July 2019 ~ MEDIAEDUKASIANDA

Terlalu Banyak PR Berdampak Buruk Bagi Peserta Didik


mediaedukasianda,- Guru mungkin perlu memikirkan kembali tugas-tugas yang terlalu banyak diberikan kepada siswanya. Berdasarkan pedoman National Education Association dan Natiomal Parent-Teacher Association, ada sebuah aturan yang dinamakan "Aturan 10 Menit".

Maksudnya adalah 10 menit waktu untuk mengerjakan PR per tingkat kelas setiap malam. Artinya, siswa kelas 1 memiliki waktu 10 menit setiap malam untuk mengerjakan PR, 20 menit untuk kelas 2, dan seterusnya hingga 120 menit untuk siswa kelas 12.

Akan tetapi, survei terhadap lebih dari 1100 orangtua yang dipublikasikan pada American Journal of Family Therapy menemukan bahwa siswa kelas 1 dan 2 secara rerata mengerjakan PR dengan estimasi waktu tiga kali dari waktu yang disarankan. Bahkan, siswa taman kanak-kanak yang disarankan untuk tidak memiliki PR malah menghabiskan waktu 25 menit tiap malam untuk mengerjakan PR.

Menurut para peneliti, kondisi ini merupakan sebuah kondisi yang buruk. Sebab, usia kanak-kanak merupakan periode usia dimana anak mengembangkan kemampuan sosialisasi dan motoriknya. Kedua kemampuan tersebut akan terbatas kalau waktu terlalu banyak dihabiskan untuk mengerjakan PR.

"Ini sangat mengejutkan bagi saya. Anak-anak usia lima tahun duduk di kursi selama 25 menit untuk mengerjakan PR di meja seusai sekolah, bagaimana rasanya itu? Anak-anak ingin bermain di luar, mereka ingin berinteraksi dan inilah yang seharusnya mereka lakukan. Hal itulah yang penting bagi mereka," ujar Stephanie Donaldson-Pressman, direktur klinis New England Center for Pediatric Psychology, Amerika Serikat.

"Harga yang harus dibayar terlalu mahal. Data menunjukkan bahwa mengerjakan PR bagi anak dalam usia tersebut tidak hanya tidak memberikan manfaat sama sekali bagi prestasi akademik anak. Namun, ada bukti bahwa hal ini akan mengganggu sikap mereka terhadap sekolah, nilai, kepercayaan diri, kemampuan sosial, dan kualitas hidup," imbuh Donaldson-Pressman.

Sementara itu, hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental Education menunjukkan, terlalu banyak pekerjaan rumah bisa memberikan dampak negatif bagi anak.

"Temuan kami pada dampak dari pekerjaan rumah menantang asumsi tradisional bahwa pekerjaan rumah secara inheren baik," tulis Denise Pope, seorang dosen senior di Stanford Graduate School of Education.

Para peneliti menggunakan data survei untuk menguji persepsi tentang pekerjaan rumah, kebahagiaan siswa dan keterlibatan perilaku dari 4.317 siswa pada 10 sekolah menengah favorit di kelas menengah atas masyarakat California. Seiring dengan data survei, Paus dan rekan-rekannya menggunakan jawaban terbuka untuk mengeksplorasi pandangan siswa tentang pekerjaan rumah mereka.

Pendapatan rumah tangga rata-rata komunitas yang diteliti tersebut lebih dari $90.000 setahun, dan 93 persen siswa melanjutkan ke perguruan tinggi. Siswa di sekolah tersebut rata-rata melakukan pekerjaan rumah selama 3,1 jam setiap malam.

Paus dan rekan-rekannya menemukan bahwa terlalu banyak pekerjaan rumah dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menjadi kontraproduktif. Mereka mengutip penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa manfaat pekerjaan rumah paling lama dua jam per malam, dan 90 menit sampai dua setengah jam adalah optimal untuk anak SMA.


Studi mereka menemukan bahwa terlalu banyak pekerjaan rumah berhubungan dengan:

* Tingkat Stres Yang Lebih Tinggi

Dari hasil survei, sebanyak 56 persen dari siswa menganggap pekerjaan rumah merupakan sumber utama stres. Sementara 43 persen melihat ujian sebagai stressor utama, sedangkan 33 persen menempatkan tekanan tersebut (pekerjaan rumah) untuk mendapatkan nilai bagus. Hanya kurang dari 1 persen dari siswa mengatakan pekerjaan rumah tidak membuat stres.

* Penurunan Kesehatan

Dalam jawaban terbuka mereka, banyak siswa mengatakan beban pekerjaan rumah menyebabkan mereka kurang tidur dan menimbulkan masalah kesehatan lainnya. Para peneliti menanyakan apakah siswa mengalami masalah kesehatan seperti sakit kepala, kelelahan, kurang tidur, penurunan berat badan dan masalah perut.

* Lebih Sedikit Waktu Untuk Teman-Teman, Keluarga Dan Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut peneliti, berdasarkan survei data maupun respon siswa menunjukkan bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu pada pekerjaan berarti bahwa kebutuhan perkembangan mereka tidak terpenuhi atau pengembangan kecakapan hidup penting lainnya. Kegiatan mereka menjadi drop, tidak melihat teman-teman atau keluarga, dan tidak mengejar hobi yang mereka nikmati.

