May 2020 ~ MEDIAEDUKASIANDA

Obati Penyakit Anda Dengan Cara Dan Oleh Diri Anda Sendiri, Cari Tau Yuk !!!


1. Maag
Bukan hanya diakibatkan karena kesalahan pola makan yg tidak teratur, Akan tetapi justru lebih didominasi karena "stress" coba untuk lebih Fresh dan memerdekakan Diri.

2. Hypertensi
Bukan hanya diakibatkan oleh terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang asin, Daging, tapi lebih dominan karena kesalahan dalam memanage "emosi" Jadi Coba dengan cara mengatur Emosi Dan Rasa.

3. Kolesterol
Bukan hanya diakibatkan oleh makanan berlemak, tapi rasa "malas berlebih" yang lebih dominan menimbulkan lemak, Jadi coba perbanyak Gerak Dan Tingkatkan semangat hingga Seluruh organ dapat bergerak.

4. Asthma
Bukan hanya karena terganggunya suplai oksigen ke paru-paru, akan tetapi Dikarenakan sering merasa "sedih" yang membuat kerja paru-paru tidak stabil, Jadi Coba Terus Membuat suasana Hati riang dan Refresing

5. Diabetes
Bukan hanya karena terlalu banyak konsumsi glucousa, yang manis manis, tapi Bisa saja sikap "egois dan keras kepala" yang mengganggu fungsi pankreas, Coba Ikhlas Dan Rela Dalam segala Hal.

6. Liver
Bukan hanya karena kesalahan pola tidur, tapi sifat "ngrasani" orang lain yang justru merusak hati kita, Coba Untuk Membuat hati kita tenang Dan Damai.

7. Jantung Koroner
Bukan hanya diakibatkan oleh sumbatan pada aliran darah ke jantung, tapi kita jarang sedekah atau memberi yang membuat jantung kita kurang merasakan ketenangan, sehingga detaknya tidak stabil

Presentase Indikator penyebab munculnya penyakit adalah karena masalah :
# Spiritual 50%
# Psikis 25%
# Sosial 15%
# Fisik. 10%

Jadi kalau kita ingin selalu sehat, perbaiki :
# Diri kita
# Pikiran kita
terutama hati kita dari segala jenis penyakit.

Hati-hati
# Hindari :
Dari Rasa iri, dengki, pendendam, fitnah, benci, amarah terpendam, sombong, pelit, egois, keras kepala, sedih, malas, dan lainnya, karena itu sumber penyakit.

# SARAN, Perbanyaklah Doa dan jadilah orang yang mudah memaafkan, Lembutkan hati dan ikhlaskan

Source: RumahTerapiBersama
Share:

New Normal, DPRD Minta Disdik Siapkan Skenario Di Sekolah


BLORA - Pandemi Covid-19 masih berdampak pada dunia pendidikan. Saat ini sedang menghadapi  wacana New Normal yang harus mulai disiapkan sekolah - sekolah di daerah.

Komisi D DPRD Kabupaten Blora melakukan rapat dan akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik)
Kabupaten Blora terkait kesiapan dunia pendidikan memasuki tahun ajaran baru sekolah pada era tatanan hidup baru (New Normal).

Seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (20/05/2020), Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmita mengatakan, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal.

Namun, perubahan ini ditambah dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Anggota DPRD Kabupaten Blora, Achlif Nugroho Widi Utomo saat ditemui awak media ini di ruang Komisi D mengatakan, akan menanyakan kesiapan Dinas Pendidikan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada era new normal.

“Seperti yang digaungkan pusat dan provinsi menuju new normal, kita tanyakan kesiapan Dinas Pendidikan pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah,” kata Achlif Nugroho, Jum'at (29/05/2020).

Selaku anggota Komisi D PRD Kabupaten Blora, Achlif Nugroho menginginkan Dinas Pendidikan mempunyai inovasi dengan menerapkan protokol kesehatan terhadap para siswa maupun tenaga pengajar agar terjamin dalam hal kesehatan.

“Kita berharap Dinas Pendidikan memiliki inovasi, namun tetap menerapkan protokol kesehatan terhadap para siswa maupun tenaga pengajar agar terjamin kesehatannya," harapnya.
Mungkin, lanjut Achlif Nugroho, dalam proses belajar mengajar di sekolah memberlakukan shift belajar.

"Inovasi ini mungkin dalam proses belajar mengajar di sekolah mengurangi jumlah murid pada saat jam belajar, dengan cara memberlakukan shift belajar,” imbaunya.

Selanjutnya, politisi Partai Peratuan Pembangunan ini mengatakan, pihak sekolah juga harus memahami dan lebih memperhatikan protokol  kesehatan selama di lingkungan sekolah.

“Ya, pihak sekolah bisa lebih memperhatikan lagi mengenai protap kesehatan dan menekankan kepada siswanya untuk mengurangi kegiatan yang bersifat fisik,” tambahnya.
Kembali belajar mengajar ke sekolah di tengah pandemi Covid-19 dengan menerapkan new normal, peranan orangtua sangat penting bagi anak - anaknya.

Kembali belajar mengajar ke sekolah di tengah pandemi Covid-19, lanjut Achlif, orangtua harus mempersiapkan dan mengawal anak-anaknya untuk kembali ke sekolah dengan kondisi new normal.

Para orangtua harus memberi penjelasan kepada anak-anaknya  perihal bagaimana new normal, mulai dari penggunaan masker, cuci tangan dengan sabun, hingga menjaga jarak.

"Orangtua mempersiapkan kembali anak-anak ke sekolah, harus mengawal, memberi pengertian pada anak pentingnya mereka gunakan masker, cuci tangan dengan sabun sesering mungkin sebelum mereka sentuh bagian muka," ujar Achlif Nugroho.

Selain itu, tambah Achlif Nugroho, orangtua juga harus memastikan dan menjaga pola makan yang baik untuk anak-anaknya.

"Kami menghimbau kepada para orangtua untuk membawakan bekal kepada anak-anak saat sekolah," imbaunya.

Pola makan anak sangat penting untuk menjaga imunitas anak-anak agar tetap kuat yang walaupun terpapar tetapi virus tersebut bisa dikalahkan dengan imunnya yang kuat.

"Yang tak kalah pentingnya,  orangtua memberikan pengertian kepada anaknya, di sekolah pasti tergoda bermain dengan teman-temannya apalagi tiga bulan tidak bertemu," kata dia.

Terlebih, kata dia, hampir sebagian besar anak-anak merindukan sekolahnya. Dengan demikian, pengertian yang diberikan orangtua, saat anak - anak mereka berinteraksi dengan teman-temannya juga sangat dibutuhkan. Terutama agar menjaga jarak dan tidak saling bersentuhan.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Hendi Purnomo menjelaskan masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.

"Kami masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat. Skenario seperti apa. Kami masih menunggu," ucap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Hendi Purnomo saat dihubungi media ini melalui sambungan WhatsApp.

Meski demikian, pihaknya menghimbau kepada pihak sekolah untuk mempersiapkan diri, untuk menata sarana dan prasana dan teknis pembelajaran.

"Yang jelas pembelajaran jalan, tapi kami belum memutuskan seperti apa," katanya.

Persiapan yang dilakukan, lanjut Hendi, untuk ruang kelasnya dapat menampung berapa siswa dengan penerapan social distancing. Kemudian tempat cuci tangan di masing-masing kelas.

"Protokol kesehatan terus dipersiapkan mumpung anak-anak belum masuk. Nanti juga akan disemprot dulu," terangnya.

Namun, pihaknya belum dapat memastikan kapan sekolah masuk karena masih menunggu keputusan pemerintah pusat imbuh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora. (AD)
Share:

MAS Di Amankan Polsek Ngawen, Usai Bobol ATM Ratusan Juta Rupiah


BLORA - Unit Reskrim Polsek Ngawen Polres Blora berhasil mengungkap pembobolan ATM Bank Mandiri Di wilayah Kecamatan Ngawen. Seorang tersangka ini melakukan aksinya dengan cara merusak pintu pelindung kotak ATM menggunakan kunci almari.
Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan,S.I.K. melalui  Kapolsek Ngawen Iptu Sunarto, S.H menjelaskan bahwa tersangka bernama MAS (23th) alamat Desa  Margorejo RT. 03 RW. 01, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. 

"Tersangka terbilang profesional, membuka mesin ATM dengan kunci lemari. Dengan berani beraksi sendirian berangkat dari Kota Kudus menuju Ngawen Blora untuk mengambil uang sebanyak dua kali. Kejadian tersebut pada Selasa, 12 Mei 2020 pukul 05.30 WIB berhasil membawa uang sebesar Rp. 43.950.0000 dan Minggu, 17 Mei 2020 pukul 04.00 WIB sebesar Rp. 69.800.000," Ujar Kapolsek Ngawen, Kamis (28/05/2020).

Iptu Sunarto menuturkan ternyata tersangka tersebut diketahui mantan karyawan PT UG Mandiri Kudus. Dengan pengalamannya dan keahlian yang dimiliki tersebut digunakannya untuk berbuat kejahatan di Blora.

"Hasil pemeriksaan sementara oleh petugas tersangka memang mantan pegawai di perusahaan jasa pengisian ATM PT UG Mandiri Kudus selama 4 bulan dan di PHK pada April lalu," jelas Iptu Sunarto.

