Sak beja2 ning wong lali isih beja wong eling lan
waspada....eling saja bisa kliru waspada saja bisa lupa jadi ya Eling dan
waspada ( Sabar dan tatag): yang disebut
loro-loroning atunggal.....antara unsur rohani dan jasmani
manungggal/wisnu.....hmm
Hanya cerita saja. Silahkan bagaimana anda
mensikapinya.
Damailah Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta.
0 komentar:
Post a Comment