* Tindakan Penyeimbang

Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa banyak siswa berjuang untuk menemukan keseimbangan antara pekerjaan rumah, kegiatan ekstrakurikuler dan waktu sosial, kata para peneliti. Banyak siswa merasa dipaksa atau diwajibkan untuk memilih pekerjaan rumah daripada mengembangkan bakat atau keterampilan lainnya.

Selain itu tidak ada hubungan antara waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan dan berapa banyak siswa menikmatinya. Penelitian ini juga mengutip perkataan siswa yang sering melakukan pekerjaan rumah yang melihatnya sebagai "sia-sia" atau "tak berotak" hanya agar nilai-nilai pelajaran mereka tetap baik.

Dia mengatakan penelitian mempertanyakan nilai dari sejumlah besar pekerjaan rumah. PR seharusnya tidak boleh ditugaskan sebagai hal rutin, katanya.

"Sebaliknya, setiap pekerjaan rumah yang ditugaskan harus memiliki tujuan dan manfaat, dan harus dirancang untuk menumbuhkan pembelajaran dan pengembangan," tulis Paus seperti dilansir phys.org.

Di tempat-tempat di mana siswa menghadiri sekolah favorit, terlalu banyak pekerjaan rumah yang dapat mengurangi waktu mereka untuk mendorong keterampilan di bidang tanggung jawab pribadi, para peneliti menyimpulkan.

"Orang-orang muda menghabiskan lebih banyak waktu sendirian, yang berarti lebih sedikit waktu untuk keluarga dan sedikit kesempatan untuk terlibat dalam komunitas mereka," kata peneliti.

Para peneliti mengatakan bahwa ketika siswa terbuka atau melalui metode "laporan diri" untuk mengukur kekhawatiran siswa tentang pekerjaan rumah yang mungkin memiliki keterbatasan --beberapa mungkin menganggapnya sebagai kesempatan untuk menyampaikan "keluhan khas remaja"-- adalah penting untuk belajar secara langsung apa yang siswa percaya.
Source: ainamulyana.blog
http://female.kompas.com/read/2015/08/14/180000520/Terlalu.Banyak.PR.Berdampak.Buruk.Bagi.Anak

Share:

Semangat Gotong Royong di Lingkungan Rumah, Desa/Kelurahan, dan Sekolah Anda


mediaedukasianda,- Pekerjaan berat bila dikerjakan bersama-sama akan menjadi ringan dan cepat selesai. Pekerjaan yang dilakukan bersama-sama disebut gotong royong atau kerja bakti. Gotong royong merupakan ciri khas bangsa Indonesia.

A.Bentuk-bentuk Kerjasama di Lingkungan Tetangga

1. Bentuk-Bentuk Kerjasama
a.      Gotong-royong membangun jembatan
b.      Gotong-royong membangun rumah
c.       Ronda malam

2. Gotong-royong ciri khas bangsa Indonesia
Dalam hidup bertetangga pekerjaan membersihkan lingkungan, menjaga lingkungan dikerjakan secara bersama-sama, atau gotong-royong. Dengan bergotong-royong semangat persaudaraan, persatuan dan kesatuan dapat terus terjalin erat.


B.Manfaat kerjasama di Lingkungan Tetangga

1. Kerjasama Di Rumah
Kerjasama adalah kegiatan bersama yang dilakukan dua orang atau lebih. Kerjasama dilingkungan rumah ada dua macam yaitu kerjasama di dalam rumah dan kerjasama di Lingkungan luar rumah.

Kerjasama di lingkungan dalam rumah melibatkan semua anggota keluarga, contoh kegiatan membersihkan rumah, masak memasak, membersihkan halaman..
Manfaat, melakukan kerjasama yaitu pekerjaan berat menjadi ringan, ada rasa saling menghargai dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan.

2. Kerjasama Di Lingkungan Sekolah
Kerjasama di sekolah antara lain:
a.      Membuat kelompok berlajar
b.      Membersihkan kelas dan halaman sekolah
c.       Merapikan kelas dan halaman sekolah.
Memanfaatkan yang dapat dirasakan dalam kerjasama di sekolah adalah pekerjaan berat dapat diselesaikan dengan ringan dan cepat.

3. Kegiatan gotong-royong di lingkungan tetangga atau RT antara lain:
a. Membangun atau memperbaiki rumah.
Kebiasaan gotong-royong membangun rumah biasanya dilakukan di pedesaan.

b. Mengerjakan sawah.
Masyarakat pedesaan masih terbiasa mengerjakan sawah bersama-sama.


c. Membangun tempat ibadah.
Masyarakat kita termasuk masyarakat yang Agamis, sehingga mudah sekali untuk diajak bergotong-royong dalam mngerjakan pembangunan tempat-tempat ibadah.

d. Keamanan lingkungan.
Keamanan lingkungan merupakan hal yang sangat penting. Keamanan lingkunagan juga merupakan tanggungjawab semua warga.
Biasanya di lingkungan RT diadakan siskampling. Siskampling diadakan dengan tujuan agar semua warga ikut bertanggung jawab dalam keamanan lingkungan, sehingga tercipta lingkungan yang aman.

e. Mengerjakan perbaikan jalan.
Perbaikan jalan merupakan tanggung jawab semua warga.

f. Kerjabakti memperbaiki lingkungan.
Kebersihan lingkungan sangat penting artinya tanpa adanya perhatian dari semua warga, lingkungan tidak akan bersih. Di RT biasanya seminggu sekali diadakan kerjabakti kebersihan lingkungan. Penentuan hari kerjabakti ditentukan musyawarah RT.