Tak perlu waktu lama, dari hasil rekaman CCTV di dalam ATM tersebut. Pelaku berhasil diamankan Unit Reskrim Polsek Ngawen Polres Blora bersama pihak PT UG Mandiri Kudus tanpa perlawanan.

"Hari Rabu, (27/05/2020) pukul 14.00 WIB kemarin, Kami amankan pelaku ketika sedang berada di rumahnya," terangnya.
Dari hasil perbuatannya,  Iptu Sunarto menjelaskan tersangka dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

"Total kerugian yang dialami PT UG Mandiri akibat perbuatan tersangka sebesar Rp. 113.750.000. Dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara," tegas Kapolsek Ngawen. (ADY/Red)
Share:

2 Rumah Nyaris Hanyut, Tergerus Sungai Bengawan Solo

BLORA - Miris Dua Rumah Milik Mudiono (54th) dan Juari (50th) Tepatnya RT/RW 06/02 dukuh Jidan desa Jipang Kecamatan Cepu Kabupaten Blora,  Jawa Tengah Sudah hampir dua bulan ini tanah belakang rumah kurang lebih lebarnya 20 meter mengalami erosi disebabkan tergerus air sungai Bengawan Solo hingga mendekati pondasi rumahnya. Rabu (27/05/2020)

Mudiono, Ketika dikonfirmasi dia menyampaikan bahwa tanah saya sudah dua bulan mengalami erosi, awal mulanya tanah saya panjang ada kisaran 20 meter, dan rumah saya sebelum tergerus saya pindahkan sebelum semuanya tergerus jelas  Mudiono, yang sudah di PHK dari Perusahaannya.

Sementara itu, Kepala Desa Jipang Ngadi Ketika ditanya membenarkan adanya erosi di lokasi desanya. yakni dua warganya di dukuh jidan  ungkapnya.

Pihaknya, atas kejadian erosi tersebut menyatakan  sangat miris sekali, khawatir nya musim hujan turun lebih lebat lagi, sedangkan saat ini kondisi air sungai bengawan solo pasang, akhirnya longsor lagi tanah kedua warga nya.

"Kita khawatir sekali sedangkan saat ini musim juga tidak stabil dan kemarin sudah ditinjau dari pihak Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS Solo) sudah meninjau," ungkap Ngadi. (ADY/Red)
Share:

Sepeda Onthel Bekas, Bisa Hasilkan Listrik 220 Hingga 400 Watt


BLORA - Di pasar pon,  sepeda bekas biasanya dijual dengan harga murah, namun ditangan seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Blora ini, sepeda bekas  bisa dimodifikasi menjadi barang dengan harga jutaan rupiah karena dapat menghasilkan tegangan listrik.

Noer Chanief (53th), yang keseharianya mengajar sebagai guru SMKN 1 Blora jurusan otomotif ini, ditengah merebaknya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), dia memanfaatkan waktunya dirumah dengan memodifikasi sepeda bekas menjadi sepeda bekas kaya energi (Dakasyagi).
Awalnya ia melihat di sebuah pasar mingguan di Blora (pasar pon=red), sepeda bekas banyak dijual dengan harga sangat murah kisaran 150-200 ribu rupiah.

Dari situlah muncul ide untuk membuat atau memanfaatkannya dengan memodifikasi sepeda tersebut menjadi dakasyagi, sehingga harga jualnya menjadi jutaan rupiah.

"Harganya sepeda hanya sekitar 200 ribuan kalau dijual apa adanya, jadi timbul ide saya bagaimana sepeda itu bisa dijual dengan harga mencapai jutaan rupiah," ucap Noer (Rabu, 27/05/2020).

Sepeda bekas, tambah Noer, ia beli dan dibawa pulang kerumahnya. Ban dalam dan luarnya dilepas, lalu dibuatkan tempat atau dudukan dari besi di las layaknya sepeda untuk olahraga (fitnes).

Roda bagian belakang diberi V-Belt disambungkan dengan sebuah dinamo kecil yang dihubungkan ke Accu sebagai pengumpul strum, sehingga menghasilkan listrik DC.
Supaya bisa menghasilkan listrik AC, dari Accu dihubungkan lagi ke power inverter untuk menimbulkan energi listrik tersebut, sehingga keluar arus listrik 220 volt.

Dari inverter itulah arus listrik bisa langsung digunakan untuk mengisi daya di Handphone, membuat juz, memasak dengan magicom dan lainnya.
"Kalau sudah menjadi Dakasyagi ini, selain bisa olahraga, badan sehat, bisa menghemat listrik, dengan memafaatkan daya yang dihasilkan dari mengayuh sepeda," tandasnya.

Menurutnya, Dakasyagi ini bisa menghasilkan daya hingga 400 Watt. Idenya ini muncul awal bulan Februari 2020 lalu, disaat sekolah diliburkan karena adanya Covid-19.

"Bulan Februari lalu mulai diliburkan, jadi saya manfaatkan untuk kegiatan dirumah, tapi menghasilkan," imbuhnya.
Untuk diketahui, satu produk Dakasyagi ia jual dengan harga tiga jutaan. Diharapkan dengan Dakasyagi ini selain tubuh sehat, bisa menghemat listrik di rumah. (AD)
Share:

Warga Blora Positif Covid-19 Tambah 3, Jadi 24 Orang


BLORA - Hari pertama masuk kerja pasca lebaran, Selasa (26/05/2020), Bupati Blora  H. Djoko Nugroho kembali menyampaikan update perkembangan persebaran pandemi Covid-19 kepada masyarakat.

Penyampaian secara live streaming akun youtube Protokol dan Komunikasi Pimpinan Blora itu dilakukan Bupati Blora didampingi Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.

Bertempat di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, Djoko Nugroho mengatakan bahwa hari ini ada penambahan 3 kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi berdasarkan pemeriksaan swab (Lab PCR).

“Jadi sekarang totalnya ada 24, 19 dirawat, 3 meninggal dan 2 sembuh. Rinciannya nanti akan disampaikan Kepala Dinas Kesehatan,” ucap Bupati.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan bahwa jumlah rapid-test reaktif juga semakin bertambah yang saat ini mencapai 75 orang. Menurut Bupati, penambahan reaktif rapid-test diperoleh setelah dilakukan tes massal di beberapa titik seperti pasar, swalayan, dan Alun-alun Kota Blora.

“Memang reaktif rapid-test ini belum tentu Covid-19, namun ini sebagai bentuk antisipasi dini pencegahan persebaran virus Corona. Yang hasilnya reaktif nantinya baru akan dilakukan pengambilan swab test untuk memastikan Covid-19 atau virus lain. Semoga saja tidak bertambah lagi. Ayo tetap patuhi protokol kesehatan dan ikuti himbauan pemerintah,” tegas Bupati.

Dalam kesempatan itu Bupati juga menekankan bahwa masyarakat tidak perlu memperlakukan pasien reaktif rapid-test secara berlebihan, bahkan menjauhi keluarganya dan menutup akses menuju rumahnya.

“Sekali lagi saya tekankan bahwa reaktif rapid-test belum tentu Covid-19. Mereka justru butuh dukungan agar tetap sehat dan sembuh. Jangan malah dijauhi. Kebanyakan dari pasien yang diisolasi psikisnya drop gara - gara tekanan dari masyarakat sekitar, hal ini yang membahayakan sehingga imunitas pasien turun. Padahal pasien butuh imunitas yang baik untuk melawan keberadaan virus di tubuhnya,” lanjut Bupati.

Untuk data selengkapnya, Bupati meminta masyarakat bisa mengakses di website corona.blorakab.go.id yang terus diupdate realtime setiap hari oleh tim GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes menyampaikan bahwa adanya penambahan 3 kasus baru Covid-19 ini masih berasal dari kluster Temboro.

“Jadi jumlahnya 24, tersebar di 8 Kecamatan. Yang terbanyak di Kecamatan Jati 8 kasus, Blora Kota 5 kasus, dan Kunduran 3 kasus. Selebihnya Cepu 2 kasus, Kradenan 2 kasus, Ngawen 2 kasus, Jepon 1 kasus, dan Todanan 1 kasus,” jelas Lilik Hernanto.

Dari 24 kasus ini, sambung Lilik Hernanto jika dikelompokkan masih didominasi oleh kluster Temboro sebanyak 15 kasus. Kemudian kasus pertama Perumda telah menularkan ke 4 pasien sehingga ada 5 kluster Perumda. Sisanya 1 kasus Singget dari RS Purwodadi, 1 kasus Tegalgunung dengan pengorbit diabetes melitus, 1 kasus Kentong Cepu dari Jakarta, dan 1 kasus dari Ngawen dengan TBC kronis.

“Jika dilihat dari segi usia, dari 24 kasus ini sebanyak 70,83 persen berusia dibawah 35 tahun. Usianya mulai 13 tahun hingga 30 tahun. Kebanyakan santri Temboro. Karena mereka masih muda, kita berharap daya tahan tubuhnya baik dan bisa segera sembuh,” tambah Plt. Kepala Dinas Kesehatan.

Kemudian untuk rapid-test reaktif, menurut Lilik Hernanto dalam rapid-test massal di pasar, swalayan, dan Alun-alun beberapa hari  lalu diperoleh tambahan 31 orang reaktif.

“Kedepan akan kita lakukan rapid-test massal kembali di fasilitas umum, seperti Pasar Ngawen dan Pasar Randublatung. Mungkin lusa akan dilakukan,” pungkas Lilik Hernanto.

