September 2020 ~ MEDIAEDUKASIANDA

Penandatanganan Kerjasama Produksi Minyak PT.BPE Dengan Penambang Sumur Ledok

BLORA - Pada Rabu (30/09/2020), Bupati Blora H. Djoko Nugroho menyaksikan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Produksi Minyak Bumi pada Sumur Tua di Lapangan Ledok, Kecamatan Sambong antara BUMD PT. Blora Patra Energi (BPE) dengan Perkumpulan Penambang Minyak Sumur Timba Ledok.


Direktur Utama PT BPE, Christian Prasetya menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari pengajuan permohonan pengelolaan sumur minyak tua di lapangan Ledok oleh PT Blora Patra Energi (BPE) kepada Kementerian ESDM RI. Yang melalui proses panjang sejak 2017, dan pada akhirnya diberikan ijin kepada PT.  BPE untuk pengelolaannya.


“Berdasarkan ijin tersebut, maka PT BPE berinisiasi untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama Dengan Perkumpulan Penambang Minyak Sumur Timba Ledok di Kantor Perkumpulan Penambang Minyak Sumur Timba Ledok, dan ditandatangani oleh kedua belah pihak,” ucapnya.


Dalam hal pengelolaan sumur minyak tua ini, menurutnya PT. BPE juga berhasil meraih penghargaan di bidang produksi minyak terbaik sekaligus penerapan  Health Safety Security Environment (HSSE) terbaik dari PT Pertamina.


“Khusus untuk lapangan Ledok ini memiliki 196 titik sumur tua dengan 64 kelompok penambang. Dengan adanya kerja sama ini, maka para penambang akan memperoleh dana bagi hasil sebesar 77% dari penjualan minyak ke PT Pertamina. Selain itu, para penambang juga akan mendapat fasilitas asuransi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan,” tambahnya.


Bupati Blora yang menyaksikan penandatanganan ini berharap agar Lapangan Ledok dapat berkontribusi lebih besar lagi bagi Kabupaten Blora.


“Semoga hasil perjanjian kerja sama ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh warga masyarakat Blora, khususnya Desa Ledok,” ujar Djoko Nugroho.


“Lapangan Ledok ini memiliki potensi minyak yang luar biasa. Setiap tahun produksinya terus meningkat. Periode Januari-Agustus 2020 telah menghasilkan lebih dari 6 juta liter. Semoga produksi tahun ini akan lebih tinggi daripada tahun 2019 yang lalu sebanyak 9 juta liter lebih,” harap Bupati Blora.


Untuk diketahui, Acara ini juga dihadiri oleh Camat Sambong, Kabag Perekonomian, dan Ketua KPRI Karya Sejahtera. Direncanakan, setelah perjanjian kerja sama ini, PT BPE juga akan melakukan Perjanjian Kerja Sama Dengan Perkumpulan Penambang Minyak Sumur Tua di Lapangan Semanggi. (ADY/Red).
Share:

Batik Corona Andalan DBM Banjir Pesanan

BLORA - Wabah Corona Virus Desease (Covid-19) menjadi inspirasi perajin Batik Difabel Indonesia di Kabupaten Blora menciptakan kain batik motif Corona, Gaung pun bersambut. Sejumlah pesanan terus berdatangan. Baik dari instansi pemerintah, anggota dewan, hingga para pecinta batik di Blora dan sekitarnya.

Ketua Difabel Blora Mustika (DBM) Abdul Ghofur mengungkapkan ide pembuatan batik motif Corona muncul dari keprihatinan penyandang disabilitas atas besarnya dampak wabah tersebut terhadap sejumlah kalangan. Tak terkecuali terhadap produksi batik Difabel Blora.

"Kita buat batik Corona ini karena kita ingin mengenang sejarah. Karena dampak dari Corona ini sungguh luar biasa. Tidak hanya Indonesia tapi dunia. Termasuk didalamnya penyandang disabilitas yang tidak bisa bekerja akibat wabah ini. Jadi kita ingin kenang sejarah itu, Bahwa ada wabah yang membuat seluruh perekonomian terdampak," kata Ghofur saat ditemui awak media di Sekretariat Batik Difabel Indonesia di Desa Kamolan, Blora, Jumat (25/09/2020).

Menurut Ghofur, Wabah Covid-10 yang sudah berlangsung 6 bulan membuat perajin batik difabel tidak lagi bisa bekerja. Bahkan tidak hanya batik difabel, sejumlah perajin batik lain di Blora pun sudah ada yang alih profesi.

"Kita cukup bersyukur mas, dengan membuat motif ini (Corona) kita bisa kembali bekerja. Banyak perajin batik lain yang sudah tidak produksi. Mereka pilih alih profesi karena tidak ada pesanan sama sekali," ungkapnya.

Batik, sambung Ghofur Difabel Indonesia dibuat oleh para penyandang disabilitas. Dalam sehari, mereka bisa mengerjakan lima sampai sepuluh motif kain batik.

"Kalau batik difabel ini kan sesuai namanya, yang buat penyandang disabilitas semua, ada yang amputasi kaki, amputasi tangan, polio dan sebagainya," sambungnya.

Sejak seminggu diproduksi, lanjut Ghofur  kini pesanan batik motif Corona sudah banyak dipesan. Setidaknya sudah ada 50 pesanan yang datang.

"Kemarin dari Jakarta pesan 6 sudah kita kirim. Sekarang ini pesanan dari instansi pemerintah kabupaten dan anggota dewan. Kita sangat mengapresiasi dukungan mereka terhadap pemberdayaan teman-teman disabilitas," ujar Ghofur.

Ghofur pun berharap kedepan banyak instansi lain yang memesan batik motif corona produksi difabel Blora.