Demikianlan ulasan yang bisa dapat kami sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf, terimakasih atas kunjungannya serta sempatkanlah waktu luang anda untuk membaca artikel lainnya di website ini. Jangan lupa like halaman Facebook. Silahkan komen ya. Terima kasih.
Source: readyygo.blog
Share:

Membuka Tempat Penitipan Anak di Rumah Sendiri


mediaedukasianda,- Penitipan anak adalah jasa yang penting dalam ekonomi zaman sekarang dan merupakan urusan yang banyak dipikirkan oleh para orang tua.

Membuka tempat penitipan anak yang terjangkau dan dapat diandalkan akan memenuhi kebutuhan penting tersebut karena berarti Anda dapat meringankan kekhawatiran para orang tua.

Pada saat yang sama, penitipan anak kadang sangat mahal sehingga lebih masuk akal jika hanya satu orang tua yang bekerja dan yang lain tinggal di rumah.

Kadang, biaya penitipan anak bahkan lebih mahal daripada uang kuliah.[1] Jika Anda mengambil keputusan untuk membuka tempat penitipan anak di rumah, Anda akan mendapat penghasilan ekstra sambil mengurus anak sendiri.[2]

Bagian 1
Menyusun Rencana Bisnis

1 Pahami Kebutuhannya.
Ada banyak alasan mengapa usaha penitipan anak sangat bisa diandalkan secara ekonomis. Apakah Anda adalah orang yang tepat untuk membantu para keluarga menyesuaikan diri dengan realitas di bawah ini?[3]
Mayoritas keluarga zaman sekarang tidak terdiri dari ayah bekerja dan ibu mengurus anak. Artinya, kedua orang tua sama-sama bekerja.
Tipe ekonomi baru banyak menuntut kerja bergiliran. Artinya, makin banyak orang yang bekerja pada malam hari dan akhir pekan.
Kadang-kadang, satu orang tua bekerja siang hari, dan yang satu lagi bekerja pada malam hari.
Orang-orang menunda pensiun, dan itu berarti kakek atau nenek tidak bisa mengurus cucu.

2 Evaluasi Kekuatan Dan Kelemahan Anda.
Jika Anda berencana membuka tempat penitipan anak, mungkin Anda menyukai anak-anak dan memahami bahwa pekerjaan mengurus anak membutuhkan banyak energi dan komitmen besar, tetapi itu tidak cukup untuk menunjang keberhasilan bisnis. Ada beberapa kualitas lain yang Anda butuhkan:[4]
Profesionalisme dan kemampuan berbisnis
Kemauan mengambil risiko
Kemampuan mengelola staf
Akses ke sumber dana
Keahlian organisasi dan administrasi

3 Pikirkan Situasi Dalam Masyarakat Anda.
Setelah menentukan bahwa ada kebutuhan akan penitipan anak di daerah Anda, pikirkan jenis layanan spesifik yang ingin Anda sediakan. Anda sudah memutuskan untuk membuka penitipan anak di rumah, bukan di lokasi komersial, tetapi ada banyak pertimbangan lain yang harus dipikirkan.[5]
Pelajari data demografi. Berapa banyak anak usia balita di daerah Anda? Informasi ini dapat diperoleh dari Biro Pusat Statistik atau kantor Pemerintah Daerah. Selain itu, pertimbangkan untuk mengadakan pertemuan dengan para orang tua guna mendapat informasi ini.[6]
Berapa banyak tempat penitipan anak yang sudah ada untuk melayani anak-anak tersebut? Anda dapat menemukan informasi ini dari kantor Pemerintah Daerah, asosiasi pusat penitipan anak, atau buku telepon/internet. Setelah memiliki daftar komprehensif, hubungi masing-masing tempat tersebut untuk mengetahui biaya yang mereka bebankan.[7]
Apakah ada kebutuhan yang tidak dilayani oleh tempat penitipan tersebut? Mungkin ada rentang usia atau waktu yang tidak diakomodasi. Jika ya, itulah kesempatan Anda. Pertimbangkan beberapa opsi layanan berikut ini:[8]
Penitipan pada hari kerja biasa
Penitipan sebelum atau setelah jam sekolah
Penitipan malam hari, bermalam, atau akhir pekan
Penitipan untuk kelompok usia spesifik