Adapun Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Blora, Purwadi Setiyono, SE, menyampaikan terimakasih kepada seluruh donatur, organisasi dan komunitas masyarakat yang selama ini telah menyalurkan bantuannya ke Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora.

“Sudah banyak sekali bantuan yang kita terima berupa APD, obat-obatan, dan peralatan cuci tangan. Semuanya langsung kita salurkan. Posko tetap menerima dan masih membuka kesempatan untuk penyaluran bantuan. Hanya saja kita tidak menerima uang, hanya barang,” pungkas Purwadi Setiyono. (WN)

Share:

Sesepuh Perguruan Silat Berkumpul, Untuk Hindari Tawuran Di Kedungtuban

BLORA - Demi menjaga kerukunan dan menghindari perkelahian antar anggota organisasi pencak silat diwilayah hukum Polsek Kedungtuban Polres Blora, Kapolsek Kedungtuban Iptu Suharto berdayakan anggotanya untuk melaksanakan koordinasi dengan Ketua Pencak Silat yang ada di wilayah setempat, seperti yang dilakukan, Selasa, (26/05/2020).

Kanit Intelkam Polsek Kedungtuban Iptu Sugiman memimpin anggota polsek untuk sambang ke tokoh atau sesepuh perguruan silat diwilayah tersebut, adapun tokoh yang disambangi adalah Ketua Perguruan Setia Hati Terate Ranting  Kedungtuban Marsam, Ketua PSAW Winongo Ranting  Kedungtuban Tri, Ketua Pagar Nusa Ranting Kedungtuban serta Ketua IKSPI Ranting Kedungtuban Shobirin.

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk menjalin silaturahmi antara Polsek Kedungtuban dengan Para Tokoh Pencak Silat di wilayah kecamatan Kedungtuban.

Dalam Kesempatan tersebut Kanit Intelkam menghimbau kepada ketua ranting pencak silat agar selalu bersinergi dengan pihak Kepolisian. Selain itu Kanit Intelkam juga menghimbau kepada warga perguruan silat agar selalu menjaga keamanan dan kenyamanan bersama di masyarakat

“Ayo, para Ketua perguruan silat  juga mengajak warga perguruan silatnya masing - masing untuk selalu menjaga keamanan dan kenyamanan bersama seperti tidak melakukan perkelahian dengan perguruan pencak silat lain, tidak mengkonsumsi narkoba maupun miras dan tidak terjerumus kepada hal - hal negatif yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas,” ajak Kanit Intelkam.

Terpisah, Kapolsek Kedungtuban Iptu Suharto mengatakan bahwa dalam setiap kegiatan perguruan silat harus bisa menjaga kondusifitas kamtibmas, dengan menjaga silaturahmi dan toleransi antar warga dan perguruan lainnya.

"Dalam setiap kegiatan diharapkan setiap perguruan silat bisa menjaga ketertiban dan kondusifitas dari warganya, kegiatan perguruan silat harus bisa menjaga kondusifitas kamtibmas," tegas  Kapolsek Iptu Suharto.

”Agar tercipta wilayah kecamatan Kedungtuban yang aman maka koordinasi itu perlu di laksanakan, dan ini untuk antisipasi agar jangan sampai terjadi kejadian yang tidak kita inginkan, yang bisa menjadi pemicu konflik  di wilayah Kedungtuban," tandas Kapolsek.

Kapolsek mengajak para tokoh silat agar bisa membina dan membawa anggotanya untuk bersama - sama menjaga silaturahmi dan kebersamaan, jangan sampai hal yang sepele malah menjadi pemicu konflik atau tawuran.

"Banyak kejadian terjadi selama ini dikarenakan adanya jiwa korsa dan euforia yang berlebihan dari para warga pencak silat, karena dengan terkumpulnya massa yang cukup besar, kemudian melakukan konvoi dengan kendaran rawan terjadi kekacauan,” pungkas Kapolsek.

Sementara itu, Ketua PSHT Kedungtuban Marsam mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung penuh polsek Kedungtuban dalam menjaga keamanan dan ketertiban di daerah.

"Tentunya kita akan dukung penuh polsek kedungtuban, dan tentunya rekan - rekan perguruan silat semua akan selalu berkoordinasi dengan Polsek jika ada kegiatan," ucap Ketua PSHT Kedungtuban. (AD)
Share:

7 Rumah Ludes Terbakar Di Sumber Kradenan, Lebaran Pertama


BLORA - Hari pertama lebaran tepatnya Minggu (24/05/2020) sekira pukul 23.00 WIB di dukuh  Sambonganyar RT 004/009 Desa Sumber Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora telah terjadi kebakaran rumah yang diduga karena hubungan arus pendek jaringan PLN yang berada di rumah korban atas nama Purwanto, beralamat dukuh Sambonganyar RT 004/009 Desa Sumber Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Warga setempat yang mengetahui terjadi kebakaran tersebut. Meliputi Sucipto, Petani,  alamat dk. Sambonganyar RT 004/009 Ds. Sumber Kec. Kradenan Kab.Blora, Sipan, Petani, alamat dk. Sambonganyar RT 004/009 Ds. Sumber Kec. Kradenan Kab.Blora, dan Sutrisno, Petani, alamat dk. Sambonganyar RT 004/009 Ds. Sumber Kec. Kradenan Kab.Blora.

Adapun kronologi Kejadian kebakaran, pada pukul 23.00 WIB telah terjadi kebakaran yang berawal dari rumah  Purwanto  yang di sebabkan karena konsleting listrik yang berada pada jaringan kabel PLN milik bapak Purwanto. Korban melihat api membakar atap rumah, kemudian korban berteriak membangunkan warga sekitar untuk meminta pertolongan memadamkan api tersebut.

"Tolong, tolong... Lik, Rumahku kebakar," ucap Purwanto.

Karena rumah korban terbuat dari kayu dan jaraknya saling berdekatan dengan yang lain maka api cepat menjalar dan membakar rumah  yang berdekatan dengan rumah korban.

Mendengar teriakan korban tersebut akhirnya warga sekitar beramai-ramai berusaha memadamkan api dengan menggunakan air PDAM dan alat seadanya sambil menunggu tim Damkar Kab.  Blora, yang telah dihubungi lewat telepon.
Pukul 00.45 Tim pemadam kebakaran dari BPBD Kab. Blora  tiba di lokasi kebakaran dan langsung melaksanakan pemadaman Api. Dan Sekira pukul 01.15  WIB api dapat di padamkan namun sudah terdapat beberapa rumah warga yang terbakar.

Sementara itu, Kerugian  beberapa rumah warga yang terbakar akibat kebakaran yang berawal dari rumah Purwanto tersebut yang di taksir secara keseluruhan warga mengalami kerugian sebesar Rp. 525.000.000,- dengan perincian korban, Wagirah, 1 rumah dengan ukuran 4 x 4 meter, rumah terbakar sebagian diperkirakan kerugian 10jt, Purwanto, 2 rumah bekuk lulang beralaskan kayu (gladak) habis dengan ukuran @9x12x3 meter, sepedah montor 1 unit, meja dan kursi, almari 2 unit serta surat penting diperkirakan kerugian 200jt, Pasir, 2 rumah bekuk lulang beralaskan kayu (gladak sebagian) habis dengan ukuran @9x12x3 meter, diperkirakan kerugian 150jt, dan  MARIDIN, 2 rumah bekuk lulang habis dengan ukuran @9x12x3 meter, diesel 1 unit, diperkirakan kerugian 150jt.

"Ini sebagian Rumah saya  perkirakan kerugian 15jt nan," pungkas Lampen.

Untuk diketahui, Berkat Tindakan yang dilakukan Masyarakat bersama aparat, langsung Mendatangi TKP, Melaporkan kejadian kepada instansi terkait,  Membantu pengamanan warga, Melaksanakan pemeriksaan saksi, dan Melaporkan kepada pimpinan. (WN)
Share:

Target Rapid Test 2500 Warga, Kejar Covid-19 Di Blora

BLORA - Malam takbiran atau menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H,  tepatnya pada Sabtu sore (23/05/2020) lalu, bertempat di sebelah kanan pintu gerbang Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Dinas Kesehatan (Dinkes)  Kabupaten Blora  menggelar tes cepat atau rapid test yang kelima.

Sasarannya adalah seluruh warga Kabupaten Blora, yang sedang menghabiskan waktu, menunggu berbuka sekaligus menyongsong hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Puluhan petugas dari Dinas Kesehatan Blora, lengkap APD dengan sigap melayani masyarakat yang hendak memeriksakan diri, untuk mengetahui dengan pasti,  apakah mereka terpapar virus Corona atau tidak.

Sekretaris Daerah Blora, Komang Gede Irawadi, ikut  memantau jalannya rapid test tersebut, kepada awak media, menyampaikan apresiasinya, atas kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri.

"Saya mewakili Bapak Bupati Blora, mengapresiasi kesadaran warga kita, untuk ikut rapid test, yang memang kami sediakan gratis untuk masyarakat Blora, agar bisa diketahui kondisi sebenarnya penyebaran Covid 19 di Kabupaten Blora, sehingga kita juga mengantisipasi dengan baik dan cepat," ujarnya.