"Kalau kita harapannya cuma satu, pesanan lebih banyak dan datang terus, agar temen-temen difabel tetap bisa bekerja dan berdaya," pungkasnya. (AD)
Share:

Wow...!!! Limbah Medis Covid-19 Blora Capai 369 Ton

BLORA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora menyebut jumlah konsumsi limbah medis Covid-19 saat ini telah mencapai 369 ton. Limbah tersebut berasal dari seluruh Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Blora.

"Sampai bulan Agustus kemarin sudah hampir sama atau melebihi jatah tahun 2019 sebelum ada Covid-19. Jumlahnya sekitar 369 ton. Sekitar itu. Jadi tengah tahun itu hampir sama satu tahun kemarin" ucap Kadinas DLH Dewi Tedjowati kepada wartawan, Selasa (22/09/2020).

Dewi mengungkapkan, selama ini penanganan limbah B3 medis Covid-19  dilakukan oleh masing-masing rumah sakit ataupun puskesmas. Hal ini disebabkan pihaknya tidak memiliki anggaran untuk penanganannya.

"Kami sudah menyiapkan tempat khusus di masing-masing lokasi Covid itu. Cuma untuk pengangkutan dan pemusnahan kita titipkan kepada Rumah Sakit maupun Puskesmas. Karena kita tidak punya anggaran transportasi dan sebagainya. Dan terlalu jauh kalau dihandle DLH," jelasnya.

Kadinas DLH mengatakan limbah medis Covid-19 masuk dalam kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) medis. Sehingga penanganannya tidak bisa dilakukan sembarangan.

"Kalau untuk limbah B3 itu apakah punya industri atau Rumah Sakit itu semuanya dilakukan oleh pihak ketiga yang memiliki ensenelator. Tapi yang sudah berijin. Transporternya pun juga harus yang sudah berijin. Jadi nanti diangkut dan diserahkan pihak ketiga yang pemusnah limbah" ungkapnya.

Lebih lanjut Dewi mengungkapkan, Pemusnahan limbah B3 medis biasanya dilakukan sebulan sekali. Rumah Sakit maupun Puskesmas akan memilih menyimpan dulu limbah tersebut di tempat khusus yang sudah mereka sediakan.

"Saya tidak tahu kontraknya antara perusahaan dengan pihak Rumah Sakit. Tapi masing-masing Rumah Sakit dan Puskesmas sudah punya tempat penyimpanan sementara. Itu mereka simpan disitu nanti satu bulan mereka angkut. Karena mereka tidak bisa ambil sedikit-sedikit, karena mahal," pungkasnya. (WN)
Share:

12 Orang Terjaring Razia Disiplin Prokes Di Pasar Bogorejo

BLORA - Aparat gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Anggota Posmil serta Polsek Bogorejo Polres Blora menggelar operasi yustisi penegakkan disiplin protokol kesehatan (Prokes) di pasar Karang Kecamatan Bogorejo, Selasa, (22/09/2020).

Operasi yustisi tersebut digelar dalam rangka menegakkan Inpres No.06 Tahun 2020 serta Perbup No. 55 Tahun 2020 Tentang penegakkan disiplin protokol kesehatan dalam rangka penanganan dan pengendalian Covid - 19.

Nampak petugas gabungan mengecek para pedagang serta pengunjung pasar, jika ditemukan warga yang melanggar protokol kesehatan, maka dikenai sanksi sesuai aturan yang ada.

Kapolsek Bogorejo AKP Markus mengungkapkan bahwa dalam kegiatan tersebut petugas memberikan sanksi kepada 12 warga.

"Kita temukan 12 warga yang melanggar protokol kesehatan dan pelanggaran di dominasi tidak memakai masker," ungkap Kapolsek.

Kepada pelanggar protokol kesehatan tersebut dikenakan sanksi untuk kerja bakti membersihkan lingkungan pasar. Suyati, salah satu pedagang pakaian di pasar Karang mengaku kaget dengan kedatangan petugas gabungan secara tiba tiba. Dirinya menjelaskan bahwa sebagian besar pedagang di pasar karang telah tertib dan memakai masker.

"Kaget tadi, ternyata operasi masker, untuk pedagang di pasar karang sudah tertib, namun kadang masih ada pembeli yang tidak memakai masker," tutur Suyati.

Untuk diketahui, operasi yustisi penegakkan protokol kesehatan akan terus digelar diseluruh wilayah Kabupaten Blora, dengan tujuan utama untuk mewujudkan kegiatan perekonomian yang aman dan bebas dari Covid-19. (AD)
Share:

Di Perbatasan, Aparat Gabungan Blora Beri Sanksi Sosial Pelanggar Prokes

BLORA - Untuk menegakkan Perbup No.55 Tahun 2020 dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19. Aparat gabungan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah terus gencar melakukan operasi yustisi untuk patuhi protokol  kesehatan (Prokes). Hal itu dilakukan di wilayah perbatasan Jawa Tengah - Jawa Timur tepatnya di kecamatan Cepu, Minggu, (20/09/2020).

Aparat gabungan yang terdiri dari anggota Satpol PP, BPBD, Kodim 0721, Subdenpom, serta Anggota Polres Blora menggelar operasi yustisi di pasar Plaza Cepu. Petugas gabungan blusukan pasar sembari memantau aktifitas warga, jika ditemukan warga yang melanggar protokol kesehatan, akan diberikan sangsi sesuai dengan peraturan yang ada.

Dalam razia yang dilakukan oleh petugas gabungan tersebut, ditemukan 53 orang yang tidak memakai makser, dan sesuai dengan aturan maka pelanggar tersebut diberikan sangsi sosial untuk kerja bakti di pasar.

Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan,SIK melalui Kabag Ops Kompol Supriyo,S.Sos,M.Si mengungkapkan bahwa operasi yustisi ini akan terus digelar untuk mencegah penularan Covid-19.

"Kita bersama Kodim 0721 dan instansi terkait akan mendukung Satpol PP dalam operasi yustisi ini, tujuannya untuk mewujudkan kegiatan masyarakat yang disiplin protokol kesehatan, sehingga kegiatan perekonomian bisa terus berjalan, namun aman dari Covid-19," ungkap Kompol Supriyo.

Perwira Polisi yang hobi olahraga lari ini menambahkan sesuai data yang didapat dari Satpol PP dalam razia protokol kesehatan di Pasar cepu hari ini, setidaknya ada 53 pelanggar yang  dikenakan sangsi sosial.

"Harapannya masyarakat sadar dan mau open untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan," tandas Kompol Supriyo.

Sementara itu, Jeni salah satu pedagang di pasar Plaza Cepu mengapresiasi kegiatan tersebut, pihaknya mendukung penuh protokol kesehatan serta berkomitmen untuk melaksanakan imbauan pemerintah.

"Sejak awal saya sudah berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan, terutama dilapak tempat saya jualan, saya sadar, pasar rawan penularan, untuk itulah diharapkan kehadiran petugas bisa berkelanjutan, sehingga tidak ada lagi warga yang membandel, "Ucap warga kelurahan Balun Cepu ini. (AD)
Share:

Covid-19 Blora, Zona Orange Masih 2 Kecamatan

BLORA - Kamis siang (17/09/2020), Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora kembali menyampaikan perkembangan terkini persebaran virus korona melalui konferensi pers. Yang kali ini disampaikan oleh Kabag Humas Polres Blora, AKP Suparlan, mewakili Kapolres selaku Wakil Ketua Satgas.

Dalam penyampaiannya, AKP Suparlan mengatakan bahwa hingga hari ini Satgas lewat Dinas Kesehatan telah melakukan tes swab  sebanyak 2.499 kali. Yang hasilnya ada 370 kasus dinyatakan terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.



“Dari 370 kasus positif ini, tingkat kesembuhannya cukup tinggi, yakni 87 persen atau sejumlah 322 pasien dinyatakan sembuh. Sedangkan yang dirawat masih ada 23 dengan rincian 5 di rumah sakit dan 22 menjalani isolasi secara mandiri di rumah. Adapun pasien meninggal dunia tetap sama 25 orang,” terang AKP Suparlan.



Sedangkan berdasarkan peta zona resiko penularan Covid-19 yang disajikan dalam lamancorona.blorakab.go.id, secara umum Kabupaten Blora berwarna kuning atau memiliki resiko penularan yang rendah. Namun jika dirinci per Kecamatan masih ada dua kecamatan yang berwarna orange atau memiliki resiko penularan sedang yakni Kecamatan Ngawen dan Kedungtuban.



“Oleh karena itu kami minta agar masyarakat bisa ikut terus melaksanakan protokol kesehatan. Kami dari kepolisian bekerjasama dengan TNI dan Satpol PP juga akan terus melaksanakan penertiban dan penegakan hukum protokol kesehatan bagi masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Kabid Mutasi Pegawai BKD Kabupaten Blora, Bambang Setya Kunanto, SE, menambahkan bahwa terkait penegakan protokol kesehatan, pihaknya meminta agar seluruh ASN bisa mengambil peran dengan ikut melakukan sosialisasi Peraturan Bupati nomor 55 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.



“Kami minta agar seluruh ASN bisa mensosialisasikan Perbup ini agar seluruh masyarakat bisa mematuhi protokol kesehatan demi kepentingan bersama. Memakai masker jika keluar rumah, jaga jarak dan rajin cuci tangan pakai sabun,” ujarnya.

Sedangkan terkait kelanjutan SKB seleksi CPNS 2019 yang minggu lalu untuk Kabupaten Blora dilaksanakan di UNS Surakarta, hasilnya belum bisa diumumkan resmi karena harus menunggu hasil SKB di lokasi lain.

“Hal ini dikarenakan berkenaan dengan pandemic Covid-19, sehingga ada peserta yang melaksanakan SKB di kota lain meskipun mengambil formasi Blora. Sehingga harus menunggu semuanya selesai. Kami juga masih menunggu juknis selanjutnya dari BKN,” pungkasnya. (AD).
Share:

Pembelajaran Tatap Muka Blora Dimulai, Hari Ini Baru Sampling Dulu

BLORA - Bupati H. Djoko Nugroho dalam konferensi pers di Posko Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanggulangan Covid-19 pada Senin siang (14/09/2020), menyampaikan bahwa per hari ini penyelenggaraan pendidikan dengan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai dilaksanakan di Kabupaten Blora.

Hanya saja, menurut Bupati, PTM ini tidak dilaksanakan di seluruh sekolah. Namun hanya dilaksanakan di beberapa sekolah yang telah ditunjuk sebagai sampling (pilot project) pelaksanaan pembelajaran dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

“Hari ini di beberapa Kecamatan baik SD, maupun SMP sudah kita mulai dengan pembelajaran tatap muka. Setiap saat akan kita pantau dan kita evaluasi langsung di lapangan jika ada kesalahan. Ini memang beresiko tapi juga penting, dengan pembelajaran tatap muka yang mempedomani protokol kesehatan insha Allah akan menjadi jalan terbaik untuk kita. Kita minta bantuannya, dan kritikannya untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini,” ucap Bupati.

Djoko Nugroho juga mengaku bahwa pihaknya telah mengajak seluruh aparat Kecamatan, Dewan Pendidikan dan Forkopimcam setempat untuk membantu langsung pemantauan pembelajaran tatap muka. Hanya saja Bupati tidak menyampaikan sekolah mana saja yang dijadikan sampling dulu.