4 Siapkan Dana Awal.
Berapa banyak uang yang dibutuhkan, dan berapa lama Anda bisa mengumpulkannya? Atau, jika Anda mengambil pinjaman, berapa lama Anda bisa melunasinya? Biaya dan pemasukan harus dihitung untuk menentukan viabilitas finansial rencana ini.[9]
Perlengkapan apa yang harus dibeli? Ingat bahwa ini bukan biaya satu kali. Anda harus memperbarui perlengkapan secara teratur. Perlengkapan anak meliputi mainan, gim, buku, material seni dan kerajinan tangan, peralatan bermain di luar ruangan, dan lain-lain.
Perubahan apa, jika ada, yang dibutuhkan untuk membuat rumah Anda aman untuk anak-anak?
Berapa biaya izin dan asuransi di daerah Anda?
Berapa biaya untuk menyediakan makanan dan camilan untuk anak-anak dalam pengasuhan Anda?
Berapa banyak anak yang dapat Anda asuh di rumah?
Apakah Anda perlu mempekerjakan staf tambahan, dan jika ya, berapa gaji mereka?
Berapa biaya yang akan Anda bebankan kepada para orang tua? Apakah biaya itu cukup untuk menutupi semua pengeluaran? Atau, apakah biaya tersebut cukup besar sehingga membuat para orang tua menjauh?

5 Pilih Nama Dan Badan Usaha.
Nama tempat penitipan anak harus sederhana, menarik, dan mudah diingat. Badan usaha bergantung pada tipe penitipan anak yang ingin Anda jalankan.[10]
Kebanyakan tempat penitipan anak yang berbasis di rumah adalah kepemilikan tunggal. Meskipun struktur ini paling mudah dan murah, Anda harus membayar pajak usaha dan pribadi bersamaan.
Pertimbangkan bentuk korporasi jika Anda mempekerjakan orang lain. Anda memang perlu membayar biaya penasihat hukum dan pajak yang lebih tinggi, tetapi properti Anda akan dilindungi. Opsi yang lain adalah Perseroan Terbatas, tetapi bagian rumah, furnitur, material, dan sebagainya yang Anda gunakan untuk layanan penitipan anak tidak akan dilindungi.[11]
Pilihlah bentuk kemitraan jika Anda dan seorang rekan tepercaya memiliki keahlian yang saling melengkapi dan berkeinginan untuk membagi pekerjaan. Meskipun ini berarti Anda dan rekan sama-sama berpartisipasi dalam keputusan bisnis dan menerima keuntungan dengan pembagian setara, Anda juga sama-sama bertanggung jawab atas kerugian.

6 Carilah Sumber Dana.
Pemerintah menyediakan dana dan pinjaman terjangkau untuk orang-orang yang ingin mendirikan usaha penitipan anak. Lihat apakah Anda memenuhi syarat dalam program tersebut untuk meringankan dana pendirian dan operasional.[12]


Bagian 2
Mendapatkan Izin

1 Cari tahu persyaratan untuk mendapat izin tempat penitipan anak di rumah.
Proses ini mungkin berbeda-beda di berbagai daerah, tetapi memiliki banyak elemen umum. Kantor Pemerintah Daerah akan membantu Anda dan memberi persyaratan untuk mendapatkan izin.[13]

2 Ikuti Orientasi Yang Dibutuhkan.
Beberapa daerah menentukan bahwa Anda tidak dapat mengajukan izin jika belum mengikuti orientasi. Orientasi biasanya gratis dan kadang tersedia melewati internet. Orientasi bertujuan untuk:[14]
Membantu Anda memutuskan apakah Anda ingin membuka tempat penitipan anak
Menentukan apakah Anda memenuhi syarat untuk membuka tempat penitipan anak
Menginformasikan apa yang harus Anda penuhi sebelum membuka tempat penitipan anak
Memahami peraturan dan persyaratan keamanan
Menyediakan informasi tentang rasio orang dewasa-anak dan masalah staf
Memperkenalkan praktik terbaik dalam pengasuhan anak

3 Isi Dan Serahkan Pengajuan Anda.
Aplikasi persyaratan akan memberi tahu di mana Anda bisa menyerahkan pengajuan walaupun biasanya harus diajukan di Kantor Pemerintah Daerah. Bersama dengan informasi identitas dan tempat tinggal, Anda juga perlu menyediakan beberapa atau semua hal berikut:[15]
Surat referensi atau rekomendasi
Informasi medis, termasuk pemeriksaan tuberkulosis
Informasi bebas dari catatan kriminal, yaitu SKCK
Surat kesediaan pengecekan latar belakang untuk semua orang yang tinggal di rumah Anda (termasuk staf) yang usianya di atas 14 tahun.
Biaya

4 Dapatkan pelatihan.
Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui untuk keberhasilan menjalankan tempat penitipan anak. Sebelum mendapatkan izin, Anda harus menunjukkan pemahaman tentang berbagai hal berikut:[16]
Pertolongan pertama, CPR, dan kesiapan menangani situasi darurat
Disiplin dan aktivitas yang sesuai dengan usia anak
Kesehatan, nutrisi, dan perkembangan anak.
Rumah Anda aman untuk anak-anak
Komunikasi dengan orang tua

5 Dapatkan Asuransi Yang Dibutuhkan.
Tempat penitipan anak berbasis di rumah harus memiliki asuransi kebakaran, pencurian, dan liabilitas. Anda juga harus memastikan bahwa asuransi kepemilikan rumah menanggung material yang Anda beli untuk usaha baru ini.[17]

6 Terima Inspeksi Rumah.
Sebelum usaha penitipan anak bisa dibuka, rumah Anda harus diinspeksi untuk memastikan keamanan dan kesehatannya untuk anak-anak dan bahwa Anda telah mempertimbangkan kebutuhan anak akan pendidikan, hiburan, dan disiplin.[18]