Saat dikonfirmasi terkait hasil dari rapid test di beberapa pusat perdagangan termasuk Mal Luwes dan Bravo Cepu, pada Jumat kemarin, (22/05/2020), yang mencapai 21 orang dari 277 yang ikut rapid test. Apakah ada kebijakan untuk menutup sementara operasional Mall dan Pasar Tradisional di Blora, karena telah ada yang reaktif dari hasil rapid test tersebut.

"Saya kira tidak perlu ya, kalau harus menutup operasional Mall dan Pasar Tradisional, cukup kita wajibkan saja, agar mereka yang reaktif untuk isolasi mandiri, dibawah pengawasan Camat, Lurah dan Kades masing - masing, sedang Dinkes Blora akan mentrackingnya sampai sejauh mana penyebarannya, oleh karena itu, inilah pentingnya dilakukan rapid test, karena mereka itu tanpa gejala," bebernya kembali.

Pada waktu yang sama, Plt. Kepala Dinkes Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, menegaskan bahwa rapid test perlu diperluas, untuk mengetahui sebaran penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Blora.

"Kami akan terus lakukan rapid test ini, hari ini 100 rapid test, setelah Lebaran nanti akan kita gelar lagi di dua eks-Kawedanan, yaitu Ngawen dan Randublatung masing - masing 100, kalo perlu bisa sebanyak - banyaknya, jadi kita akan tahu, berapa warga kita yang terpapar atau reaktif, dan rapid test ini, untuk yang reaktif kita akan awasi untuk pelaksanaan isolasi mandirinya, dengan mengerahkan tenaga kesehatan dimana mereka tinggal, kita pantau terus," jelasnya kepada media, di kawasan Alon - Alon Blora.

Lebih lanjut kepada para awak media, Lilik juga menyampaikan target pelaksanaan rapid test di Blora, adalah mencapai 2500 warga yang akan di rapid test. dan akan terus memantau perkembangannya dengan akurat, mengingat jumlah yang reaktif virus corona dan orang tanpa gejala terus meningkat di Blora.

"Kami akan terus memperluas rapid test ini, hingga kondisinya benar - benar membaik, jumlahnya terus menurun, targetnya dari Pemkab Blora adalah 2500 spesimen dari warga yang ikut test rapid," imbuhnya.

Sementara itu, Aktifis pengamat kebijakan publik dari Forum Penyelamatan Ekonomi Rakyat (FPER), Tejo Prabowo meminta agar Pemerintah Kabupaten Blora, mendahulukan pelaksanaan rapid test massal kepada para tenaga medis di seluruh fasilitas kesehatan.

"Dahulukan rapid test massal pada semua tenaga medis, baik yang ada di RSUD, RS Swasta dan Puskesmas, karena sejumlah rapid test sebelumnya, yang diselenggarakan secara mandiri oleh RS Swasta kepada tenaga medis, diwajibkan membayar biaya rapid test tersebut, di satu sisi Pemkab Blora menggratiskan Rapid test ke sejumlah Mall?" ungkapnya kepada awak media, melalui pesan WhatsAppnya. (AD)
Share:

277 Orang Ikut Rapid Test Massal Di Blora, Hasilnya 21 Reaktif

BLORA - Bupati Blora, H. Djoko Nugroho juga ikut  memantau secara  langsung pelaksanaan rapid test Covid-19 kepada ratusan pengunjung di Mall Luwes.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes)  Kabupaten Blora, aktif gelar tes cepat (rapid test) Covid-19, untuk memastikan jumlah penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Blora.

Dinkes melakukan rapid test di tempat terbuka, yakni di empat lokasi (dua pasar tradisional) dan dua swalayan di wilayah Blora dan Cepu, Jum’at (22/05/2020).

Empat lokasi tersebut diantaranya Pasar Sido Makmur Blora, Swalayan Luwes, Pasar Cepu dan Swalayan Bravo. Hasilnya, dari 277 orang yang menjalani rapid test di empat lokasi itu, hasilnya, 21 orang diantaranya hasilnya reaktif.

”Di empat lokasi, masing-masing di Pasar Sido Makmur, Swalayan Luwes, Pasar Cepu dan Swalayan Bravo, ditemukan ada 21 orang yang hasil rapid test-nya reaktif,” jelas Kepala Dinkes Blora, Lilik Hernanto, kepada awak media usai melakukan rapid test di Swalayan Luwes Blora.

Rinciannya, lanjut Lilik Hernanto di Pasar Sido Makmur Blora jumlah warga yang diperiksa ada 80 orang hasilnya yang reaktif 12 orang. Sedangkan di Swalayan Luwes, ada 100 orang yang diperiksa ada reaktif 5 orang hasil rapid test-nya reaktif.

Sementara di Pasar Beras Cepu, yang diperiksa 80 orang diketahui 4 orang rapid test-nya reaktif. Sedangkan di Swalayan Bravo Cepu, yang diperiksa 17 orang, hasilnya tidak ada yang reaktif, imbuhnya.

Bupati Blora, H. Djoko Nugroho ikut memantau dan memberi arahan serta dukungan kepada masyarakat yang sedang menjalani pemeriksaan Rapid Test di Pasar Swalayan Luwes.

Mereka yang diperiksa adalah warga dari berbagai wilayah di Blora, saat hendak berbelanja untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.

Bupati menegaskan, bahwa Pemkab Blora melalui Dinas Kesehatan, melakukan pemeriksaan rapid test di empat tempat. Masing-masing Pasar Rakyat Sido Makmur Blora, Supermarket Luwes, Pasar Cepu dan di Swalayan Bravo.

”Nanti semuanya, di eks kawedanan, di pendopo, saya lacak semuanya. Siapa tahu banyak saudara-saudara kita yang terdeteksi tetapi tidak diketahui. Makin cepat kita deteksi makin cepat penanganannya nanti,” terang Bupati Blora.

Warga Antusias, salah satunya Bambang, warga Kecamatan Ngawen, pengunjung Swalayan Luwes menceritakan, pada saat melakukan tes ia merasa takut, karena baru pertama kali melakukan ini.

“Tes ini inisiatif sendiri saya, mumpung ada tes rapid gratis akhirnya ikut saja,” katanya kepada media ini.

“Saya juga sebenarnya takut saat berpergian karena adanya virus corona, tapi walaupun berpergian harus berhati-hati, saya berharap hasilnya negatif," ungkapnya kembali.

Bupati Blora juga mengapresiasi antusiasme warga yang ikut test cepat penanganan Covid-19 ini, dan meminta warga untuk tenang, dan tidak panik, jika ternyata reaktif.

"Saya minta warga jujur, kepada keluarga, lingkungan dan teman - teman, sehingga bisa segera diatasi, dan kami meminta, agar lainnya tidak mengucilkan warga yang positif tertular, karena kita tidak tahu, oleh karena itu, jalankan anjuran pemerintah," tandasnya.  (AD)
Share:

Hebat !!!, Mundur Tak Mau Terima BLT Dana Desa Pengkoljagong, Doplang


BLORA, INDONESIA - Wakil Bupati Blora mendatangi Desa Pengkoljagong, Kecamatan Jati (Doplang). Kunjungannya kesana untuk menjenguk salah satu warga desa setempat, kemarin menyatakan diri mundur dari daftar penerima bantuan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa di wilayah tersebut. Kamis siang,  (21/05/2020).

Bertemu keluarga Bambang dan istrinya Siswati, yang beralamat di Dukuh Jagong RT 11, RW 03, Desa Pengkoljagong, didampingi Kades Pengkoljagong, Sugiyono, S.Pd, Wakil Bupati datang langsung ke rumah Bambang dan Siswati yang masih beralaskan tanah dan berbilik papan kayu.

Dihadapan Wakil Bupati, Bambang yang berprofesi sebagai petani ini mengaku mundur dengan kesadaran diri dan atas persetujuan istrinya secara tertulis dengan surat pernyataan bermaterai.

“Kami masih bisa kerja Pak, istri saya juga menyetujui, sehingga lebih baik kami mundur dari daftar penerima bantuan itu. Supaya bisa diberikan kepada orang lain yang lebih berhak dan sudah tidak bisa bekerja,” kata Bambang.

Padahal ketika di jenguk Wakil Bupati, kondisi istrinya (Siswati) sedang terbaring sakit di tempat tidur karena terkena kanker otak.

“Ya memang istri saya sedang sakit, sudah satu tahunan. Sudah pernah berobat ke Solo. Tapi sekarang berhenti karena memang kondisinya sedang seperti ini, wabah dimana - mana jadi ya di rumah saja dulu,” sambung Bambang.

Sementara itu, Kades Pengkoljagong, Sugiyono, membenarkan bahwa warganya ini mundur dari daftar penerima bantuan BLT Dana Desa pada hari Rabu (20/05/2020) kemarin.

“Kemarin saya langsung yang menerima surat pernyataan dari Bu Siswati, surat diantar oleh suaminya, Pak Bambang ke kantor balaidesa,” ujar Kades Sugiyono.

Menurut Kades Sugiyono, Siswati memang terdaftar menjadi penerima bantuan BLT Dana Desa yang sesuai Juknis Peraturan Menteri Desa diperuntukkan kepada masyarakat kurang mampu terdampak pandemi Covid-19 non-Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (non-DTKS) dan masyarakat yang sakit menahun.

