June 2022 ~ MEDIAEDUKASIANDA

Puluhan Mahasiwa UGM KKN-PPM di Kabupaten Blora


BLORA (SUARABARU.ID) - 
Puluhan mahasiswa 
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta  melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Kabupaten Blora. 

Kali ini ada sejumlah 77 mahasiswa yang diterjunkan, dan diterima langsung oleh Bupati Blora.

Penerimaan mahasiswa KKN-PPM UGM tersebut dilakukan di aula lantai 2 Gedung Bappeda Blora, Senin sore kemarin, 27 Juni 2022. 

Turut mendampingi mahasiswa, adalah Dr. Rohman, S.Hut., M.P., dosen pembimbing lapangan Kecamatan Kradenan; Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si., dosen pembimbing lapangan Kecamatan Tunjungan; dan Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., dosen pembimbing lapangan di Kecamatan Jepon. 

Dosen pembimbing, Dr. Rohman menyampaikan bahwa sejumlah 77 mahasiswa yang hadir untuk melaksanakan KKN-PPM di Kabupaten Blora ini berasal dari multi fakultas atau jurusan. 

"Ada yang dari Biologi, Ekonomi, Geografi, Hukum, Ilmu Budaya, ISIPOL, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Farmasi, Kedokteran Hewan, MIPA. Kemudian Pertanian, Psikologi, Sekolah Vokasi, Teknik, hingga Teknologi Pertanian," ucap Dr. Rohman. 

Setelah dilakukan survey, menurutnya,  77 mahasiswa UGM akan ditempatkan di enam desa yang berada di tiga Kecamatan, Kabupaten Blira, Jawa Tengah. 

"Beberapa waktu lalu Pak Bupati kerap berkomunikasi dengan UGM agar KKN nya bisa ditempatkan di desa desa hutan wilayah selatan. Oleh karena itu tahun ini mulai ada penerjunan kesana diawali di dua desa yang ada di Kecamatan Kradenan. Yakni Desa Nglebak dan Desa Megeri, ada 22 mahasiswa yang akan KKN-PPM disana," ungkap Dosen pembimbing, Dr. Rohman. 

Lanjutnya, bahwa 30 mahasiswa akan melaksanakan KKN-PPM di Kecamatan Tunjungan dengan menyasar Desa Tunjungan dan Desa Kedungrejo. Serta sisanya 25 mahasiswa akan melaksanakan KKN-PPM di Kecamatan Jepon, tepatnya di Desa Bangsri dan Desa Kemiri. 

"Kami minta seluruh mahasiswa untuk melakukan pemetaan potensi Desa dan menyusun program pemberdayaan masyarakat agar ekonomi Desa bisa ikut tumbuh. Khusus di Kecamatan Kradenan, Desa Nglebak dan Megeri, kita dorong agar dilakukan inovasi sinergi dengan Dinas atau instansi terkait agar pelayanan publik bisa diperoleh warga Nglebak dan Megeri dengan mudah. Pasalnya dua wilayah Desa ini lokasinya sangat jauh dengan pusat Blora," terang Dr. Rohman. 

"Seperti pelayanan KTP, SIM, kemudahan pembayaran pajak atau administrasi kependudukan nanti bisa kita upayakan bersama untuk semakin didekatkan. Ini harapan Pak Kades saat kita survei beberapa waktu lalu. Maturnuwun Pak Bupati sudah berkenan menerima kami langsung. Mohon kami diberikan arahan dan masukan," ucap Dosen pembimbing, Dr. Rohman. 

Sementara itu, Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP., M.Si. dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan turut senang atas hadirnya para mahasiswa UGM di Kabupaten Blora. Bupati  berharap kehadiran mahasiswa UGM ini bisa membawa perubahan yang positif di Desa lokus KKN-PPM.

"Selamat datang di Blora. Mahasiswa UGM ini pasti diidolakan masyarakat desa, di kenal kampusnya orang pintar pintar. Oleh karena itu KKN-PPM harus bisa memberikan perubahan di desa, sebelum dan pasca KKN-PPM kelihatan," ucap Bupati H. Arief. 

Bupati Blora berharap, para mahasiswa ini juga bisa melakukan monitoring dan pencocokan data kemiskinan yang ada di Desa.

“Nanti bisa minta Kades atau Bappeda tentang data kondisi kemiskinan masing-masing desa. Bantu kami untuk mencocokkannya dengan kondisi lapangan. Karena penanggulangan kemiskinan ini menjadi salah satu prioritas kami,” tambah Bupati.

Kedepan, H. Arief Rohman yang akrab disapa Mas Arief ini meminta agar penempatan mahasiswa KKN bisa dilokuskan di desa-desa hutan. Harapannya agar masyarakat desa hutan termotivasi dalam menempuh pendidikan yang lebih baik dan dapat mengelola potensi desanya dengan baik.

“Ini baru Nglebak dan Megeri saja yang lumayan ekstrem, lainnya Jepon dan Tunjungan masih dekat kota. Kedepan kita minta UGM agar bisa terjun ke desa-desa hutan, karena hampir 50 wilayah kita ini hutan dan banyak desa desa di dalamnya yang butuh sentuhan kita,” tambah Mas Arief.

Di akhir masa KKN-PPM nanti, Bupati Blora meminta seluruh mahasiswa bisa memamerkan produk hasil pemberdayaan masyarakat dari masing-masing desanya. Yang diharapkan bisa membuka potensi ekonomi desa.