Bagian 3
Menjalankan Usaha

1 Miliki Catatan Mendetail.
Di sinilah kemampuan administrasi Anda akan digunakan. Anda harus mencatat semua pengeluaran dan pemasukan, baik untuk pribadi maupun pajak.[19]

2 Bebankan Harga Yang Terjangkau.
Di beberapa kota, biaya penitipan bayi dan anak lebih mahal daripada uang kuliah. Situasi ini memaksa para orang tua untuk benar-benar mempertimbangkan apakah mereka mampu memasukkan anak ke tempat penitipan, atau apakah lebih masuk akal jika satu orang tua tinggal di rumah.[20]
Bantuan dana dan pinjaman memungkinkan Anda untuk menurunkan harga.
Mungkin Anda memenuhi syarat untuk memperoleh kredit pajak.[21]

3 Ketahui Informasi Tentang Perkembangan Terbaru Dalam Psikologi, Teori Pendidikan, Serta Kesehatan Dan Keselamatan Anak.
Dengan persyaratan izin yang paling ketat sekalipun, tidak ada jaminan bahwa tempat penitipan anak menyediakan pengasuhan berkualitas tinggi. Bedakan layanan Anda dengan menjadi ahli dalam perkembangan, pendidikan, dan kebutuhan nutrisi anak. Pertimbangkan untuk mengikuti kursus di kampus setempat, yang biasanya membebankan biaya relatif terjangkau.[22]

4 Jalin Komunikasi Dengan Para Orang Tua.
Mereka tidak tahu keistimewaan tempat Anda jika Anda tidak menyampaikannya. Pertimbangkan untuk membagi buletin mingguan atau dua mingguan yang menyoroti aktivitas anak-anak mereka. Akan lebih baik jika Anda melampirkan foto.

5 Jangan Mengabaikan Pemasaran.
Ada banyak tempat penitipan anak yang mengatakan bahwa permintaan layanan sangat tinggi sehingga mereka memiliki daftar tunggu walaupun tidak melakukan pemasaran apa pun. Akan tetapi, jika usaha Anda baru mulai, mantapkan reputasi sebagai bisnis yang profesional.[23]

Carilah Desainer Grafis Dan Penulis Profesional Di Daerah Anda.
Jika Anda bekerja sama dengan orang yang memiliki anak, mungkin Anda dapat bertukar jasa mengasuh anak dengan jasa mereka.
Ketika menyusun rencana pemasaran, pikirkan pertanyaan yang sama dengan yang Anda pertimbangkan ketika memutuskan tipe layanan yang disediakan (dan pastikan materi Anda menggambarkan layanan tersebut secara akurat untuk menghindari kebingungan).

Target Audiens Apa Yang Ingin Anda Jangkau?
Apa perbedaan dan kelebihan layanan Anda dengan layanan yang sekarang mereka gunakan atau pertimbangkan?
Karakteristik apa saja yang ingin Anda tekankan? Perhatian? Fleksibilitas? Biaya yang terjangkau? Pilih karakteristik yang paling penting, dan gunakan untuk membentuk citra yang konsisten dan menarik.

Referensi:
1.   http://www.washingtonpost.com/news/wonkblog/wp/2014/04/09/start-saving-now-day-care-costs-more-than-college-in-31-states/
2.      http://www.entrepreneur.com/article/41422
3.      http://www.entrepreneur.com/article/41422
4.      http://www.entrepreneur.com/article/41422
5.      http://www.entrepreneur.com/article/41422
6.      https://www.sba.gov/sites/default/files/files/pub_mp29.pdf
7.      https://www.sba.gov/sites/default/files/files/pub_mp29.pdf
8.      http://www.entrepreneur.com/article/41422
9.      http://www.entrepreneur.com/article/41422
10. https://www.sba.gov/sites/default/files/files/pub_mp29.pdf
11.http://www.familychildcaretaxes.com/tax_tips_article.php?blRecordNumber=59
12. https://www.sba.gov/blogs/starting-child-care-business-government-tools-and-resources-can-help-0
13. https://www.sba.gov/content/what-state-licenses-and-permits-does-your-business-need
14. http://www.delawareopportunities.org/start-child-care-business
15. http://www.state.nj.us/dcf/providers/licensing/faqs/
16. http://www.state.nj.us/dcf/providers/licensing/faqs/
17. https://www.sba.gov/blogs/starting-child-care-business-government-tools-and-resources-can-help-0
18. http://www.state.nj.us/dcf/providers/licensing/faqs/
19. https://www.sba.gov/sites/default/files/files/pub_mp29.pdf
20. http://www.allbusiness.com/how-child-care-providers-can-get-government-help-11382283-1.html
21. http://www.allbusiness.com/how-child-care-providers-can-get-government-help-11382283-1.html
22.http://www.allbusiness.com/how-child-care-providers-can-get-government-help-11382283-1.html
Source: id.wikihow.com - Staf wikiHow

Share:

Orang Tua Membantu Anak Agar Sukses Di Sekolahnya


mediaedukasianda,- Begini Cara Membantu Anak Sukses di Sekolah Dasar Cara Orang Tua Membantu Anak Agar Sukses di Sekolah.