“Namun karena yang bersangkutan menyatakan mundur, maka akan kita alihkan. Bu Siswati ini juga sudah punya BPJS Kesehatan untuk berobat. Sudah pernah dioperasi namun belum bisa tuntas. Semoga wabah ini segera usai sehingga bisa kembali berobat ke Solo,” ungkap Kades Pengkoljagong.

Mendengar itu, Wakil Bupati H. Arief Rohman, M.Si pun mengapresiasi kegigihan  Bambang dan istrinya, Siswati yang lebih memilih mundur dari penerima BLT Dana Desa Pengkoljagong, Kecamatan Jati.

“Kemarin saya dapat kabar dari teman bahwa ada warga Pengkoljagong yang mundur dari BLT Dana Desa, sehingga hari ini kita tinjau dan ternyata Pak Bambang ini semangat kerjanya top. Masih giat bertani, sebagai penarik mesin traktor. Kami doakan semoga pekerjaannya lancar, banyak job, dan Bu Siswati bisa segera menjalani pengobatan lanjutan sehingga sehat kembali, aamiin,” ucap Wakil Bupati.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati juga menyerahkan tali asih dan bingkisan lebaran untuk keluarga Bambang dan Siswati yang tinggal bersama satu orang anaknya yang masih sekolah SMA. Wakil Bupati berjanji akan mengawal proses pengobatan Bu Siswati.

“Nanti kita koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Blora agar Puskesmas terdekat, mungkin Puskesmas Doplang atau Puskesmas Randulawang bisa mengawal proses pengobatannya, dipantau ke rumah sambil menunggu kontrol ke Solo. Ternyata Bu Siswati ini juga pernah dibantu Baznas Kabupaten Blora untuk berobat ke Solo,” pungkas H. Arief Rohman. (SB)
Share:

Covid-19 Di Ramadhan, Warga Dirikan Rak Jogo Tonggo Kebutuhan Dapur Gratis


INDONESIA – Suasana bulan Ramadhan, berbagai upaya dilakukan oleh warga untuk berbagi sedekah ditengah pandemi  Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Seperti yang di lakukan oleh warga RW. 004, Kelurahan Kunden, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah Kamis (21/05/2020) bertempat di pos jaga RT.002 sebelah barat lapangan setempat.

Menjelang lebaran warga perumahan guyub rukun Jogo Tonggo mendirikan rak berbagi sedekah berbagi berkah, yang diberi nama Rak Jogo Tonggo (Rak Untuk Menjaga Tetangga=Red).

Untuk diketahui, Rak tersebut ditata sedemikian rupa, dan siapa saja boleh menaruh bahan kebutuhan pokok sehari-hari seperti sayur, telur, mie, minyak dan kebutuhan pokok lainnya. Dan bagi warga yang membutuhkan bisa mengambilnya secara gratis bahan pokok yang dipajang dirak Jogo Tonggo tersebut.

Ide itu diprakarsai oleh tokoh masayarakat di RW. 004 Suyatno (54th). Ia dan warga setempat sengaja membuat rak berbagi sedekah berbagi berkah, sebagai bentuk kepedulianya terhadap warga perumahan ditengah mewabahya Covid-19.

"Ini ide bersama dengan warga semua, sebagai bentuk kepedulian kepada warga sekitar, ditengah pandemi corona," ucap Suyatno. Kamis (21/05/2020).

Sementara itu, wakil Bupati Blora H. Arief Rohman, M.Si beserta rombongan, usai menengok salah satu warga  Klaster Kunden yang pertama dinyatakan sembuh dari covid-19, mampir ke pos kampling Jogo Tonggo dan mengapresiasi kegiatan itu.

"Bagus, Ini pertama kali yang saya temui di Blora, patut diapresiasi. Bisa ditiru ditempat lain," ucap Arief Rohman.

Kegiatan ini, menurut Arief sangatlah bagus, untuk membantu warga ditengah pandemi corona saat ini. Apalagi jelang Idul Fitri. Jadi warga tidak perlu jauh – jauh mencari kebutuhan sehari – hari bila kehabisan bahan pokok, bisa langsung ambil disini.

Salah satu warga perumda, Supatmi (62th) mengaku senang dan terbantu sekali dengan adanya rak jogo tonggo ini semenjak adanya covid-19.

"Sangat membantu, jadi rak ini dari kita untuk kita, sejak adanya covid-19 ini, warga perumahan sini bisa memanfaatknya," pungkas  Supatmi. (SB)
Share:

Sembuh Pertama Kali, Pasien Covid-19 Kluster Kunden Dijenguk Wakil Bupati

BLORA - Wakil Bupati H. Arief Rohman, M.Si dengan didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Lilik Hernanto, SKM, M.Kes pada Kamis (21/05/2020) melakukan kunjungan ke Perumda Kelurahan Kunden, Kecamatan Blora Kota.

Kunjungan itu dilakukan untuk menjenguk pasien Covid-19 yang kemarin telah dinyatakan sembuh total setelah hasil pemeriksaan swab lab PCR nya keluar negatif. Dalam kesempatan itu juga hadir Kakesbangpol, Camat Blora, jajaran Forkopimcam, Kepala Puskesmas Blora, Lurah dan masyarakat sekitar.

Kunjungan Wakil Bupati menyerahkan buket bunga dan parcel lebaran untuk keluarga pasien. Serta memberikan ucapan selamat dan motivasi kepada pasien berikut keluarga dan masyarakat Perumda.

“Pertama-tama kami turut mengucap syukur Alhamdulillah, akhirnya Blora bisa pecah telur dengan kesembuhan Mbak Widya ini. Kami mewakili Bapak Bupati dan atas nama Pemkab Blora mengucapkan selamat dan mengapresiasi kegigihan Mbak Widya dan keluarga yang telah berjuang ketat dengan kawalan petugas medis sehingga kini sembuh,” ucap Wakil Bupati.

Menurut Wakil Bupati, kesembuhan Mbak Widya yang bernama lengkap Widya Eka Nurhartati ini merupakan kesembuhan yang pertama kali di Blora. Pihaknya berharap kesembuhan ini akan segera diikuti kesembuhan pasien lainnya.

“Sudah sebulan lebih Mbak Widya ini menjalani isolasi mandiri di rumah pengawasan yang sangat ketat, bahkan anaknya yang masih kecil pun harus dijauhkan. Namun dengan kawalan dokter, makan makanan bergizi, minum vitamin, berolahraga, dan yang penting pikiran harus jernih agar tidak stres sehingga daya tahan tubuh (imunitas) nya semakin kuat untuk melawan keberadaan virus dalam tubuh. Semoga bisa menginspirasi pasien yang lain, agar semakin banyak yang sembuh,” lanjut Wakil Bupati.

Kepada masyarakat lingkungan Perumda Blora, Wakil Bupati juga mengucapkan terimakasih atas dukungan yang luar biasa sehingga pasien merasa nyaman selama menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Saat ini Mbak Widya sudah sembuh, maka kami minta masyarakat sekitar bisa menerima dengan senang hati agar bisa kembali beraktifitas seperti sedia kala. Kita semua harus kompak, saling dukung dan saling jaga. Tetap waspada, semoga Covid-19 ini segera hilang dari Blora dan Indonesia, aamiin,” pungkas Wakil Bupati.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik Hernanto SKM, M.Kes menyampaikan bahwa Covid-19 ini memang belum ada obatnya namun bisa disembuhkan melalui proses isolasi atau karantina yang ketat dan pola hidup sehat agar imunitas tubuh kuat.

“Jika bulan lalu kami datang memberikan kabar yang menyedihkan, maka kali ini kami datang untuk memberikan kabar gembira bahwa Mbak Widya kini sudah sembuh. Semoga kesembuhannya ini bisa memotivasi kita semua bahwa Covid-19 bisa dilawan dan disembuhkan dengan proses isolasi yang tertib,” ucap Lilik Hernanto.

Adapun Hartono, ayah dari Mbak Widya, mewakili anaknya mengucapkan terimakasih atas kunjungan dan pemberian selamat dari Pemkab Blora yang disampaikan oleh Wakil Bupati dan rombongan. Dirinya merasa senang sekaligus haru.

“Terimakasih banyak Pak Wakil Bupati, Pak Lilik Dinkes, Pak Camat dan khususnya para dokter yang telah merawat anak kami. Alhamdulillah kini anak kami sudah dinyatakan sembuh. Semoga ini bisa memberikan kabar baik  untuk semuanya,” ungkap Hartono.

Dalam kesempatan ini, pihaknya berpesan agar ketika ada salah satu warga menjalani isolasi diri mandiri, masyarakat sekitar jangan menjauh dan dibully. Dukungan sekecil apapun menurut Hartono sangat berarti bagi pasien dalam rangka mendorong semangat kesembuhannya.

“Kami minta tolong agar hal ini bisa disampaikan kepada masyarakat luas. Kasihan mereka yang sedang sakit, terus dibully. Semoga Pemkab Blora bisa memberikan edukasi kepada masyarakat,” tambahnya.

Untuk diketahui, Widya Eka Nurhartati ini sebelumnya terkena Covid-19 diduga kuat karena tertular dari almarhum suaminya yang telah meninggal 9 April 2020 lalu. Suaminya meninggal dengan penyakit penyerta gagal ginjal dan hasil swab lab PCR nya keluar positif Covid-19. (SB)
Share:

Hati-Hatilah Transaksi ATM, Ditengah Pandemi Covid-19

BLORA - Untuk antisipasi tindakan kriminal di mesin mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) petugas Kepolisian Resor (Polres)  Blora Jawa Tengah gencar patroli ke ATM. Hal tersebut menindaklanjuti terjadinya peningkatan transaksi di beberapa mesin ATM di wilayah setempat.

Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan,S.I.K. melalui Kabag Ops. Kompol Supriyo,S.Sos,M.Si mengatakan bahwa berdasarkan pantauan dari anggota di lapangan, terjadi peningkatan transaksi melalui mesin ATM, hal ini perlu diperhatika salah satunya adalah untuk menghindari kerumunan, dimana masyarakat lebih memilih bertransaksi keuangan melalui mesin ATM.

"Patroli rutin sudah dilaksanakan, namun demikian untuk di tempat -  tempat yang ada mesin ATM lebih kita tingkatkan," kata Kabag Ops.

Lebih lanjut Kabag Ops membeberkan bahwa, kegiatan patroli ditingkatkan sekaligus untuk antisipasi kerawanan - kerawanan, terutama menjelang Idul Fitri 1441 H yang tinggal beberapa hari lagi.

"Kita tidak mau underestimate dengan situasi yang ada, patroli dan penjagaan terus jalan, meskipun di tengah pandemi Covid-19. Jangan sampai situasi ini dimanfaatkan oleh orang yang ingin berbuat jahat, maka masyarakat hendaklah hati - hati dalam bertransaksi di ATM," tandas Kabag Ops.

Perhatikan berikut ini,  Tips Menggunakan ATM dengan Aman:

1. Lindungi ATM, kartu kredit dan kartu debit Anda dari kerusakan dengan menyimpannya di tempat yang aman – jangan sampai bengkok atau tergores.

2. Hapalkan nomor PIN Anda – jika Anda harus mencatatnya, jangan disimpan di dompet, tas, phonebook ponsel dan jangan ditempelkan di kartu.

3. Periksa sebelum dan sesudah bertransaksi di  ATM, jangan sampai kartu tertinggal.

Seperti yang dilakukan oleh tim patroli Polsek Kunduran Polres Blora, Sabtu, (16/05/2020), Satu regu patroli polsek menyambangi mesin mesin ATM di wilayah setempat untuk menjaga agar situasi tetap kondusif, dan memberi penjelasan terkait hati - hati di ATM.

"Patroli rutin di gelar di enam belas polsek jajaran baik siang maupun malam, intinya untuk menjaga situasi agar tetap kondusif di Blora," pungkas Kabag Ops. (SB)
Share:

Cara Membedakan Daging Babi dan Daging Sapi

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Cara Membedakan Daging Babi dan Daging Sapi

Senin kemaren, 11 Mei 2020, warga masyarakat dikejutkan dengan berita pelanggaran berat di Kota Bandung. Oknum pedagang diduga menjual daging babi, namun diakui sebagai daging sapi.

Ini sangat jahat. Tidak tanggung-tanggung, yang terungkap dipalsukan bukan 6,3 kg, tapi 63 ton  daging. Ini tidak mungkin ini tidak disengaja. Banyak warga Muslim di Kota Bandung dan sekitarnya yang tertipu dan marah...!

Agar tidak tertipu (lagi), maka kita harus belajar. Mengapa? Karena barangkali kita pun pernah tertipu, namun tidak menyadarinya.

Ibu/Bapak yang dimuliakan Allah,

Ada beberapa tips penting untuk membedakan daging SAPI dan daging BABI, baik ketika masih mentah maupun ketika sudah menjadi masakan.
________
Cara membedakan daging sapi dan daging babi ketika MASIH MENTAH:

1. Dari warna dagingnya
Daging sapi berwarna merah tua, sedangkan daging babi merah muda.

2. Dari warna lemaknya
Lemak sapi berwarna putih, sedangkan lemak babi berwarna kuning krem atau putih tulang.

3. Dari bentuk lemaknya
Lemak sapi teksturnya padat dan mudah dipisahkan dari daging. Lemak babi basah, lengket, dan bergabung dengan daging, sehingga relatif sukar dipisahkan dari daging.

4. Dari serat dagingnya
Serat daging sapi lebih tebal daripada serat daging babi, sehingga rendang/dendeng sapi lebih alot (lebih keras) daripada rendang/dendeng babi.

5. Dari aroma dagingnya
Aroma daging sapi harum khas daging sapi, sedangkan aroma daging babi _wengur_ (eneg) khas daging babi. Aroma daging babi kombinasi antara apek (tengik), amis, dan pesing.

6. Dari harga dagingnya
Standar harga daging sapi sapi berkualitas baik dalam kondisi normal Rp 120.000,- sd. 130.000,- sedangkan harga daging babi sangat tergantung kualitasnya. Jika kualitas 'bagus' (lemak tipis) harganya hanya di kisaran Rp 75.000,- sd 90.000,-. Jika kualitas jelek, harganya hanya sekitar Rp 45.000,- sd. 55.000,- saja.
_________
Cara membedakan MASAKAN yang menggunakan daging sapi dan daging babi:

1. Dari tulisannya
Kalo ada tulisan "Sedia menu babi", berarti menggunakan bahan dari babi.

2. Dari aroma kuahnya
Masakan menggunakan daging sapi aromanya harum dan sedap. Jika menggunakan daging babi, aromanya tidak sedap.

3. Dari kuah masakannya
Jika menggunakan daging sapi, kuahnya bening dan encer. Jika menggunakan daging babi, maka kuahnya keruh, kental, dan sangat berminyak.

4. Dari uap masakannya
Jika menggunakan daging sapi, uapnya tipis dan naiknya relatif cepat. Kesannya seperti ringan. Jika menggunakan daging babi, uap masakannya sangat banyak, berkumpul di bawah, dan tidak mau naik. Kesannya seperti berat.
__________
Dengan tulisan sederhana ini semoga kita dapat lebih terhindar dari ulah oknum pedagang daging yang tidak bertanggung jawab mencari keuntungan secara tidak bermoral.

Semoga bermanfaat…
Allaahu a’lam bish-showwab.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selasa, 12 Mei 2020

Nanung Danar Dono, Ph.D.
Direktur Halal Research Centre
Fakultas Peternakan UGM
Share:

Kasus Covid-19 Blora Berpotensi Naik, Angka Reaktif Rapid-Test Capai 52 Orang

BLORA - Pemerintah Kabupaten Blora, melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 kembali menyampaikan update perkembangan persebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ppada hari Selasa (12/05/2020).

Update disampaikan oleh Ketua DPRD Blora, HM. Dasum SE, MMA selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19 didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes, dan Kepala Bidang Mutasi BKD Blora, Bambang Setya Kunanto, SE.
Dalam penyampaiannya, HM Dasum, SE, MMA, mangatakan bahwa hingga semalam jumlah pemudik di Kabupaten Blora mencapai 30.762 jiwa.

“Sedangkan berdasarkan data monitoring GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, hingga siang ini jumlah OTG ada164 orang, ODP 42 orang, PDP 11 orang, reaktif rapid test 52 orang, dan positif Covid-19 sudah ada 12 dengan rincian 3 meninggal dan 9 dirawat,” ucap Dasum.

“Berdasarkan data ini, maka dari itu kita semuanya harus waspada, tetap tenang dan jangan panik. Patuhi himbauan pemerintah pusat maupun daerah. Untuk memutus rantai persebaran virus Corona dibutuhkan partisipasi seluruh pihak untuk berdisiplin PBHS, CTPS, memakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan, usahakan tetap di rumah,” lanjut Dasum.

Adapun Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes menjelaskan bahwa dari 12 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ini, setengahnya atau 50 persen (6 orang) merupakan klaster Temboro (warga Blora yang merupakan santri dari Pondok Pesantren Temboro Magetan).

“Sedangkan untuk reaktif rapid-test atau rapid-test positif sudah ada 52 orang, ini belum hasil swabnya. Jadi kita harus lebih waspada, karena masih ada peluang penambahan kasus positif Covid-19, karena sudah ada 52 yang reaktif rapid test dan masih menunggu hasil swabnya,” tegas Lilik Hernanto.

Pihaknya juga menekankan bahwa penyebaran dari hari ke hari semakin meningkat sehingga masyarakat diminta lebih disiplin dan lebih taat.

“Kalau kita tidak mematuhi himbauan pemerintah, penyakit ini tidak akan bisa dicegah, dan bisa menyebar. Tolong dengan sungguh-sungguh, kita semuanya harus disiplin CTPS, di rumah saja, wajib pakai masker jika terpaksa keluar, hindari kerumunan. Jika tidak pakai masker, bahaya, musuh kita tidak kasat mata, ini virus, tidak ada yang tahu, sangat bahaya,” ujar Lilik Hernanto.

Apalagi menurutnya saat ini sudah ada 21 tenaga medis dari RSUD Blora dan RSUD Cepu yang harus menjalani isolasi karena rapid test nya positif.

“Tolong, kalau tenaga kesehatan kita sudah banyak yang terpapar mau kemana lagi kalau kita nanti sakit. Satu satunya jalan, kita harus meningkatkan kekebalan diri kita sendiri. Jangan main-main dengan virus ini,” tambah Lilik Hernanto.

Menurutnya tenaga medis RSUD Blora dan RSUD Cepu sudah banyak yang dirawat, bahkan di Klinik Bakti Padma sudah ada 26 pasien yang dirawat.