Pihaknya juga menyinggung pemberlakuan pembatasan s berskala besar (PSBB) yang mulai dilaksanakan di Jakarta mulai hari ini. Dengan adanya PSBB secara ketat ini, Bupati memprediksi akan berdampak pada Kabupaten Blora. Karena pada saat PSBB pertama dahulu ada 37 ribuan jiwa yang pulang ke Blora.

“Kami mohon Pak Kades, Pak Lurah, Camat, untuk mengantisipasi hal ini. Kami khawatir PSBB ketat di Jakarta akan berdampak pada saudara-saudara kita yang bekerja disana. Mari kita support saudara kita yang bekerja di DKI Jakarta. Dimanapun saudara berada, dimanapun saudara pergi tetap patuhi protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus corona,” pungkas Bupati.

Sementara itu, Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr. Fatkhur Rokhim menyampaikan hingga saat ini masih merawat 3 pasien di ruang isolasi dengan berbagai penyakit penyerta yang ada, dan pengambilan tes swab.

“Total yang telah kami rawat di ruang isolasi sejak April hingga kini ada 119 pasien. April 16 pasien, Mei 25 pasien, Juni 21 pasien, Juli 19 pasien, Agustus 29 pasien dan September sudah ada 9 pasien. Semoga tidak terlalu signifikan peningkatannya,” kata dr. Fatkhur.

Pihaknya meminta agar masyarakat bisa mewaspadai timbulnya klaster keluarga. Jika pulang dari bepergian, bekerja atau beraktifitas di luar rumah, diminta untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum bercengkerama dengan anggota keluarga di dalam rumah.

Sedangkan data Covid-19 di Kabupaten Blora per 14 September 2020 ini total kasus ada 363, yang mana 319 pasien sudah dinyatakan sembuh, 19 dirawat (5 di RS, 14 isolasi mandiri), dan 25 meninggal dunia.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kabupaten Blora, Achmad Nur Hidayat, SH, M.Si, MM, menyampaikan bahwa saat ini upaya penanganan dampak pandemi Covid-19 terus dilakukan, utamanya terkait pengurusan bantuan subsidi upah/gaji dari BPJS Ketenagakerjaan yang tercatat sebagai anggota.

“Subsidi gaji Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan untuk karyawan yang pendapatannya dibawah Rp 5 juta, di Blora sudah ada 10.475 yang diusulkan. Terdiri dari pekerja perusahaan swasta 6.692, honorer sekolah 508 orang, honorer OPD ada 2.213 orang yang diusulkan, OPD pusat 329 orang, dan perangkat desa 733 orang,” terang Nur Hidayat.

Untuk diketahui, Dinperinaker Kabupaten Blora hingga kini juga terus melaksanakan pelatihan untuk masyarakat pencari kerja melalui Balai Latihan Kerja (BLK), diantaranya pelatihan membatik, rias pengantin, menjahit, perbengkelan, dan ketrampilan lainnya. (AD)
Share:

PPNI Jateng Usulkan Akper Menjadi Institut Kesehatan

Kunjungan PPNI Jateng
BLORA - Kunjungan Kerja Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PDIP sekaligus sebagai Ketua DPW PPNI  Jawa Tengah Dr. H. Edy Wuryanto, S.Kp, M.KeP  dihadiri sekitar 50 orang. Di Gedung Sekretariat DPD  Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Gedung Perawat Blora Dk. Sembung Desa Adirejo Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. (12/09/2020)


Ketua DPW PPNI Jawa Tengah Dr. H Edy Wuryanto, S.Kp, M.KeP. berharap BPOM lebih pro kepada UMKM,  sehingga  produk unggulan UMKM di Kabupaten Blora bisa di expor ke luar negeri.

"Ada produk dari UMKM bagus yang sudah mendapat perhatian dari Pusat,  yaitu produk minuman berbahan jahe dari Kecamatan  Kedungtuban agar bisa di ekspor," ucapnya.

Akademi Keperawatan (Akper), lanjut Edy sudah diusulkan untuk menjadi Institut Kesehatan,  sehingga Program-program pendidikan kesehatan bisa terakomodir semua mulai dari S1.

"Saya sudah adakan MoU dengan YLKI melalui BLK seluruh Indonesia, sehingga lulusan - lulusan perawat nantinya juga bisa kerja ke luar negeri dan  menjadi ladang Devisa untuk Negara," kata Edy.

Sementara itu, Ketua PPNI Blora Joko Heri Budi, S.Kep, Ns, M.Si menjelaskan bahwa ini merupakan Kegiatan dari PPNI Blora di Gedung baru yaitu Gedung Perawat Blora. Sebanyak 21 Perawat se-Kabupaten  Blora kemarin terpapar Covid-19, namun alhamdulillah saat ini sudah selesai semua masa isolasi / Karantina nya.

"Untuk yang Meninggal Dunia, kita doakan bersama semoga Husnul Khotimah," harap Joko Heri.

Untuk diketahui, kunjungan diakhiri dengan  penyerahan tali asih dari Ketua DPW PPNI Jateng  kepada perwakilan Perawat Blora. (WN)
Share:

Dinas Pendidikan Blora Tunda Belajar Tatap Muka Dua Sekolah

BLORA – Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Blora, masih terus memantapkan program belajar tatap muka terbatas di tengah pendemik Covid-19 pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) Negeri, mulai Senin (14/09/2020).

Hanya saja, Dindik terpaksa harus menunda kegiatan belajar tatap muka dua sekolah, masing-masing SDN 2 Desa Jagong, Kecamatan Kunduran, dan SMPN 1 Todanan, Kecamatan Todanan, karena wilayahnya masih zona orange pesebaran virus corona.