Kesuksesan anak yaitu kebahagiaan bagi orang tua. Mental sukses perlu dibangun semenjak dini.

Harapan setiap orang tua, yaitu mengharapkan anak-anaknya sanggup berhasil di sekolah. Namun sebagian orang renta lupa, bahwa sekolah tidak bisa menjadi pengganti untuk menjamin keberhasilan belum dewasa di sekolah.

Sehingga, cara membantu anak sukses di sekolah dasar adalah orang renta harus bersedia terlibat untuk mendidik anak di rumah.

Cara Membantu Anak Sukses Di Sekolah

1. Mengenali Guru Dan Staf Sekolah
Tidak ada keharusan orang renta mengenal semua staf di sekolah, namun kenali beberapa guru dan staf yang bersinggungan eksklusif dengan anak. Cara ini baik dilakukan, alasannya Anda sanggup mengetahui hukum dan aktivitas sekolah bagi anak-anak. Pilihan lainnya yaitu mengajak guru bertemu untuk membahas akademis anak dan tingkah lakunya. Sehingga, Anda bisa beradaptasi ketika akan mengarahkan dan membimbing anak ketika di rumah.

2. Mengenal Lingkungan Sekolah
Dengan mengenali lingkungan sekolah, orang renta telah bisa menjadi pendengar dan sobat yang baik ketika belum dewasa sedang bercerita ihwal kegiatannya di sekolah. Anda perlu tiba ke sekolah dan mengamati di mana saja letak ruang perpustakaan, kantin, maupun ruang kelas.



3. Bantu Anak Melaksanakan Persiapan
Kegiatan di sekolah tentunya akan membutuhkan banyak energi, sehingga Anda perlu menyediakan sarapan yang bergizi sesuai kebutuhan kalori anak. Namun, bisa juga membawakannya bekal yang sehat semoga anak sanggup belajar dan bermain sepanjang hari. Saat di rumah, orang renta juga dituntut bisa membuat suasana yang aman agar anak nyaman ketika belajar.

4. Ketahui Dan Pahami Peraturan Di Sekolah
Pada poin pertama telah disinggung juga cara membantu anak sukses. Pada cara keempat ini, Anda harus mengetahui peraturan di sekolah dan benar-benar memahaminya. Hal ini, untuk mengantisipasi tindakan-tindakan yang tidak diperkenankan di sekolah dan dilakukan oleh anak-anak. Sebagian sekolah membuat kontrak perjanjian dengan orang tua, perihal peraturan sekolah memakai materai.

5. Jadilah Sobat Bagi Anak
Menjadi pendengar yang baik bagi anak merupakan salah satu cara terbaik menampung keluh kesah mereka di sekolah. Hal tersebut harus dilakukan orang tua, semoga anak mendapat tindakan yang sempurna sesuai dengan problem yang dihadapi.

6. Batasi Menonton Tv Dan Memutuskan Jam Tidur
Buat peraturan di rumah bagi anak mengenai kapan saatnya belajar, menonton tv dan tidur. Dengan pembatasan ini, diperlukan bisa menunjukkan waktu yang cukup bagi anak untuk istirahat selama di rumah.

Cara membantu anak sukses di sekolah dasar di atas sanggup Anda terapkan dan modifikasi sesuai kebutuhan. Menurut anggota National Sleep Foundation Jodi Mindell, PhD, anak usia sekolah dasar membutuhkan waktu tidur 10 sampai 12 jam setiap malam. Sehingga memutuskan jam malam bagi anak dan berikan mereka contoh, semoga kelak anak sanggup disiplin menghargai waktu.
Source: khasiatobatherbal-alami.blog
Share:

Makan Mie Instan Sehari-hari Bahayakan Kesehatan Anda

mediaedukasianda,- Bagaimanapun mie instan tidak bisa menggantikan makan penuh (wholesome food) dan hanya bisa di jadikan makanan bantu sementara (selingan) dan tidak boleh di konsumsi secara terus menerus karena berakibat sangat buruk bagi kesehatan hal itu disebabkan kandungan zat (campuran dalam pembuatan ) mie instan.

Disamping itu mie instan tidak memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi tubuh,  walaupun di dalam mie instan terdapat kandungan karbohidrat dalam jumlah besat tetapi kandungan vitamin, mineral maupun protein yang ada didalamnya sangat sedikit.

Hal itu berbeda jika makan mie instan dengan campuran bahan lain yang mengandung vitamin seperti penampahan jenis sayuran seperti wortel, sawi, tomat dll,

Mie awalnya ditemukan dan dibuat di Cina yang kemudian menyebar keseluruh dunia. Termasuk Indonesia. Mie sendiri merupakan makanan yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu dari gandum, sagu, beras atau dari bahan dasar lainnya yang umumnya  dari bahan dasar makanan pokok.

Yang kemudian di olah menjadi bentuk kecil pipih memanjang. Di Indonesia sendiri mie banyak diolah lebih lanjut ke berbagai jenis olahan makanan. Antara lain : Mie ayam, Mie Tek Tek, Soto, Campuran pada Bakso, Mie Instan dengan berbagai rasa dimulai dari rasa kari, ayam, soto, gulai, dan lain – lain.