Setelah diterima oleh Bupati, masing-masing kelompok KKN-PPM per Kecamatan diajak foto bersama dan pembekalan perkenalan dengan para Camat hingga Kades. Mereka akan melaksanakan KKN-PPM terhitung mulai 27 Juni sampai dengan 13 Agustus 2022. Atau selama 50 hari kalender. (Prokompim/Red)
Share:

Car Free Day Pertama, Polisi Blora Gelar Edukasi Tertib Berlalu Lintas di Alun Alun Kota


BLORA - Polres Blora Polda Jawa Tengah melalui Tim Satuan Tugas, (Satgas) Operasi Patuh Candi 2022 menggelar sosialisasi dan edukasi tertib berlalu lintas di kawasan Alun Alun Kabupaten Blora, Minggu, (26/06/2022).

Dalam kegiatan tersebut petugas menyampaikan imbauan tertib berlalu lintas dengan mega phone serta membagikan pamflet dan stiker keselamatan. Kasat Lantas Polres Blora AKP Edi Sukamto,SH,MH menyampaikan bahwa kegiatan edukasi kali ini sengaja menyasar masyarakat yang ada di kawasan Alun Alun Blora.

"Kita berikan edukasi kepada warga yang sedang beraktivitas di Alun Alun Blora agar selalu tertib berlalu lintas dan waspada dalam menjaga kamtibmas," kata Kasat Lantas.

Lebih lanjut Kasat Lantas menguraikan bahwa hari ini adalah hari pertama Car Free Day digelar setelah sempat vakum karena adanya pandemi Covid-19.

"Alhamdulilah pagi ini situasi ramai, warga sudah banyak beraktivitas baik olahraga maupun kulineran. Untuk itulah petugas kepolisian melakukan patroli dan penjagaan," tambahnya.

Kehadiran petugas dalam keramaian Car Free Day di Alun Alun tersebut mendapat tanggapan positif dari warga Blora, salah satunya adalah Riza (17th) salah satu pemuda asal kecamatan Jepon yang berolahraga di Alun Alun Blora. 

"Setelah sekian lama nggak ada CFD, akhirnya hari ini ada. Alhamdulilah, ramai dan warga sangat antusias. Tentunya dengan kehadiran petugas kepolisian kami merasa lebih aman. Harapanya semoga CFD nya dilaksanakan rutin seperti dulu lagi," ucap Riza. (Red)
Share:

Kreatifitas Polisi Blora, Bripka Puguh 6 Tahun Dampingi Anak - Anak Difabel di Randublatung

BLORA - Kegiatan pendampingan terhadap anak - anak kaum difabel di Yayasan Insan Mandiri Blora Selatan yang terletak di wilayah kelurahan Wulung kecamatan Randublatung Kabupaten Blora terus dilakukan oleh Bripka Puguh Agung Dwi Pambuditomo,SH,MH anggota Satlantas Polres Blora.

Bripka Puguh Agung Dwi Pambuditomo, patut menjadi contoh bagi anggota Polri lainnya atas kepedulian pada anak disabilitas.

Dalam benak profil Polri yang tegas namun humanis terlihat nyata pada sosok anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Blora Polda Jawa Tengah itu.

Selain tegas dalam melaksanakan tugas kepolisian, Bripka Puguh memiliki sisi lain yang berbeda.

Salah satunya adalah kepedulian yang nyata yang telah ia lakukan terhadap anak-anak disabilitas yang tergabung dalam Yayasan Disabilitas Insan Mandiri Blora Selatan.

Yayasan Disabilitas Insan Mandiri Blora Selatan yang diketuai oleh Intan Sari,S.Pd hingga saat ini memiliki asuh anak sebanyak 131 anak berkebutuhan khusus. Kamis, (23/6/2022)

Selain sebagai pelopor dalam berdirinya Yayasan tersebut, Bripka Puguh hingga saat ini selalu aktif dalam kegiatan.

Jarak yang mencapai 36 KM dari rumahnya di dukuh Kidangan, Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora tak patah semangat untuk mengajar anak - anak difabel secara gratis yang ada di kecamatan Randublatung tersebut.

Awalnya tahun 2016 hingga saat ini, setiap Sabtu dan Minggu berakhir dengan waktu langsung ke Yayasan Insan Mandiri Randublatung untuk mengajar anak-anak difabel.

Meski awalnya takut dengan Polisi, dengan kesabaran, anak-anak itu menerima Bripka Puguh menjadi sosok Polisi sahabat bagi anak difabel untuk belajar bersama.

Meski dengan fasilitas dan dana yang minim, Bripka Puguh rela mengeluarkan uang milik pribadinya untuk keberlangsungan pendidikan anak difabel tersebut.

Awal tahun ini, Bripka Puguh mendapat terobosan baru bagi anak asuhnya di Yayasan difabel tersebut, yaitu pelatihan Ecoprint.

Ecoprint adalah salah satu tehnik membuat pola di atas kain dengan bahan alami termasuk proses pewarnaannya.

Adapun bahan-bahannya seperti daun Jati, daun kersen, daun jarak, daun singkong, daun ketela, daun kamboja, serta lainnya yang dilihat memiliki motif indah.

Sedangkan untuk pewarnanya adalah dari pewarna alami dengan bahan baku kayu secang atau akar mengkudu ataupun kulit mahoni.

Setiap Sabtu dan Minggu Bripka Puguh mengunjungi anak asuhnya di Randublatung, yang saat ini untuk kegiatan di gedung bangunan yang dulunya Sekolah Dasar 5 Wulung Randublatung.

Menurutnya, gedung SD tidak terpakai maka pihak Yayasan mengajukan permohonan kepada  Pemerintah Kabupaten  Blora untuk memakai gedung tersebut.

Difabel Bisa Ecoprint

Dengan sabar Bripka Puguh mengajari teknik ecoprint bersama dengan guru lainnya.

"Setiap anak berkebutuhan khusus mulai dari tuna rungu, tuna wicara, tuna netra serta lainnya mendapat pelatihan teknik ecoprint tersebut," ucap Bripka Puguh.