“Untuk SDN 2 Jagong dan SMPN 1 Todanan sementara ditunda dulu, karena wilayahnya masih zona oranye virus corona,” jelas Kepala Diknas Kabupaten setempat, Hendi Purnomo, Jumat (11/09/2020).

Perlu diketahui, posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, mengkategorikan terdapat enam dari 16 kecamatan di Blora dalam zona orange atau masih risiko sedang pesebaran Covid-19.

Dari enam kecamatan yang masuk level zona orange, dua diantaranya adalah Kecamatan Kunduran, dan Kecamatan Todanan. Empat kecamatan lainnya adalah Cepu, Kota Blora, Randublatung dan Ngawen.

Hendi melanjutkan, rencana awal memang sudah disiapkan secara baik empat SMP dan empat SDN pilot project pelaksanaan sekolah tatap muka, namun karena dua sekolah ditunda, pelaksanaannya sementara ini di enam sekolah.

“Selain SDN 2 Jagong dan SMPN 1 Todanan, program belajar tatap muka dimulai Senin (14/09/2020) besok,” tandas Hendi Purnomo.

Dalam kegiatan belajar tatap muka itu, tambah Hendi, sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan dengan benar.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Dindik, Senin (14/09/2020), mulai menggelar belajar sekolah tatap muka terbatas di tengah pendemik virus corona untuk empat SMP dan empat SDN.

Fasilitas proses pelajar tatap muka itu sudah dipersiapkan secara baik, khususnya perangkat protokol kesehatan dan penataan ruang belajar, termasuk guru kelas (pengajar), kepala sekolah dan staf tata usaha dengan uji klinis (rapid test).

Menurut Hendi, dalam proses belajar tatap muka nantinya dengan ketentuan durasi empat jam belajar, setiap konsep jam belajar 30 menit untuk siswa Sekolah Dasar (SD), dan 35 menit untuk siswa Sekolah menengah pertama (SMP).

“Konsepnya empat jam pelajaran, ya sekitar dua jam atau 120 menit,” terang Kepala  Dinas Pendidikan Kabupaten Blora.

Selain memperketat pembatasan waktu belajar, lanjut Kepala Dindik Blora, ruang belajar dibatasi hanya untuk 10-12 siswa, masuknya digilir sepekan dua kali, dengan bergantian belajar tatap muka secara berurutan absensi di setiap harinya.

Para guru dan staf di empat SMP dan empat SDN di Blora, Jawa Tengah, sudah menjalani rapid test (tes cepat) cegah dini covid-19. Uji klinis itu dilakukan menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka di tengah pendemik virus corona.

Dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Blora, Hendi Purnomo, Senin (31/08/2020), sejumlah guru yang menjalani rapid test merupakan guru di sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project pelaksanaan sekolah tatap muka.

“Untuk sementara  dilaksanakan di empat SMP dan empat SD, yakni sekolah yang akan kita jadikan pilot project belajar tatap muka atas izin orang tua,” tambah Hendi.

Hendi memastikan, sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka, termasuk para guru dan staf sudah menjalani uji klinis pencegahan Covid-19 dan persiapan sarana lainnya.

Untuk diketahui, sekolah -  sekolah untuk pilot project belajar tatap muka mulai Senin depan, diantaranya SMPN 2 Tunjungan, SMPN 2 Kedungtuban, SMPN 1 Menden dan MTs Jepon. Untuk SD, SDN 1 Ngebak (Menden), SDM 1 Ledok (Sambong), dan SDN Gandu (Bogorejo). (Whn)
Share:

Bupati Blora Resmikan 11 Kampung KB Di Todanan

BLORA - Bupati Blora Djoko Nugroho pada Kamis pagi (10/09/2020) melaksanakan peresmian 11 Kampung KB di 11 Desa wilayah Kecamatan Todanan, yang dipusatkan di Balaidesa Todanan.

Didampingi Ketua TP PKK Blora, Kepala Dinas Dalduk KB, Kepala OPD terkait, dan Forkopimcam Todanan, peresmian diawali dengan pemotongan pita di gapura kampung KB Desa Todanan.

Selanjutnya dilakukan peninjauan stand pameran UKM produksi ibu-ibu PKK, pelayanan KB, dan sambutan-sambutan, dan pemukulan kentongan.

Camat Todanan, Edi Widayat, S.Pd, M.Kes, MH, menyampaikan 11 Kampung KB yang diresmikan kali ini oleh Bupati Blora adalah Kampung KB Desa Todanan, Kajengan, Karanganyar, Wukirsari, Sendang, Prigi, Kedungbacin, Ledok, Kembang, Gondoriyo, Candi.

Para Kepala Desa dari masing-masing Kampung KB juga hadir dalam acara tersebut, beserta para kader PKK, petugas Posyandu, dan PLKB se Kecamatan Todanan.

Kepala Dinas Dalduk KB, Achmad Nur Hidayat, dalam laporannya menyampaikan bahwa pembentukan Kampung KB yang terus dilakukan di seluruh wilayah Blora ini dimaksudkan untuk mencetak keluarga yang berkualitas dan sehat.

Sementara itu, Bupati Djoko Nugroho dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat dan para Kades, serta kader PKK dan PLKB bisa terus mensosialisasikan pentingnya program KB untuk membentuk keluarga yang berkualitas.

“Saat ini angka stunting masih tinggi, kasus perceraian tinggi, pernikahan dini juga masih terjadi. Ini menandakan program KB belum secara keseluruhan dipahami masyarakat. Kami minta agar pelayanan KB terus dilakukan meskipun sedang pandemi. Tetap patuhi protokol kesehatan,” ungkap Bupati.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan bahwa Kabupaten Blora pada Desember 2020 mendatang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sehingga masyarakat diminta untuk bisa menyukseskannya.