Melihat bahan dasar mie yang terbuat dari tepung gandum, Beras, sagu, dan lain – lain, seharusnya mie juga termasuk makanan sehat seperti halnya bahan bakunya yaitu gandum, beras, maupun sagu.

Lalu kenapa beberapa penelitian mengajurkan untuk tidak mengkonsumsi mie dalam jumlah yang banyak dan intensitas yang terlalu sering ? ini dikarenakan mie pada zaman dulu dengan mie dengan zaman sekarang sudah berbeda.

Mie di zaman dulu hanya menggunakan bahan – bahan alami tanpa pengawet makanan, namun zaman sekarang mie sudah banyak di tambahkan bahan pengawet makanan, bahkan ada yang menambahkan pengawet mayat yaitu formalin.

Hiiii serem juga ya... Tapi terdang kita terbuai oleh rasanya yang enak sehingga lupa akan dampak dan bahayanya. Tidak bisa dielakan juga, bahwa saya juga demen makan mie, khususnya mie instan dan mie Ayam sebab rasanya yang memang enak.. hehehe.

Kandungan Mie Instan

Mie dibuat dari campuran tepung, minyak sayur, garam, dan beberapa bahan aditif seperti natrium polifosfat (berfungsi sebagai pengemulsi/penstabil), natrium karbonat dan kalium karbonat yang berfungsi sebagai pengatur asam. Selain itu, mie juga ditambahkan zat pewarna kuning (tartrazine).

Selain mie itu sendiri, ada pula bumbu mie yang banyak mengandung garam, cabe, dan bumbu-bumbu lain. Bumbu mie instan juga tak lepas dari zat aditif makanan seperti MSG (monosodium glutamat) yang berfungsi sebagai penguat rasa.

Penelitian laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia membuktikan bahwa 100%, atau SELURUH sampel mie instan yang beredar di pasaran MENGANDUNG BAHAN PLASTIK yang tentunya sangat berbahaya bagi pencernaan.

Dr. Hasan Budiman, kepala laboratorium Fakultas Kedokteran UI menyatakan, bahwa dalam seluruh sampel yang diambilnya di pasar swalayan, toko-toko, dan warung di wilayah DKI dan sekitarnya ditemukan bahan plastik yang tidak mungkin bisa dicerna dalam sistem pencernaan kita. Luas diketahui bahwa plastik adalah bahan yang tidak mungkin terurai secara alamiah, dan merupakan bahan yang sangat berbahaya untuk dikonsumsi.

Kandungan-kandungan yang berbahaya tersebut sangat tidak baik dikonsumsi oleh tubuh. Apalagi jika kita mengkonsumsi mie instan dalam waktu yang lama dengan intensitas yang sangat tinggi. Pastinya penyakit akan mudah dan hinggap di tubuh kita.

Sahabat pembaca, baiknya kita sedini mungkin mengurangi konsumsi mie instan atau kalau bisa menghindarinya. Sebab mie instan sangat tidak baik untuk kesehatan. Apa lagi mie ayam, karena beberapa penelusuran, mie ayam yang identik dengan banyak saus tersebut, ternyata saus tersebut banyak dibuat dari bahan yang benar – benar tidak layak untuk dimakan dan sangat membahayakan kesehatan.

Agar anda lebih jelas mengetahui bahayanya berikut saya paparkan tentang kandungan dan bahaya Mie Instan.

Sumber protein bisa juga di dapatkan jika di tambah seperti telor, ikan , tempe, daging dsb.. Satu takaran saji mie instan yang berjumlah 80 gram dapat menyumbangkan energi sebesar 400 kkal, yaitu sekitar 20% dari total kebutuhan energi harian (2.000 kkal).

Energi yang disumbangkan dari minyak berjumlah sekitar 170-200 kkal. Hal lain yang kurang disadari adalah kandungan minyak dalam mie instan yang dapat mencapai 30% dari bobot kering. Hal tersebut perlu diwaspadai bagi penderita obesitas atau mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.

Ternyata mie instan bukan cuma kandungan nutrisinya yang kurang, tapi juga bisa merugikan kesehatan bagi mereka-mereka yang mengkomsumsi salah satunya menurut dokter mie instan penyebab timbulnya kanker, hal itu disebabkan oleh zat lilin sebagai campuran pembuatan mie instan yang berfungsi agar mie instan tidak lengket saat dimasak. Walaupun hasil dari penelitian Badan POM isu lilin yang ada dalam mie instan dinyatakan tidak benar


Isu Lilin di Mie Instan.
Isu ini ternyata itu tidak benar. Mengenai isu lilin pada mie instan, Badan POM mengatakan tidak menemukan adanya bahan tersebut. Mengenai penggunaan lilin ini pun dibantah oleh salah satu produsenmie instan di Indonesia, PT Indofood. “Geletinasasi pada mie disebabkan mie dibuat dengan pengukusan dan penggorengan. Jadi, isu lilin kan isu lama yang tidak benar,” kata Siegfried, Public Relation PT Indofood cabang Jawa Barat.