Lebih lanjut, Bripka Puguh menjelaskan yang paling sulit adalah ketika  mengajarkan teknik tersebut kepada anak tuna netra, karena dengan kebutuhan khusus tersebut untuk tehnik ecoprint butuh bimbingan ekstra.

"Intinya harus, sejak awal sudah saya niatkan untuk mengabdi kepada mereka. Sengaja saya pilih tehnik ecoprint ini, harapannya kelak saat mereka dewasa bisa menjadi bekal mereka, siapa tahu bisa dikembangkan hingga menjadi ecoprinting batik," ungkap Bripka Puguh.

Selain mengajarkan teknik Ecoprinting kepada anak -  anak disabilitas, Bripka Puguh juga mengajar para orang tua mereka namun dengan tehnik yang berbeda. Jika anak-anak diajari ecoprint dengan teknik Founding, maka ibu - ibu diajari dengan metode kukus.

"Jadi saat para orang tua menunggu anaknya di sekolah, mereka juga mendapatkan pelatihan harapannya semoga bermanfaat, paling tidak bisa menambah pengalaman mereka," beber Bripka Puguh.

Menurut Bripka Puguh, Kalau Kapolri Punya Program Presisi, disini Polisi Blora ini bersama anak-anak penyandang disabilitas Yayasan Insan Mandiri Blora Selatan Ecoprint Presisi yaitu di pres dari segala sisi, karena proses pembuatannya dengan menekan dari semua sisi.

Dibangun Sekolah SLB

Lebih lanjut, Bripka Puguh menyampaikan bahwa dirinya mengaku sudah 6 tahun mendampingi anak - anak difabel Yayasan Insan Mandiri Blora Selatan,  dalam jangka waktu 6 tahun tersebut, banyak pengalaman yang didapatkan salah satunya adalah kendala komunikasi dengan anak - anak difabel. 

"Karena setiap anak menyandang disabilitas masing - masing ada yang tuna rungu, tuna netra dan tuna grahita jadi dibutuhkan kesabaran dalam mendampingi atau  momong mereka," tandas Bripka Puguh.

Masih kata Bripka Puguh, ia berharap di kawasan Blora selatan segera dibangun sekolah luar biasa karena di kawasan kecamatan Randublatung dan sekitarnya belum ada sekolah Sekolah Luar Biasa (SLB).

"Sementara kami masih pinjam pakai di SD Negeri 5 Wulung yang kosong, harapannya semoga segera dibangun sekolah SLB bagi anak anak," tandas Bripka Puguh.

Pembelajaran teknik Ecoprint tersebut mendapat apresiasi positif dan tanggapan yang bagus dari pihak Yayasan Insan Mandiri Blora.

Kepala Yayasan Disabilitas Insan Mandiri Blora Selatan, Intan Sari, S.Pd.,  mengatakan ini adalah terobosan yang luar biasa bersama anggota Satlantas Polres Blora

"Mungkin bagi kita yang normal hal ini adalah biasa, namun bagi anak yang berkebutuhan khusus ini adalah suatu hal yang luar biasa," kata Intan Sari.

Pada kesempatan ini, mewakili yayasan mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Blora AKBP Aan Hardiansyah,SH,MH yang telah mendukung pembelajaran, Yang tentunya sangat bermanfaat bagi anak - anak disabilitas.

"Tentunya juga terima kasih buat Bripka Puguh yang sudah menjadi bagian dari keluarga besar kami," ucap Ketua Yayasan Intan Sari.

Lebih lanjut, Ketua Yayasan Difabel Insan Mandiri Blora Selatan Intan Sari,S.Pd mengatakan bahwa ia sangat terbantu dengan keaktifan Bripka Puguh yang ikut membantu mengelola Yayasan ini.

"Pak Puguh sangat aktif, Alhamdulilah kegiatan anak - anak bisa terus terlaksana dengan inovasi - inovasi baru dari pak Puguh," ucap Intan Sari.

Usai pelatihan, ditampilkanlah hasil dari teknik ecoprint yang telah dilakukan oleh anak-anak difabel tersebut, hasilnya luar biasa, imbuh Intan Sari.

"Nampak indah dengan berbagai motif dari daun -  daun khas pedesaan, dan itu adalah hasil dari anak disabilitas," tandas Ketua Yayasan.

Adapun untuk pemasaran kerajinan tas dan kerudung ecoprint nanti dibeli oleh para donatur dan uang hasil penjualan tersebut dapat dimanfaatkan oleh para orang tua untuk membantu kebutuhan sehari - hari mereka.

Bekal Masa Depan

Sri Yuliana, salah satu orang tua anak difabel merasa senang dengan kegiatan yang dilakukan oleh Bripka Puguh, dengan kehadiran Bripka Puguh di  Yayasan Insan Mandiri Blora Selatan lebih hidup sehingga lebih banyak kegiatan.

"Terima kasih kepada bapak Bripka Puguh dan seluruh pengasuh di Yayasan, tentunya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak - anak kami. Terutama sebagai bekal kelak jika anak - anak sudah dewasa," kata Yuliana.

Terkini, Bripka Puguh bersama dengan rekan -  rekan dari Pengasuh Yayasan Difabel Insan Mandiri Blora Selatan melaunching kerajinan tangan yakni tas dan kerudung ecoprint hasil karya adik - adik difabel, Kamis, (23/6/2022) di rumah Bripka Puguh di dukuh Kidangan, Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.

Tas dan Kerudung Ecoprint

Dengan sabar dan telaten, seorang polisi Bripka Puguh mengajari anak - anak difabel untuk belajar membuat tas dan atau  kerudung ecoprint. 