“Untuk seluruh teman-teman tenaga medis di Kabupaten Blora, baik dokter, perawat, bidan, dan lainnya tetap semangat. Kalian jangan takut. Tetap semangat, kami percaya kalian adalah garda terakhir pertahanan kita semua. Tenaga kita banyak dibutuhkan, jangan sampai sakit. Mereka membutuhkan kita. Kita tahu ini luar biasa. Kalau kalian sakit, akan kemana masyarakat kita,” terang  Lilik Hernanto dengan nada sedih, hampir meneteskan air mata.

Lilik Hernanto juga menekankan kepada masyarakat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Semuanya diminta kompak untuk bersama-sama disiplin. (ADY/Red)
Share:

Konferensi Pers, Update Perkembangan Persebaran Covid-19 Di Blora Edisi 8 Mei 2020

BLORA - Pemerintah Kabupaten Blora melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 pada hari ini, kembali menyampaikan update perkembangan terbaru terkait kondisi persebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Jumat (8/5/2020)

Kali ini update disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Blora selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19 yang diwakili oleh Kasi Perdata dan TUN, Imam Tauhid, SH, didampingi Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr. Fatkhur Rokhim dan Sekretaris Dinsos P3A, Ir. Tedy Rindaryo W.
Bertempat di Media Center Posko GTPP Covid-19, pihaknya menyampaikan bahwa hingga saat ini berdasarkan data yang masuk pukul 10.00 WIB masih ada OTG sebanyak 147 orang, ODP sebanyak 44 orang, dan PDP 22 orang masih diawasi.

“Sedangkan positif rapid-test jumlahnya ada 25 orang, lalu positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab sebanyak 6 kasus, dua diantaranya sudah meninggal dan empat sisanya masih dalam perawatan. Semoga yang empat ini bisa segera sembuh,” ucap Imam Tauhid, SH.

Pihaknya menambahkan bahwa hingga semalam pukul 21.00 WIB, jumlah pemudik di Kabupaten Blora mencapai 29.961 jiwa. Kepada seluruh pemudik ini diminta untuk lapor ke pihak desa dan melakukan isolasi diri secara mandiri selama 14 hari.

“Saat ini Blora sudah dinyatakan status tanggap darurat Covid-19, oleh sebab itu kami minta masyarakat bisa patuh dan mengikuti arahan pemerintah untuk bersama-sama memutus mata rantai persebaran dan penularan virus Corona ini,” tegasnya.

Selanjutnya Imam Tauhid, SH menyampaikan bahwa selama pandemi Covid-19 ini kegiatan pelayanan hukum di Kejaksaan Negeri Blora tetap berjalan. Sedangkan untuk persidangan dilakukan secara virtual, streaming.

Adapun Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr. Fatkhur Rokhim menambahkan bahwa hingga saat ini rumah sakit yang ia pimpin itu masih melakukan isolasi terhadap satu pasien positif Covid-19.

“Yang kami isolasi di ruang Flamboyan masih ada satu yang sudah sudah diketahui bersama, dinyatakan positif Covid-19 yakni pasien yang dari Desa Kentong. Kondisinya juga sudah membaik, namun tetap diisolasi sambil menunggu hasil swab test selanjutnya. Jika swab selanjutnya dinyatakan negatif sebanyak 2 kali berturut-turut, baru bisa dinyatakan sembuh,” jelas dr. Fatkhur Rokhim.

Tentang adanya beberapa tenaga medis dari RSUD Cepu yang menjalani isolasi mandiri di salah satu hotel yang telah ditunjuk Pemkab Blora, pihaknya membenarkan.

“Benar bahwa saat ini ada beberapa tenaga medis dari RSUD Cepu yang menjalani isolasi mandiri di hotel yang ditunjuk Pemkab untuk selama 14 hari kedepan. Mereka semua telah di swab test, sambil menunggu diisolasi di hotel. Alhamdulillah kondisinya sehat, semoga swabnya nanti negative,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinsos P3A, Ir. Tedy Rindaryo W dalam  konferensi pers ini, menjelaskan bahwa mulai hari ini dilakukan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 yang dilakukan melalui Kantor Pos di Kabupaten Blora.

“Kuota BST dari Kementerian Sosial di Kabupaten Blora sebanyak 10.768 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dan telah bisa kami cukupi pengunggahan datanya melalui sistem. Dengan besaran BST adalah Rp 600 ribu per KPM per bulannya selama 3 bulan mulai April hingga Juni,” ucap Tedy Rindaryo.

Untuk penyalurannya, menurutnya dilakukan secara bertahap mulai bulan Mei ini. Penyaluran BST tahap pertama sudah disalurkan sebanyak 1981 KPM melalui Himbara (Himpunan Bank Negara) yakni BRI, BNI, BTN dan Bank Mandiri.
“Mekanisme penyalurannya melalui top up BST langsung ke rekening masing-masing KPM yang prosesnya sudah berjalan,” ungkapnya.

Sedangkan tahap selanjutnya akan disalurkan melalui Kantor POS. Yang mana pada tahap ini ada 6.091 KPM yang akan menerima pada tahap ini berdasarkan data Berita Acara yang diperoleh dari Kementerian Sosial.

“Mekanisme penyalurannya diantarkan ke masing-masing KPM oleh petugas POS, KPM datang ke Kantor POS, dan dilakukan secara komunitas. Per hari ini, Jumat (08/05/2020) sudah mulai disalurkan. Tadi dilaunching di Kantor Pos Jepon oleh Kepala Dinsos P3A. Untuk tahap selanjutnya lagi, kami masih menunggu surat dari Kementerian Sosial,” tambahnya.

Acara ditutup dengan penyerahan bantuan sembako dari SMP Negeri 1 Tunjungan yang diserahkan oleh kepala sekolahnya, Etty Irawati S.Pd,M.MPd kepada Posko GTPP Covid-19. Bantuan berupa paket sembako berisi beras, gula telur, minyak dan mie.

“Kami dari SMP Negeri 1 Tunjungan ingin ikut membantu penanggulangan dampak pendemi Covid-19 ini dengan menyalurkan paket sembako kepada yang membutuhkan. Total ada 135 paket, 10 paket kita salurkan ke lingkungan sekitar sekolah. Kemudian 100 paket untuk masyarakat kurang mampu di Desa Tamanrejo lokasi sekolah kami, dan 25 paket kami serahkan ke Posko Covid-19 agar disalurkan ke masyarakat kurang mampu,” ungkapnya. (SYN/Red)
Share:

Blora Bertambah, 2 Santri Kluster Temboro Asal Kunduran Positif Covid-19


BLORA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, kembali menyampaikan update perkembangan terakhir persebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) untuk edisi Kamis (07/05/2020).
                                 
Kali ini update disampaikan oleh Wakapolres Blora, Kompol Drs. M. Samdani, MH, mewakili Kapolres selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19, didampingi Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG dan Kepala Kesbangpol Wahyu Jadmiko, S.STP.

“Berdasarkan data terbaru yang terangkum per hari ini, Kamis, 07 Mei 2020 pukul 11.49 WIB tadi, ada penambahan kasus positif Covid-19. Kemarin 4 kasus, kini ada penambagan 2 kasus lagi sehingga kasus terkonfirmasi positif Covid-19 jumlahnya ada 6, 2 meninggal dan 4 masih dirawat,” ucap Kompol Samdani.

Sedangkan untuk positif rapid-test hingga kini menurutnya ada 23 orang yang diawasi, kemudian PDP masih ada 12 orang, ODP 65 orang, dan OTG 147 orang. Adapun jumlah pemudik hingga pukul 21.00 WIB semalam mencapai 29.801 jiwa. informasi lengkap bisa dilihat di website corona.blorakab.go.id.

“Atas dasar data tersebut, kami ajak masyarakat Blora semuanya untuk bisa meningkatkan kedisiplinannya, patuh pada protokol kesehatan dan seluruh himbauan pemerintah agar persebaran Covid-19 ini tidak semakin meluas,” tegas Wakapolres.

Kompol Samdani juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kamtibmas, karena saat pandemi Covid-19 ini kondisi ekonomi ikut terdampak yang berpotensi meningkatkan gangguan keamanan.

Sementara itu, Direktur RSUD dr. R. Soetijono, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG menyampaikan adanya penambahan 2 kasus positif Covid-19 ini merupakan pasien dari Kecamatan Kunduran, yakni santri pendatang dari kluster Temboro Magetan yang pulang kampung ke Kunduran Blora.

“Tambahan dua kasus positif secara lab PCR ini sudah diisolasi di Klinik Bakti Padma. Hingga hari ini jumlah total ada 11 orang yang diisolasi di Klinik Bakti Padma. Yang positif Covid-19 ada 2, selebihnya adalah pasien positif rapid-test yang masih menunggu hasil swab. Kebanyakan adalah dari kluster Temboro Magetan,” ungkap dr. Nugroho.

Dirinya menambahkan bahwa untuk RSUD dr. R. Soetijono Blora hingga saat ini juga masih melakukan isolasi terhadap dua pasien yang kondisinya juga semakin membaik.

“Kami mohon dukungannya dari seluruh masyarakat, jika ada warga yang harus diisolasi di rumah sakit atau klinik harus didukung, bukan malah dilarang, demi kebaikan bersama. Supaya kita bisa mengontrol rantai persebaran Covid-19. Tidak perlu khawatir, selama isolasi, pasien akan dirawat dan dipenuhi kebutuhannya sesuai SOP,” sambung dr. Nugroho.