“Pasangan yang sudah mendaftar ada tiga, Umi Kulsum – Agus Sugiyanto, Arief Rohman – Tri Yuli Setyowati, dan pasangan Dwi Astutiningsih – Riza Yudha Prasetia. Mau milih siapa saja monggo terserah, semuanya punya niat yang baik untuk membangun Blora. Tetap jaga kondusifitas dan kedamaian,” sambung Bupati. (AD)
Share:

Jelang Pilkada, Polres Blora Intensifkan Patroli Di Bawaslu Dan KPU

BLORA - Tahapan Pilkada serentak tahun 2020 Telah dimulai,  yang baru memasuki tahapan pendaftaran  calon Bupati/Wakil Bupati.

Sehingga mengharuskan seluruh Polsek jajaran Polres Blora harus bekerja lebih ekstra melakukan berbagai upaya mencegah adanya potensi gangguan Kamtibmas.

Termasuk yang dilakukan Unit sabhara Polsek Blora secara rutin melaksanakan Patroli dialogis dengan menyambangi ke kantor KPU dan Bawaslu guna memantau kesiapan panitia pelaksana Pilkada agar berjalan dengan lancar, aman dan kondusif dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Blora. Rabu (09/09/2020) siang.

“Sebagai aparat kemanan yang sudah menjadi tugas dan tanggungjawab Polri, Kami siap mendukung pelaksanaan Pilkada 2020 yang aman tertib dan kondusif. Dengan giat patroli rutin ini, merupakan bentuk upaya meminimalisir adanya potensi gangguan Kamtibmas yang dapat mengganggu kelancaran pada tahapan Pilkada tahun ini," ujar Kapolsek Blora AKP Joko Priyono, S.H.

Pada kesempatan itu, petugas kepolisian juga memberikan imbauan kepada satpam yang berjaga di kantor KPU dan Bawaslu Blora agar selalu siap siaga dan segera menghubungi Polsek Blora jika ada sesuatu gangguan keamanan sehingga segera bisa di back up dan ditangani.

"Agar masyarakat tetap merasa, aman, nyaman dan damai, dalam pengamanan tahapan Pilkada tahun 2020 di Kabupaten Blora, Polres Blora juga bersinergi dengan TNI dan Sat Pol PP Kab. Blora," pungkasnya. (AD)
Share:

MC-Edupark Diresmikan Bupati Blora Dan Kepala BPSDM ESDM

BLORA - Peresmian Migas Cepu (MC) Edupark Oleh Bupati H. Djoko Nugroho bersama Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, Ph.D; Kepala PPSDM Migas Cepu, Wahid Hasyim, dan jajaran Kementerian ESDM pada Sabtu siang (5/9/2020), di Nglajo, Cepu.

Migas Cepu Edupark atau yang disingkat MC Edupark ini adalah sebuah pengembangan asset Kementerian ESDM yang dimiliki BPSDM Migas dan dikelola PPSDM Migas Cepu sebagai daya tarik wisata.

Kepala PPSDM Migas Cepu, Wahid Hasyim, menjelaskan bahwa pihaknya memiliki banyak asset yang keberadaanya belum memberikan manfaat maksimal untuk masyarakat. Sehingga muncul ide untuk mengembangkannya sebagai daya tarik wisata.

“Kami di Cepu ini punya kawasan berupa lapangan golf, kolam renang dan lapangan atletik, hingga beberapa wisma seperti wisma suko. Namun keberadaannya belum bisa memberikan manfaat untuk masyarakat. Oleh sebab itu kami muncul ide untuk mengembangkannya sebagai kawasan wisata edukasi tentang migas,” papar Wahid Hasyim.

Ada banyak wahana yang dibangun disini, selain kolam renang, ada waterboom, futsal indoor, kolam arus, migas park, mini zoo, dan museum migas outdoor, serta restoran. Sejumlah lapak UMKM untuk warga sekitar juga didirikan.

“Kami berharap MC Edupark ini nantinya bisa memberikan edukasi sejak dini kepada anak-anak Blora dan sekitarnya tentang dunia migas. Biasanya anak TK, SD selalu ada outing class, dan sering pergi keluar kota, sehingga membuang uang keluar daerah. Dengan adanya MC Edupark ini setidaknya uang kita akan berputar di dalam daerah sendiri sehingga dapat menumbuhkan ekonomi,” tambah Wahid Hasyim.

Selain itu, dengan pengembangan MC Edupark ini menurutnya juga membuka lowongan pekerjaan untuk masyarakat sekitar. Dengan begitu PPSDM Migas Cepu bisa membantu Pemkab dalam menyediakan lapangan pekerjaan.

Bupati Blora dalam sambutannya sebelum menandatangani prasasti, mengungkapkan rasa senangnya karena satu lagi terobosan cemerlang dilakukan PPSDM Migas Cepu yang menyulap kawasan elit yang dulunya hanya untuk kalangan pejabat migas, kini diubah menjadi tempat wisata untuk umum.

“Bagus ini. Dulu tempat ini lokasi favorit, namun sepi karena hanya dikhususkan untuk para pejabat Kementerian ESDM dan Pertamina. Alhamdulillah terobosan Pak Wahid ini luar biasa. Kami akan membantu sosialisasi ke sekolah-sekolah agar outing class nya tidak keluar kota, cukup ke Cepu saja,” ujar Bupati.

Sementara itu, Kepala BPSDM ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, juga mengaku senang dan optimis MC Edupark ini kedepan akan semakin berkembang dan memberikan manfaat untuk masyarakat.