Sambil membimbing anak - anak difabel Bripka Puguh menjelaskan bahwa kegiatan kerajinan teknik ecoprint sudah diajarkan kepada anak - anak difabel binaanya selama 2 tahun. Dan pada tahun pertama,  terdahulu sudah pernah launching kerajinan batik ecoprint anak difabel Insan Mandiri Blora Selatan dan selanjutnya kali ini di launching kerajinan tas dan kerudung ecoprint.

Ditanya perihal mengapa kerajinan ecoprint tersebut yang dipilih untuk anak anak difabel, Bripka Puguh menjelaskan berawal dari ide kakaknya yang juga seorang guru di SMP Kunduran, Blora bahwa metode ecoprint cocok untuk anak - anak difabel.

"Berawal dari ide dan diskusi ringan dengan kakak dan pengasuh yayasan, akhirnya kita pilih ecoprint. Kita kembangkan untuk kegiatan ketrampilan anak - anak, harapannya setelah anak - anak lulus sekolah dia bisa membuat karya yang bisa dijual untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya," ungkap Bripka Puguh.

Untuk diketahui, hingga  saat ini Yayasan Insan Mandiri Blora Selatan sudah mempunyai anak didik sejumlah 131 siswa. Dan beberapa prestasi prestisius pernah didapatkan mereka diantaranya mengikuti Kejurnas Panjat Tebing di Aceh dan mendapatkan medali perunggu serta juara lomba melukis dalam even di tingkat Provinsi Jawa Tengah. (Redaksi)
Share:

Jelang HUT Ke-76 Bhayangkara, Polres Blora Anjangsana ke Warakawuri dan Punawirawan


BLORA - Menyambut HUT Ke-76 Bhayangkara, Polres Blora Polda Jawa Tengah melaksanakan anjangsana dan silaturahmi ke Warakawuri dan Purnawirawan, Senin, (20/06/2022) 

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Blora AKBP Aan Hardiansyah,SH,MH yang didampingi oleh Ketua Bhayangkari Cabang Blora Ny. Maya Aan Hardiansyah beserta Para Pejabat Utama Polres Blora.

Pelaksanaan anjangsana dilakukan serentak di wilayah Polsek jajaran Polres Blora. Dan untuk tingkat Polres dilaksanakan di wilayah Polsek Jepon dan Blora dengan menyasar 3 lokasi diantaranya anjangsana ke kediaman AKBP Purnawirawan Sarmidi di Desa Semampir Kecamatan Jepon, kemudian di kediaman Aiptu Rasno anggota Polsek Jepon yang sakit di desa Brumbung dan ke kediaman Kompol Purnawirawan Sugiarto di desa Kamolan Kecamatan Blora.

Kapolres Blora AKBP Aan Hardiansyah,SH,MH mengatakan Kegiatan ini sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Polres Blora kepada para Purnawirawan Polisi dan Warakawuri khususnya Personel Polres Blora.

“Selain itu, kami mengajak kepada para purnawirawan untuk tetap menjaga komunikasi dengan kami, untuk bersinergi dalam menjaga dan memelihara kamtibmas di kabupaten Blora,” ucap Kapolres Blora.

AKBP purnawirawan Sarmidi yang disambangi mengaku senang dan bangga dengan kedatangan Kapolres Blora beserta rombongan.

"Ini adalah sebuah kebanggaan bagi saya dan keluarga. Terima kasih atas kunjungannya dari Polres Blora. Semoga selalu terjalin silaturahmi diantara kita," kata Sarmidi. (Red)
Share:

Mie Ayam Siap di Hidangken Guys


INDONESIA - Makanan merakyat di Indonesia akhir - akhir ini, kolaborasi makanan asli Tiongkok dengan bumbu - bumbu rempahnya, terciptalah Mie Ayam

Bahan :
- Secukupnya mie telur, rebus lunak, sisihkan
- 2 potong dada ayam, ambil dagingnya, sisihkan tulangnya
- 3 lbr daun jeruk, sobek
- 3 lbr daun salam
- 2 batang sereh, geprek
- 1 sdm kecap asin
- 1,5 sdt minyak wijen
- 2 batang daun bawang, iris
- Secukupnya kecap manis
- Secukupnya Garam, gula 

Bahan Pelengkap:
- Bawang merah goreng
- Daun bawang, iris
- Sambel rawit
- Sawi rebus
- Saos botolan
- Bakso 
- Bumbu halus tumisan ayam:
- 8 bawang merah
- 4 bawang putih
- 2 cm jahe
- 4 cm kunyit, bakar
- 4 butir kemiri, sangrai
- 1 sdt merica butiran

Cara membuat tumisan ayam:

1. Cincang kasar daging ayam.

2. Panaskan secukupnya minyak. Tumis bumbu halus, daun jeruk daun salam dan sereh hingga harum dan matang.

3. Masukkan daging ayam , masak hingga berubah warna, tuang kecap ,garam, gula dan secukupnya air kaldu. 

4. Masak hingga ayam empuk dan bumbu meresap(jgn terlalu kering, enak kalo msh ada kuahnya), masukkan minyak wijen dan daun bawang, aduk rata, angkat.

Bahan minyak bawang:
- 1/2 cup minyak sayur
- 4 bawang putih, geprek,cincang (Kalo mau pake kulit ayam jg boleh)

Cara membuat:

- Masak minyak dan bawang dengan api kecil hingga bawang putih kecokelatan, sisihkan bawang putih (utk kuah mie ayam) 

Bahan kuah kaldu :
- 1,5 liter air (secukupnya)
- Tulang ayam+Ceker ayam
- Bawang putih goreng(dr minyak bawang), ulek halus.
- Gula, garam, merica
- 1 batang seledri, simpulkan
- 1 batang daun bawang, iris kasar

Cara membuat:

1. Rebus tulang+Ceker dengan secukupnya air hingga mendidih, buang air rebusan pertama ini. 

2. Rebus lg tulang+ceker dengan 1,5 liter air dengan api kecil agar kaldunya keluar jgn lupa masukin daun bawang+ seledri dan ulekan bawang putih. Bubuhi gula, garam dan merica secukupnya. Saring air kaldu. 