Selanjutnya, Kepala Kesbangpol Blora, Wahyu Jadmiko, S.STP, mengajak kepada masyarakat agar terus waspada dan tetap di rumah saja jika tidak ada kepentingan mendesak yang mengharuskan keluar rumah.

“Kurangi kegiatan keluar rumah, jika tidak mendesak tak perlu keluar rumah. Jika terpaksa keluar wajib pakai masker. Jangan berkerumun. Kuncinya adalah ketertiban kita bersama agar persebaran virus ini bisa dicegah,” ujar Wahyu Jadmiko.

Kepala Kesbangpol Blora juga meminta masyarakat bisa memaksimalkan keberadaan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 yang ada di masing-masing Desa/Kelurahan hingga RT/RW dengan berpedoman pada program “Jogo Tonggo” yang diluncurkan oleh Gubernur Jawa Tengah.

“Kemudian kepada masyarakat yang terlanjur mudik, yang angkanya hampir 30 ribu jiwa, kami minta untuk wajib lapor ke desa setempat, melakukan isolasi mandiri secara 14 hari. Dan jika selama 14 hari ada gejala batuk, demam, dan sesak nafas, langsung menghubungi petugas kesehatan terdekat dan jujur menyampaikan riwayat perjalanannya,” tandasnya. (SB)
Share:

Duda Tewas Gantung Diri, Diduga Frustasi

BLORA - Warga Desa Gotputuk, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora dibuat geger, setelah  menemukan J (51th), warga setempat, yang meninggal gantung diri sekira pukul 20.30 WIB, di dalam kamar rumahnya.  Rabu (06/05/2020)

Pertama kali korban ditemukan oleh ibunya, Jami (60th) yang bertempat tinggal satu rumah. Selanjutnya, Jami  berteriak meminta tolong ke warga terdekat.

Mendengar teriakan tersebut, Riyanto (31th), ikut melihat korban yang berada masih didalam kamar tersebut, sedangkan Siti Nurul Alfiah (16th) meminta tolong kepada warga yang lain dan memberitahukan kejadian tersebut ke Kepala Desa, dan  selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ngawen.

Sementara itu, Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan,S.I.K. melalui Kapolsek Ngawen, Iptu Sunarto ketika dihubungi media ini via sambungan WhatsApp menjelaskan, bahwa korban diduga frustasi, karena korban sudah cukup lama ditinggal istrinya (menduda).

“Ketika anggota datang ke TKP, jasadnya masih dalam keadaan menggantung. Dibantu warga, anggota melakukan evakuasi terhadap korban untuk diturunkan. Selanjutnya dilakukan Identifikasi dan pemeriksaan Oleh Team Medis dari Puskesmas Ngawen,” ungkap Iptu Sunarto.

Berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan, polisi menyimpulkan bahwa korban meninggal karena gantung diri. Sebab, pada bagian kemaluannya ditemukan cairan sperma.

“Dari hasil penyelidikan, korban murni gantung diri dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban,” pungkas Kapolsek Ngawen. (SB)
Share:

Blora Sudah Ada 3 Kecamatan Zona Merah Dan 6 Zona Orange

BLORA - Wakil Bupati H. Arief Rohman, M.Si selaku Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, menyampaikan data update perkembangan persebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Blora melalui konferensi pers, Rabu (06/05/2020).

Didampingi Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD, bersama Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Arief Rohman menyampaikan bahwa per hari ini sudah ada tiga kecamatan yang masuk zona merah, dan enam kecamatan yang masuk zona orange.

“Zona merah ada tiga, yakni Blora, Cepu dan Jati. Merah berarti sudah ada kasus positif Covid-19. Sedangkan Zona orange adalah wilayah yang terdapat kasus positif rapid test, meliputi Kunduran, Ngawen, Todanan, Jepon, Kradenan dan Banjarejo. Selain itu masih zona hijau atau masih aman, namun tetap harus waspada,” ucap Wakil Bupati Blora.

Sedangkan total kasus positif Covid-19 menurutnya masih sama seperti kemarin, yakni 4 kasus (2 meninggal, dan 2 masih dalam perawatan medis). Selanjutnya positif rapid-test ada 21 kasus/orang, lalu PDP 11 orang, ODP 64 orang, dan OTG 144 orang. Adapun per Rabu (06/05/2020)  pemudik hingga semalam mencapai 29.526 jiwa.

“Dengan adanya data tersebut, kita prihatin dengan peningkatan pasien positif rapid-test. Sejumlah 21 pasien positif rapid-test ini dalam pemantauan kita. Sebagian sudah dikarantina di Klinik Bakti Padma (khususnya dari kluster Temboro) dan di Hotel Grand Mega bagi tenaga medis. Semuanya gratis, dibiayai oleh pemerintah termasuk kebutuhan makan dan lainnya,” lanjut Arief Rohman.

Pihaknya juga meminta agar seluruh pendatang bisa lapor ke desa masing-masing, dan jika diperiksa petugas kesehatan bisa mengatakan riwayat perjalanannya secara jujur agar bisa ditangani sesuai protokol kesehatan yang barlaku guna mencegah penularan penyakitnya.

“Peran masyarakat sangat kami butuhkan agar bisa kompak bersama-sama melawan persebaran virus ini. Terus patuhi protokol kesehatan. Semoga kita semua bisa segera terbebas dari wabah ini,” pungkas Wakil Bupati.

Selanjutnya, Kalak BPBD Blora, Hadi Praseno, S.Sos, senada dengan Wakil Bupati, juga mengatakan bahwa seluruh masyarakat mempunyai tanggung jawab yang sama dalam upaya pencegahan persebaran pandemi Covid-19 ini.

“Peran penting yang dapat kita lakukan bersama adalah berbagi informasi, menyampaikan edukasi, mencegah dan mengurangi resiko bencana yang akan maupun telah terjadi. Kami minta budaya sadar bencana sangat penting, guna membangun kesiapsiagaan kita semua ketika terjadi bencana atau wabah. Kita semua harus bisa komitmen patuh pada protokol kesehatan,” tambahnya.

Adapun Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Edi Sucipto, SKM, M.Kes, mengapresiasi masyarakat yang tetap terus mematuhi protokol kesehatan. Pihaknya meminta agar kewaspadaan dan kepatuhan ini terus ditingkatkan.

Edi Sucipto juga menerangkan bahwa jumlah positif rapid-test ini memang menjadi perhatian bersama. Menurutnya pengambilan rapid-test adalah upaya untuk melihat kemampuan kekuatan imunitas tubuh terhadap serangan virus, yang hasilnya akan kelihatan dalam waktu tujuh hari setelah kontak dengan pasien.

“Jadi ketika rapid-test pertama negative, belum tentu bebas virus. Harus diulangi lagi dengan rapid kedua setelah tujuh hari. Beda dengan swab test yang hasilnya pasti namun prosesnya lama karena pemeriksaan laboratoriumnya baru bisa keluar setelah 7 hingga 13 hari,” terang Edi Sucipto.

Lamanya pemeriksaan laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) ini menurutnya karena jumlah lab. terbatas. Di Jawa Tengah sendiri, menurutnya hanya ada tiga yakni di Salatiga, Semarang dan Solo.

“Karena yang antri sample swab test semakin menumpuk, maka antrian pun panjang. Padahal kemampuan pemeriksaan lab nya sehari hanya 150 sample. Sedangkan pengiriman sample sehari bisa 700 lebih. Saat ini Semarang dan Salatiga sudah ditutup sementara karena sudah terlalu banyak sample yang masuk, guna menghindari penumpukan sample. Yang masih buka tinggal Solo, kita dari Blora ngirim sample nya ke Solo,” jelas Edi Sucipto.

Untuk diketahui, Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Tengah yang diwakili oleh Ketua IBI Kabupaten Blora kepada Posko GTPP Kabupaten Blora. Bantuan berupa masker kesehatan dan sarung tangan medis ini diterima oleh Wakil Bupati, untuk kemudian dicatat di posko dan disalurkan kepada yang membutuhkan. (WN/Red)

“Sesuai permintaan IBI, bantuan ini akan kita salurkan kepada bidan-bidan praktek mandiri yang ada di desa-desa. Agar dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat bisa meliundungi dirinya dari potensi penularan penyakit,” kata Wakil Bupati.

Ketua IBI Kabupaten Blora, Lili Nuzuli, mengucapkan terimakasih dan berharap bantuan ini bisa bermanfaat untuk para bidan desa yang selama ini melaksanakan praktek mandiri. Menurutnya beberapa waktu lalu IBI juga telah menyalurkan ribuan masker kain untuk masyarakat.

“Dua minggu lalu kita telah menyalurkan masker sebanyak 1500 masker, untuk masyarakat utamanya untuk ibu hamil, ibu menyusui dan lansia. Sedangkan kali ini masker kesehatan dan sarung tangan medis,” ucapnya. (SB)
Share:

Terbaru

Bupati Blora Minta Pemprov Jateng Tuntaskan Jalan Provinsi di Blora

BLORA – Disela-sela (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Blora Tahun 2025, Kamis (28/3 /24, Bupati Blor...

Total Pageviews

Popular Posts

Blog Archive

Komunitas

SELANJUTNYA »