BLORA - Pemerintah Kabupaten Blora melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 pada hari ini, kembali menyampaikan update perkembangan terbaru terkait kondisi persebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Jumat (8/5/2020)
Kali ini update disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Blora selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19 yang diwakili oleh Kasi Perdata dan TUN, Imam Tauhid, SH, didampingi Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr. Fatkhur Rokhim dan Sekretaris Dinsos P3A, Ir. Tedy Rindaryo W.
Bertempat di Media Center Posko GTPP Covid-19, pihaknya menyampaikan bahwa hingga saat ini berdasarkan data yang masuk pukul 10.00 WIB masih ada OTG sebanyak 147 orang, ODP sebanyak 44 orang, dan PDP 22 orang masih diawasi.
“Sedangkan positif rapid-test jumlahnya ada 25 orang, lalu positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab sebanyak 6 kasus, dua diantaranya sudah meninggal dan empat sisanya masih dalam perawatan. Semoga yang empat ini bisa segera sembuh,” ucap Imam Tauhid, SH.
Pihaknya menambahkan bahwa hingga semalam pukul 21.00 WIB, jumlah pemudik di Kabupaten Blora mencapai 29.961 jiwa. Kepada seluruh pemudik ini diminta untuk lapor ke pihak desa dan melakukan isolasi diri secara mandiri selama 14 hari.
“Saat ini Blora sudah dinyatakan status tanggap darurat Covid-19, oleh sebab itu kami minta masyarakat bisa patuh dan mengikuti arahan pemerintah untuk bersama-sama memutus mata rantai persebaran dan penularan virus Corona ini,” tegasnya.
Selanjutnya Imam Tauhid, SH menyampaikan bahwa selama pandemi Covid-19 ini kegiatan pelayanan hukum di Kejaksaan Negeri Blora tetap berjalan. Sedangkan untuk persidangan dilakukan secara virtual, streaming.
Adapun Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr. Fatkhur Rokhim menambahkan bahwa hingga saat ini rumah sakit yang ia pimpin itu masih melakukan isolasi terhadap satu pasien positif Covid-19.
“Yang kami isolasi di ruang Flamboyan masih ada satu yang sudah sudah diketahui bersama, dinyatakan positif Covid-19 yakni pasien yang dari Desa Kentong. Kondisinya juga sudah membaik, namun tetap diisolasi sambil menunggu hasil swab test selanjutnya. Jika swab selanjutnya dinyatakan negatif sebanyak 2 kali berturut-turut, baru bisa dinyatakan sembuh,” jelas dr. Fatkhur Rokhim.
Tentang adanya beberapa tenaga medis dari RSUD Cepu yang menjalani isolasi mandiri di salah satu hotel yang telah ditunjuk Pemkab Blora, pihaknya membenarkan.
“Benar bahwa saat ini ada beberapa tenaga medis dari RSUD Cepu yang menjalani isolasi mandiri di hotel yang ditunjuk Pemkab untuk selama 14 hari kedepan. Mereka semua telah di swab test, sambil menunggu diisolasi di hotel. Alhamdulillah kondisinya sehat, semoga swabnya nanti negative,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinsos P3A, Ir. Tedy Rindaryo W dalam konferensi pers ini, menjelaskan bahwa mulai hari ini dilakukan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 yang dilakukan melalui Kantor Pos di Kabupaten Blora.
“Kuota BST dari Kementerian Sosial di Kabupaten Blora sebanyak 10.768 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dan telah bisa kami cukupi pengunggahan datanya melalui sistem. Dengan besaran BST adalah Rp 600 ribu per KPM per bulannya selama 3 bulan mulai April hingga Juni,” ucap Tedy Rindaryo.
Untuk penyalurannya, menurutnya dilakukan secara bertahap mulai bulan Mei ini. Penyaluran BST tahap pertama sudah disalurkan sebanyak 1981 KPM melalui Himbara (Himpunan Bank Negara) yakni BRI, BNI, BTN dan Bank Mandiri.
“Mekanisme penyalurannya melalui top up BST langsung ke rekening masing-masing KPM yang prosesnya sudah berjalan,” ungkapnya.
Sedangkan tahap selanjutnya akan disalurkan melalui Kantor POS. Yang mana pada tahap ini ada 6.091 KPM yang akan menerima pada tahap ini berdasarkan data Berita Acara yang diperoleh dari Kementerian Sosial.
“Mekanisme penyalurannya diantarkan ke masing-masing KPM oleh petugas POS, KPM datang ke Kantor POS, dan dilakukan secara komunitas. Per hari ini, Jumat (08/05/2020) sudah mulai disalurkan. Tadi dilaunching di Kantor Pos Jepon oleh Kepala Dinsos P3A. Untuk tahap selanjutnya lagi, kami masih menunggu surat dari Kementerian Sosial,” tambahnya.
Acara ditutup dengan penyerahan bantuan sembako dari SMP Negeri 1 Tunjungan yang diserahkan oleh kepala sekolahnya, Etty Irawati S.Pd,M.MPd kepada Posko GTPP Covid-19. Bantuan berupa paket sembako berisi beras, gula telur, minyak dan mie.
“Kami dari SMP Negeri 1 Tunjungan ingin ikut membantu penanggulangan dampak pendemi Covid-19 ini dengan menyalurkan paket sembako kepada yang membutuhkan. Total ada 135 paket, 10 paket kita salurkan ke lingkungan sekitar sekolah. Kemudian 100 paket untuk masyarakat kurang mampu di Desa Tamanrejo lokasi sekolah kami, dan 25 paket kami serahkan ke Posko Covid-19 agar disalurkan ke masyarakat kurang mampu,” ungkapnya. (SYN/Red)
0 komentar:
Post a Comment