Penyajian 1 porsi:
- Campur mie dg 1sdm minyak bawang, 1sdt kecap asin, sedikit merica, aduk rata.
- Tuang kuah panas, beri pelengkap, sajikan.

Salam Segerwaras
#mieayamSukma
Share:

Operasi Patuh 2022, Polres Blora Sosialisasi dan Edukasi Tertib Lalu Lintas melalui Musik Angklung


BLORA - Untuk menarik simpati sekaligus memberi motivasi kepada masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas di jalan raya. Polres Blora Polda Jawa Tengah melalui tim satgas Operasi Patuh Candi 2022 terus menggelar kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada pengguna jalan raya.

Salah satu cara unik yang dilakukan adalah dengan menggandeng seniman musik angklung di kabupaten Blora, Jumat, (17/06/2022).

Petugas dari Satgas Ops Patuh Candi Polres Blora menyampaikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang melintas di kawasan Simpang Empat Bangkle.

Berkolaborasi bersama seniman angklung, anggota unit dikyasa Satlantas Polres Blora menyampaikan imbauan tentang tertib berlalu lintas dengan menggunakan mega phone, dan sesekali diiringi dengan musik angklung yang menarik minat masyarakat yang berhenti di lampu merah.

Kapolres Blora AKBP Aan Hardiansyah,SH,MH melalui Kasat Lantas AKP Edi Sukamto,SH,MH mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah salah satu upaya humanis dari Polri untuk mengajak masyarakat tertib berlalu lintas.

"Kita kemas sosialisasi dan edukasi dengan menggandeng seniman angklung. Harapannya dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas," ucap Kasat Lantas.

Perwira Polri yang berlatar belakang pendidikan Brimob ini berharap, jika masyarakat tertib maka angka kecelakaanpun bisa ditekan. Terutama kecelakaan lalu lintas menonjol dengan fatalitas yang tinggi. "Jika masyarakat tertib maka angka kecelakaan dapat kita tekan. Karena pelanggaran itu adalah awal dari terjadinya kecelakaan. Untuk itu mari tertib berlalu lintas dan hindari pelanggaran," tandasnya.

Kegiatan sosialisasi dan edukasi tertib berlalu lintas di simpang empat Bangkle tersebut mendapat sambutan positif dari warga. Salah satunya adalah Rahayu, seorang warga kecamatan Jepon yang melintas. "Tentunya senang dengan kehadiran petugas yang mengimbau tentang keselamatan. Harapannya kegiatan seperti ini rutin dilakukan," kata Rahayu. (Redaksi)
Share:

Isilah Rumahmu Sesuai Keinginan dan Kemampuan Anda


INSPIRATIF - Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut," 

Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?"

Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar".

"Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami mu kembali," kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini".

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.

"Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama,"  kata pria itu hampir bersamaan.

"Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.
Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-Sayang.

Sekarang, coba tanya kepada suamimu, "siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu."

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran.

 "Ohho...menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si KEKAYAAN masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan."

Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tak mengundang si KESUKSESAN saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita."

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si KASIH-SAYANG yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-Sayang."

Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si KASIH-SAYANG ini ke dalam. Dan malam ini, si KASIH-SAYANG menjadi teman santap makan malam kita."

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-Sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini."

Si KASIH-SAYANG bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si KEKAYAAN dan si KESUKSESAN. "Aku hanya mengundang si KASIH-SAYANG yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu berdua ikut juga?"

Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si KEKAYAAN, atau si KESUKSESAN, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si KASIH-SAYANG, maka, kemana pun Kasih-sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-Sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta.

Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si KASIH-SAYANG yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."

Terima kasih sudah membaca ...
Semoga bermanfaat....
FB. Pemasaran Online
Share:

Operasi Patuh Candi 2022 Di Pasar Sido Makmur Blora, Ketemu Polisi Teman SMA Tetap Diperiksa Surat Kendaraannya


BLORA - Momen unik terjadi, saat kegiatan sosialisasi dan edukasi tertib berlalu lintas yang digelar tim Satuan Tugas, (Satgas) Operasi Patuh Candi Tahun 2022 Polres Blora di pasar Sido Makmur Blora, Selasa,  (14/06/2022).

Ketika petugas kepolisian sedang sibuk melaksanakan tugas memberikan edukasi kepada warga yang sedang  melintas di jalan serta   pengunjung pasar, seorang ibu - ibu tiba tiba menghampiri salah satu petugas untuk minta foto selfi.

Tanpa sungkan si ibu langsung mengeluarkan smart phonenya dari dalam tas dan meminta foto selfi kepada petugas Polres Blora. Adalah Hartini seorang warga Dukuh  Badong desa Gedongsari 
Kecamatan Banjarejo. Hartini mengaku memang mengidolakan polisi dan pada kesempatan tersebut ia melihat ada salah satu wajah petugas yang ia kenali yang ternyata adalah teman sekolahnya.

Kepada petugas, Hartini  mengaku tak ingin melewatkan kesempatan tersebut untuk menyapa teman masa SMA-nya dan minta foto selfi untuk kenang kenangan.

"Alhamdulilah setelah sekian lama bisa berjumpa dengan teman sekolah dan sekarang sudah menjadi Polisi, ya sudah saya nekat minta selfi meski dilihat banyak orang. Dulu pak Soni ini teman waktu membolos," seloroh  Hartini sambil memegangi smartphone-nya.

Tak lain dan tak bukan Polisi yang diajak selfi  Hartini adalah Ipda Soni, yang sehari - harinya bertugas sebagai Kanit Dikyasa Satlantas Kepolisian Resor (Polres)  Blora.