Usai peresmian dengan penandatanganan prasasti, dilanjutkan sesi ramah tamah dengan komunitas sepeda Pertabike di restoran Wisma Suko yang berada di dalam kawasan MC Edupark Cepu. (AD)
Share:

Kapolres Blora: Anggota Polri Harus Netral, Dalam Pilkada 2020

BLORA - Jelang tahapan pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati 2020, Kapolres Blora Polda Jawa Tengah AKBP Ferry Irawan,SIK tegaskan bahwa anggota Polri, terutama anggota Kepolisian Resor (Polres)  Blora harus netral.

Hal tersebut disampaikan saat memimpin latihan Dalmas dihalaman belakang Polres Blora, Rabu, (02/09/2020).

AKBP Ferry mengungkapkan bahwa sesuai dengan Undang Undang dan perintah dari Kapolri bahwa anggota Polri Netral dalam Pilkada 2020.

"Saya tegaskan kepada seluruh anggota, bahwa dalam Pilkada Blora Tahun 2020, anggota harus netral, siapapun nanti yang akan mencalonkan, jangan sekali kali ada yang memihak meskipun itu kenalan, saudara ataupun sahabat dekat," ungkap AKBP Ferry.

Lebih lanjut mantan Kapolres Solok ini menguraikan bahwa dalam setiap tahapan Pilkada, Polres Blora telah siap untuk melakukan pengamanan, salah satunya adalah dengan menggelar rutin latihan Dalmas di Polres Blora.

"Untuk antisipasi jika terjadi kontigensi, jauh jauh hari telah kita gelar latihan Dalmas secara intensif. Namun demikian mari kita doakan bersama semoga Pilkada di Blora berjalan aman, lancar dan sukses," pungkas Kapolres Blora. (AD)
Share:

Limbah Pelepah Pisang Bisa Jadi Pigura Dan Tempat Tisu

BLORA – Puluhan warga  Desa Sonokulon  Kecamatan Todanan dilatih ketrampilan mengolah limbah pelepah pisang.

Mereka diajari membuat pigura dan tempat tisu. Harapannya bisa menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar.

Susilo Utomo, mentor pelatihan kewirausahaan mengaku, selama ini limbah pelepah pisang jarang dimanfaatkan.

Sehingga terbuang sia-sia. Padahal, bisa dimanfaatkan dan menjadi karya bernilai ekonomis. Mulai dari pigura, tempat tisu, kapal kapalan dan lainnya. Tinggal kreatifitas masing-masing.

“Bahan pelepah pisang mudah didapat. Caranya juga simpel. Begitu juga dengan alat yang digunakan,” ucap Susilo Utomo.

Menurutnya, kegiatan pelatihan ketrampilan ini diinisiasi oleh Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Al Muhammad Cepu.

“Kebetulan saya diundang dalam kegiatan KKN DR 2020 untuk memberikan pelatihan para ibu-ibu yang ada didesa ini,” ucapnya.

Dia berharap, para ibu-ibu yang sudah mampu membuat kerajinan dari pelepah pisang ini mampu menularkannya kepada warga lain. Terutama anak-anaknya dirumah.

“Disini kan dekat dengan wisata. Bisa juga dibuat dan dijual untuk oleh-oleh pengunjung,” bebernya.

Pada kesempatan itu, Deby Setyawan, Koodinator Kecamamatan(Korcam) KKN Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
 Al Muhammad Cepu mengaku, kegiatan pelatihan ini bisa diterima baik oleh masyarakat. Terlihat dari antusiasme ibu-ibu dalam mengikuti pelatihan.

“Buatannya juga bagus-bagus. Tidak kalah bagus dengan yang kami buat. Luar biasa,” jelasnya.

Melalui program kewirausahaan ini, diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat setempat. Selain itu membantu pengolahan limbah pelepah pisang yang terdapat di Desa Sonokulon, Kecamatan Todanan.

Sementara itu, Kepala Desa Sonokulon Wahyudi mengaku, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa. Apalagi saat ini sekolah belum diperbolehkan masuk. Anak-anak banyak yang dirumah aja.

“Semoga ini jadi semangat baru untuk warga Desa. Ketrampilan ini bisa dikengembangkan dan menghasilkan pundi-pundi rupiah,” bebernya.

Menurutnya, potensi untuk membuat kerajinan pelepah pisang juga cukup bagus. Sebab selama ini, pelepah pisang jarang yang pemanfa'atannya.

“Biasanya, paling setelah diambil pisangnya dipotong-potong dan dibiarkan membusuk,” ucapnya.

Dia berharap, hasil pelatihan ini segera dipraktekan. Mengingat Desa Sonokulon terletak tidak jauh dari objek wisata Gua Terawang.

“Ini prospek yang bagus. Terima kasih untuk adik-adik KKN STAI Al Muhammad Cepu dan mentor,” pungkasnya. (AD)
Share:

Covid-19 Blora Tembus 311, Potensi Penularan Lokal Masih Tinggi

BLORA - Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes, selaku juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, di akhir masa tugasnya sebagai ASN, Senin (31/08/2020), kembali melakukan konferensi pers perkembangan Covid-19.

Yang mana pihaknya menyampaikan bahwa hingga hari ini kasus di Kabupaten Blora mencapai angka 311. Hal ini menandakan potensi penularan lokal atau transmisi lokal di tengah masyarakat masih tinggi, sehingga pihaknya meminta agar protokol kesehatan saat normal baru bisa benar-benar dipatuhi.

“Berdasarkan monitoring dari empat hari terakhir yakni tanggal 28 Agustus 2020 sampai dengan 31 Agustus 2020 ini saja, kami telah melakukan swab penambahan sebanyak 127 orang.Dari jumlah itu ada penambahan yang positif sebanyak 26. Jadi positivity rate-nya masih cukup tinggi. Ini juga menunjukkan tingkat penularan di masyarakat juga masih cukup tinggi, sehingga perlu kewaspadaan kita bersama,” terangnya.