Sanggahan dari Billy N. ini membantah isu yang pernah dimuat di harian Pikiran Rakyat:
Menanggapi artikel yang ditulis oleh Bpk.Agus Rakasiwi, ‘Hindari Makan Mie Instan Setiap Hari’ di ‘PR’ hari Kamis, 2 November 2006 halaman 21 (’Kampus’). Ada beberapa kesalahan yang fatal dimuat di artikel tersebut yang dibaca oleh sangat banyak orang.

Saya tahu kalau artikel tersebut bertujuan baik, namun banyak isi artikel tersebut yang dikutip dari sumber-sumber yang tidak jelas, termasuk e-mail yang di-forward dari milis ke milis yang isinya sebagian besar adalah bohong & penulisnya tidak jelas (tergolong ’spam’), misalnya soal isu mie instan yang dilapisi lilin, padahal setahu saya, itu sama sekali tidak benar.

Kalau betul begitu, maka di air rebusan mie instan ketika dimasak akan ‘mengapung’ lilin cair. Juga, di daftar komposisi mi tidak dicantumkan apapun yang berkaitan dengan lilin.

Terlepas dari segi kesehatannya, mie instan sendiri sering menimbulkan cerita yang unik dan menarik bahkan tragis, misalnya gontok-gontokan gara-gara mi instan:

Ketua Kloter 31 SOC menceritakan pengalamannya. Saat mengambil jatah mie instan bagi kloter 31, dia melihat jemaah haji saling berebut. Lebih parah lagi, beberapa jemaah cekcok mulut dan adu fisik untuk mendapatkan mi instan. ”Saya membayangkan risiko murka Tuhan yang melihat hamba-Nya berebut mie instan di tanah haram dan mustajab di Arafah,” ujarnya.

Suasana tegang masih terus berlanjut. Saat itu, rombongan penulis sedang tafakur bersama untuk memanjatkan doa kepada Allah di tempat mustajab ini. Tak jauh dari tempat ituada kelompok jemaah haji tengah bagi-bagi mie instan, dan ternyata ada yang tidak kebagian.
Ketua rombongannya mengumumkan, siapa yang dapat jatah double harap mengembalikannya. Dosa bagi siapa saja yang mengambil jatah orang lain. Suasana seperti ini terus berlanjut hingga rebutan air panas untuk merebus mie instan.

Informasi selanjutnya juga memberikan peringatan bagi mereka yang menderita hipertensi, maag, dan autisme:

Kelemahan dari konsumsi mie instan adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Natrium yang terkandung dalam mie instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan pengembangnya. Bahan pengembang yang umum digunakan adalah natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mie instan per takaran saji.


Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita maag dan hipertensi. Bagi penderita maag, kandungan natrium yang tinggi akan menetralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan.

Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih. Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium akan meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium (Na dan K) di dalam darah dan jaringan.

Kelemahan lain mie instan adalah tidak dapat dikonsumsi oleh penderita autisme. Hal tersebut disebabkan karena mie instan mengandung gluten, substansi yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autisme.

Mie Instan Membuat Kita Lebih Cepat Lapar Dari Pada Makan Nasi:
Namun, sifat karbohidrat dalam mie berbeda dengan sifat yang terkandung di dalam nasi. Sebagian karbohidrat dalam nasi merupakan karbohidrat kompleks yang memberi efek rasa kenyang lebih lama.

Sedangkan karbohidrat dalam mie instan sifatnya lebih sederhana sehingga mudah diserap. Akibatnya, mie instan memberi efek lapar lebih cepat dibanding nasi

Dan untuk makan mie instan “dengan baik,” sebaiknya diberi lauk-pauk yang lain terutama sayuran yang berserat:
Namun, untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuh, satu bungkus mie belumlah cukup. Jika melihat iklan di layar televisi, cara makan mie yang baik adalah dengan menambah menu yang berasal dari bahan dasar hewani dan sayur-sayuran berserat.

Iklan mie di layar kaca menampilkan kebiasaan orang makan mie instan dengan tambahan menu seperti ayam, ikan, telur, kangkung, wortel, dan kapri. Pada bungkus mi pun terdapat gambar penyajian mie dengan menu tadi. Lalu apakah ini sekadar menarik perhatian ? Tentu saja tidak.

Bahan dasar hewani menyediakan sumber protein, sedangkan sayur-sayuran berserat dapat menambah vitamin. Selain itu, sayuran berserat berperan pula untuk menetralisasi kandungan lemak.

Menurut seorang ahli gizi klinik, Juniarta Alidjaja, orang yang kebanyakan makan mie instan tanpa diimbangi makanan berserat berpotensi mengalami gangguan kesehatan.

Hal ini karena mie mengandung karbohidrat sederhana, lemak, dan kadar natrium tinggi. Misalnya obesitas, kenaikan kadar gula darah, kenaikan tensi tubuh dan lain-lain.

Jadi masihkan anda makan mie instan setiap hari? bila masih cobalah baca cara memasak mie yang sehat.
Source: orbitpedia.blog – by Tim Orbitpedia
Share:

Terbaru

Bupati Blora Minta Pemprov Jateng Tuntaskan Jalan Provinsi di Blora

BLORA – Disela-sela (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Blora Tahun 2025, Kamis (28/3 /24, Bupati Blor...

Total Pageviews

Popular Posts

Blog Archive

Komunitas

SELANJUTNYA »