Walaupun teman sekolah, Hartini mengatakan bahwa ia tetap tertib berlalu lintas,  bahkan Hartini menunjukkan SIM dan STNK-nya kepada Ipda Soni, meski ternyata teman sekolah semasa SMA.

Untuk diketahui, kegiatan Operasi Patuh Polres Blora 2022 hari ini adalah hari yang kedua. Dan Operasi ini akan dilaksanakan hingga 24 Juni 2022. 

Kasat Lantas Polres Blora AKP Edi Sukamto,SH,MH berharap kepada masyarakat agar selalu tertib dalam berlalu lintas di jalan raya.

"Kita imbau kepada masyarakat agar selalu tertib berlalu lintas. Hindari pelanggaran, karena pelanggaran adalah awal dari kecelakaan lalu lintas," ucap AKP Edi Sukamto.

"Kegiatan sosialisasi dan edukasi seperti ini akan terus digelar oleh Satgas Operasi Patuh Candi 2022 dan untuk lokasi serta sasaran pelaksanaan setiap harinya berpindah pindah," tandas Kasat Lantas. (Red)
Share:

Pasukan Srikandi - RA Retnaningsih, Putri Adipati Padangan - Bojonegoro

 
Diawali dari fakta sejarah menunjukkan sebagian perempuan Jawa bukan sekedar pemanis. Salah satunya para prajurit perempuan yang tergabung dalam korps Prajurit Estri Mangkunegaran.

Keberadaan “korps Srikandi” ini terkuak berkat buku harian yang ditulis oleh anggota prajurit estri Mangkunegaran pada dasawarsa terakhir pemerintahan Mangkunegoro I (Raden Mas Said, bertahta 1757-95).

Peter Carey dalam Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855 (2012) mencatat adanya gambaran menarik tentang munculnya Korps Srikandi Surakarta ini.

“Empat puluhan perempuan duduk berbaris di bawah takhta (sunan) dan benar-benar bersenjata lengkap: berikat pinggang dengan sebilah keris diselipkan di sana, masing-masing memegang sebilah pedang atau sepucuk bedil [...] harus diakui mereka pasukan kawal yang mengagumkan.”
Jan Greeve, Gubernur Pantai Timur Laut Jawa (menjabat 1787-91), mencatat korps Srikandi ini pandai menunggang kuda dan mampu menembakkan salvo dengan teratur dan tepat. Peter Carey menambahkan keterampilan korps Srikandi dalam menggunakan bedil bertolak belakang dengan pasukan laki-laki istana yang terkenal kurang terlatih menggunakan senapan laras panjang dan artileri.

Tak hanya lihai mempergunakan senjata, laskar perempuan ini juga diajari menari, menyanyi, dan memainkan alat musik. Di antara tarian itu adalah Retno Tinandhing, yang diilhami gerak pertempuran prajurit estri. Pada perayaan agama, prajurit perempuan ini juga ditugaskan menari. Hingga kini tarian ini masih digelar di Keraton Surakarta.

Keluwesan dan kecakapan para prajurit estri ini juga memikat Herman Willem Daendels, sang Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1808-11), saat ia mengunjungi Yogyakarta untuk pertama kali dan disuguhkan perang-perangan 40 prajurit estri kesayangan Sultan di alun-alun selatan.

Soal pakaian, mereka berseragam layaknya prajuritan. Namun mereka menyalin busana gaya emas maskulinnya, lalu menggantinya dengan busana wanita berwarna putih polos tatkala berada di rumah.

Pasukan Srikandi Yai Ageng 

Pangeran Diponegoro saat masa  remaja hidup bersama seorang perempuan terkemuka yang dipandang kritis terhadap perkembangan di istana Yogyakarta yaitu Ratu Ageng. Ratu Ageng merupakan seorang perempuan yang sangat tangguh ia mendampingi Sultan pertama dalam seluruh pertempuran melawan Belanda selama Perang Giyanti. Ratu Ageng juga menjadi panglima pasukan kawal istimewa perempuan atau “ Srikandi” kerajaan. Berkat kesalehannya dan kesukaannya membaca kitab-kitab agama serta merawat adat tradisional Jawa di Keraton membuat Ratu Ageng semakin terkenal.
 
Kebersahajaan Desa Tegalrejo yang dipimpin oleh Ratu Ageng mengajarkan Pangeran Diponegoro untuk bergaul dengan segala lapisan masyarakat tanpa merasa dirinya lebih tinggi, hal ini membuat Pangeran Diponegoro sangat dicintai banyak kalangan masyarakat.

Saat perang jawa perempuan juga berperan sebagai prajurit perempuan  salah satu buktinya adalah koleksi museum yaitu ‘Patrem’ yang disembunyikan dan diselipkan dipinggang

Pasukan Srikandi Perang Diponegoro 

Dimasa sepeninggalan neneknya, pangeran Diponegoro mengobarkan perang Jawa , salah satu pasukan Srikandi Yogyakarta yang siap angkat senjata adalah Nyi Ageng Serang. Nyi Ageng Serang adalah seorang wanita yang menjadi Pahlawan Nasional Indonesia asal Serang, Purwodadi, Jawa Tengah.

Pada awal Perang Diponegoro, 1825, meskipun beliau sudah tua, Ageng Serang yang berusia 73 tahun memimpin pasukan dengan tandu untuk membantu Pangeran Diponegoro melawan Belanda.

Tidak hanya turut berperang, ia juga menjadi penasehat perang. Ageng Serang berjuang di beberapa daerah, seperti Purwodadi, Demak, Semarang, Juwana, Kudus, dan Rembang.

Salah satu strategi perang paling terkenal darinya adalah penggunaan lumbu (daun talas hijau) untuk penyamaran.