Dengan demikian jumlah positif Covid-19 sampai dengan Senin (31/08/2020) secara akumulasi sebanyak 311 kasus.

“Dalam empat hari ini kita juga perlu bersyukur, bahwa ada 24 orang yang sembuh sehingga jumlah kesembuhan mencapai 205. Kalau kita prosentase sebanyak 65 persen adalah sembuh,” ungkapnya.

Akan tetapi, lanjutnya, ada dua kasus meninggal dalam empat hari terakhir sehingga jumlah komulasi yang meninggal sebanyak 20 orang atau 6,43 persen angka kematian.

Dari 86 penderita yang masih dalam pemantauan, lanjutnya, baik dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri, sebanyak 94,19 persen adalah isolasi mandiri.

“Jadi hanya 5,81 persen yang kasusnya positif yang dirawat di rumah sakit. Mudah-mudahan ini bisa segera sembuh, setelah isolasi mandiri secara ketat dan disiplin sesuai protokol kesehatan,” urainya.

Dari 26 kasus baru dalam empat hari terakhir, tambahnya, kasusnya tersebar di beberapa kecamatan. Yaitu, kecamatan Blora, Jepon, Bogorejo, Tunjungan, Banjarejo, Ngawen, Japah, Kunduran, Todanan, Randublatung, Jiken dan Kradenan.

“Ini berarti transmisi lokal penularan dari orang ke orang semakin meluas. Jadi tidak ada kecamatan yang terbebas dari Covid-19,” ucapnya.

Adapun 26 kasus baru tersebut adalah pengembangan dari kasus positif dari hasil tracing yang ditemukan lebih dahulu.

“Satu kasus positif yang kita temukan, ada yang menambah delapan penderita baru. Ini berarti terjadi penularan, terjadi klaster karena di satu lokasi ada lebih dari satu kasus penambahan,” terangnya.

Dari hal tersebut, Lilik menyampaikan kepada warga masyarakat, bahwa Covid-19 belum selesai dan masih ada terus peningkatan di sekitar kita.

“Walaupun kita sudah sebanyak melakukan swab, berarti kita punya risiko akan meningkatkan kasus yang ditemukan. Sekali lagi positivity rate-nya hampir 20 persen, jadi tingkat penularannya masih sangat tinggi,” jelasnya.

Lilik Hernanto menyebut ada beberapa pasien positif adalah tenaga kesehatan baik di rumah sakit maupun di Puskesmas.

“Ini merupakan introspeksi kami di tim kesehatan baik di rumah sakit maupun di Puskesmas, untuk lebih disiplin, tertib di dalam malakukan protokol kesehatan sesuai SOP yang ada, baik pemakaian APD maupun protap yang lainnya,” terang dia.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya masih menemui kendala di masyarakat, karena masih ada yang tidak mau dilakukan pemeriksaan swab karena kontak dengan penderita, dengan berbagai alasan.

“Padahal pemeriksaan swab ini sangat penting, untuk kewaspadaan diri kita, termasuk keluarga dan orang-orang terdekat kita,” tambahnya.

Kalau kita tidak mau di swab, kata Lilik, padahal kita merasa pernah kontak dengan penderita, maka itu akan rugi sendiri.

“Sebab nanti kalau kita masuk dalam OTG bisa menjadi risiko di keluarga kita. Untuk itu kami mohon bantuan dan partisipasinya kepada semua pihak,” kata dia.

Kalau ada tim dari Puskesmas yang sedang melakukan telusur atau tracing dalam rangka peningkatan testing, mohon dibantu.

“Tracing dilakukan, bukan berarti anda sudah positif, kita mencari kewaspadaan dini. Kalau tahu harus dilakukan treatment, apakah dilakukan isolasi mandiri atau harus di rumah sakit,” ungkapnya.

Sekali lagi, kata dia, Covid-19 bukan aib bagi kita, karena semua bisa terkena.

“Tetap semangat. Tetap 3M. Memakai masker. Mencuci tangan dan menghindari kerumunan,” ucapnya.

Ikut hadir dalam koferensi pers Kepala Bidang Koperasi Dindagkop UKM Blora, Drs. Edy Suprapto mewakili Kepala Dindagkop UKM Blora.

Edy Suprapto menyampaikan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional di Kabupaten Blora, telah dilakukan langkah strategis untuk mendorong para pelaku ekonomi khusunya UKM Mikro dan Ultra Mikro agar mampu bertahan melanjutkan usahanya.

Adapun langkah yang dimaksud adalah mensukseskan program Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM) untuk 12 juta UKM di seluruh Indonesia.

“Masing-masing UKM mendapatkan bantuan modal sebesar Rp2,4 juta, yang disalurkan melalui rekening Bank penerima manfaat,” kata Edi Suprapto.

Sampai dengan 31 Agustus 2020, lanjutnya, sudah diusulkan sebanyak 5.262 UKM. Tahap I sebanyak 4289 UKM. Tahap II sebanyak 973 UKM.

“Untuk itu kepada warga masyarakat pelaku UKM yang memenuhi kriteria silahkan mendaftar dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan, sebagai usulan Tahap III,” jelasnya. (AD)
Share:

Terbaru

Bupati Blora Minta Pemprov Jateng Tuntaskan Jalan Provinsi di Blora

BLORA – Disela-sela (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Blora Tahun 2025, Kamis (28/3 /24, Bupati Blor...

Total Pageviews

Popular Posts

Blog Archive

Komunitas

SELANJUTNYA »