Berdasarkan cerita tersebut, kita bisa mengetahui sejak dulu perempuan banyak mengambil peran untuk berbagai hal. Perempuan yang memiliki kepercayaan diri serta jiwa kepemimpinan tentu akan membawa dunianya bisa berkiprah secara maksimal  sehingga energi positif akan disalurkan untuk orang di sekitarnya.

RA Retnaningsih - Putri Padangan

Dalam buku tulisan Ki Roni Sadewo yang berjudul Perjuangan Pangeran Diponegoro 'Antara Nasionalisme, Spiritualisme dan Budaya' bercerita tentang sepak terjang Diponegoro dan mendata siapakah para istri dan anak anak Pangeran Diponegoro. 

Banyak Yang tidak mengetahui, bahwa daerah Kecamatan Padangan - Kabupaten Bojonegoro mempunyai sosok tokoh kebanggaan dalam pasukan Diponegoro. 

RA Retnaningsih adalah Istri pangeran Diponegoro yang berasal dari Padangan- Bojonegoro. Pernikahan terjadi tahun 1822, tiga tahun sebelum perang Jawa berkobar. Beliau adalah putri dari seorang Adipati Padangan yang bernama Raden Tumenggung Sumoprawiro. 

- Sebelum 1812, RT Sumoprawiro menjadi Bupati Kraton Yogyakarta untuk Jipang - Kepadangan / Padangan
- Setelah 1812, RT Sumoprawiro menjadi Bupati Keniten ( Madiun )

RA Retnaningsih masih ( Sentono) kerabat dengan RA Maduretno - Putri dari Raden Tumenggung Ronggo Prawirodirgo III ( Adipati Mancanegara Madiun) yang juga dinikahi oleh pangeran Diponegoro. 

Dari pernikahan dengan RA Retnaningsih, Pangeran Diponegoro memperoleh putra yaitu : 
- Raden Mas Kindar ( 1832 ) 
- Raden Mas Sarkuma ( 1834 ) 
- Raden Mas Mutawaridin ( 1835 )
- Raden  Ayu Putri Munadima (1836)
- Raden Mas Dulkabli ( 1836 ) 
- Raden Mas Rajab ( 1837 )
- Raden Mas Ramaji ( 1838 )
- Raden Ayu Padmodipuro ( Ke Jawa ) 

Ke semua anaknya tersebut lahir di pengasingan Makasar dan meninggal di sana, kecuali anak bungsu yang bisa diselundupkan ke Jogja. 

RA Retnaningsih adalah wanita tangguh dan istri yang setia mendampingi pangeran Diponegoro dalam pengundian, peperangan dan juga mendampingi saat pengasingan. 

RA Retnaningsih, tumbuh menjadi wanita tangguh yang mau ikut angkat senjata dan aktif berperang. Posisi beliau menjadi pimpinan pasukan Srikandi yang di takuti Hindia Belanda. Terakhir beliau mengepalai 300 pasukan Srikandi. 

Pasukan ini, sangat ahli dalam memegang senjata memanah dan berkuda. Keterampilan pasukan Srikandi ini, mendapat pujian dari komandan Belanda, dimana pasukan ini mampu memporak-porandakan musuh dalam waktu singkat dan cepat berpindah posisi. 

RA Retnaningsih - GOA Selarong 

Seperti diketahui, pada tahun 1825 hingga 1830, putra sulung Sri Sultan Hamengku Buwono III itu memimpin perjuangan rakyat Jawa melawan penjajah Belanda. Dalam perang tersebut, Pangeran Diponegoro beserta laskarnya banyak menimbulkan kerugian di pihak Belanda. Tak hanya itu, pahlawan nasional tersebut mempunyai banyak pengikut setia dan sejumlah basis pertahanan serta tempat persembunyian. Satu di antaranya adalah Gua Selarong, Gua Kakung atau Gua Pria yang menjadi persembunyian Diponegoro. Juga Gua Putri yang ditempati istri Diponegoro, Retnaningsih. 

Kehidupan yang sulit di pelarian ini, RA Retnaningsih tetap menjaga semangat suaminya dengan tetap mendampingi nya  bersembunyi di goa Selarong. Hal ini dilakukan juga menjaga semangat para istri pasukan serta mengawasi stok bahan makanan tetap tercukupi sekaligus melatih pasukan Srikandi nya. Dalam perang Diponegoro 1825-1830, RA Retnaningsih belum memiliki putra dari pernikahan nya. 

Penangkapan Diponegoro 

Sayangnya, Pangeran Diponegoro dijebak secara licik dalam perundingan dengan Belanda pada 28 Maret 1828 di Magelang, dan dibawa ke Ungaran. Selanjutnya ia dipindahkan Semarang, lalu dibawa ke Batavia dengan kapal Pollux pada 5 April dan ditempatkan di penjara bawah tanah di Stadhuis (sekarang Museum Fatahillah Jakarta). Pada 3 Mei 1830 ia dibawa ke Manado dengan kapal Pollux, bersama Raden Ayu Retnaningsih, Tumenggung Dipasana dan istri, Mertaleksana, Banteng Wereng, Nyai Sotaruna, dan sejumlah pengikut setianya.

R.A. Ratu Ratnaningsih, salah satu dari setidaknya 9 isterinya. Ratnaningsih mendampingi selama pengasingan di Makassar. RA Retnaningsih, sebagai istri tetap mendampingi pangeran Diponegoro di pengasingan dan tetap menjalankan perannya menjadi istri yang salehah. 

Selama di pengasingan, RA Retnaningsih memperoleh 8 anak, yang dimana anak keturunannya menyebar di Makassar sampai generasi ke lima. Penunggu makam Pangeran Diponegoro adalah generasi ke 4 dan ke 5. 

Pangeran Diponegoro mangkat pada 8 Januari 1855 pada usia 69 tahun. Sementara sang istri yang setia mendampingi selama masa pengasingan, RA Ratu Ratna Ningsih, wafat pada 1865. Pusara mereka berdampingan di pemakaman Kampung Melayu, Makassar.

Makam sederhana yang terhimpit bangunan tinggi bertingkat ini berisi 66 makam, makam utamanya adalah Makam Pangeran Diponegoro dan istrinya yang ikut dalam pengasingan, RA Ratu Ratnaningsih. 

Selain itu, terdapat 25 makam ukuran sedang, dan 39 makam ukuran kecil. Makam-makam tersebut adalah makam enam orang anaknya, 30 orang cucu, 19 orang cicit dan 9 orang pengikutnya. Di kompleks makam ini juga ada musola dan pendopo.

Semoga bermanfaat : 

Sumber :

- Wikipedia Pasukan Mangkunegaran
- Sejarah Nyai Serang 
- Sejarah Nyai Ageng Tegalrejo
-  Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan
   Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855 
   (2012) - Peter Carey
- Perjuangan Pangeran Diponegoro 'Antara
  Nasionalisme, Spiritualisme dan Budaya' 
  ( 2012) - Ki Roni Sadewo

_________________________

Pengirim:
Pemerhati Sejarah dan Budaya, 
Temmy Setiawan.
Share:

Jelang Hari Bhayangkara Ke-76, Sipropam Polres Blora Sidak Periksa Seluruh Anggota


BLORA - Seksi Profesi Dan Pengamanan, (Sipropam) Polres Blora Polda Jawa Tengah menggelar sidak (inspeksi mendadak) terhadap seluruh anggota Polres Blora yang melaksanakan apel pagi, Kamis, (09/06/2022) di halaman depan Mapolres Blora.

Sidak kedisiplinan anggota tersebut merupakan kegiatan Penegakan Ketertiban dan Disiplin (Gaktiblin) dalam rangka Hari Bhayangkara ke-76 Polres Blora.

Seusai apel pagi yang dipimpin oleh Wakapolres Blora Kompol Christian Chrisye Lolowang, SH, SIK, MH. Kasi Propam AKP Sunarto,SH langsung mengambil alih pasukan dan anggota Sipropam langsung masuk ke barisan pasukan untuk melakukan pemeriksaan.

Adapun pemeriksaan yang dilakukan meliputi sikap tampang kepribadian, kerapian seragam kepolisian serta surat identitas diri anggota.

Seluruh anggota baik perwira ataupun bintara diperiksa oleh Sipropam. Dalam pelaksanaan kegiatan selama 30 menit tersebut tidak ditemukan pelanggaran anggota yang bearti. Hanya saja masih ditemukan beberapa anggota yang rambutnya gondrong dan sepatu yang tidak disemir.

Wakapolres Blora Kompol Christian Chrisye Lolowang,SH,SIK,MH mengungkapkan bahwa kegiatan sidak anggota ini adalah dalam rangka Gaktiblin jelang Hari Bhayangkara ke-76. "Pemeriksaan kedisiplinan anggota sudah rutin dilaksanakan. Namun demikian menjelang Hari Bhayangkara lebih kita tingkatkan pengawasan dan pengendalian anggota. Harapannya tidak ada anggota yang melakukan pelanggaran," ucap Wakapolres Blora.

Sementara itu Kasi Propam AKP Sunarto,SH mengimbau kepada seluruh anggota agar tidak melakukan pelanggaran saat melaksanakan tugas dan melakukan penyimpangan dari jati diri sebagai seorang anggota Polri.

Hindari penyimpangan-penyimpangan, atau pelanggaran disiplin maupun kode etik profesi Polri. jaga Marwah Institusi Polri ini agar tetap harum dan tidak rusak oleh segelintir oknum Polisi. Jaga sikap disiplin, loyalitas dan dedikasi terhadap Institusi Polri," ungkap Kasi Propam.

Untuk diketahui, selain pemeriksaan tingkat Polres, Sipropam Polres Blora juga akan terjun ke Polsek Jajaran Polres Blora guna melakukan gaktiblin sebagai wujud pengawasan dan pengendalian anggota. (Redaksi)
Share:

Modal Nekat, Polisi Ini Buka Sekolah Ngaji, Kini Mempunyai 60 Santri


BLORA - Sosok Aipda Adi Tri Sukmoro, yang sehari harinya menjabat sebagai Kepala Jaga (Ka-Jaga) Sat Samapta Polres Blora Polda Jawa Tengah adalah seorang petugas Kepolisian yang dikenal tegas dan disiplin dalam melaksanakan tugas.

Berdinas di Satuan Samapta yang berseragam dinas lengkap dan bersentuhan langsung dengan masyarakat tentunya dalam patroli dan penjagaan dirinya harus jaga sikap tampang dan berwibawa.

Tak jarang ia menampilkan wajah gagah dan sangar kala menjalankan tugas apalagi saat membawa senjata laras panjang dalam patroli kepolisian.

Namun siapa sangka, dibalik kegagahannya sebagai seorang anggota Polri, saat berada dilingkungan tempat tinggalnya ia menjadi sosok seorang guru mengaji.

Bahkan boleh dikatakan ia adalah pendiri atau ketua dari sebuah sekolah ngaji yang disebut TPQ Nurul Quran di wilayah kelurahan Bangkle RT.004 RW.005. Tak hanya mengaji saja bahkan ia di bantu oleh istrinya Siti Mustrianawati, bersama 7 guru ngaji lainnya juga mendakwahkan Islam melalui padepokannya yang dinamakan Padepokan Alab Alab Sabrang Lor.

Kegiatan mengaji di Padepokan Alab Alab Sabrang Lor dilakukan setiap hari. Adapun kegiatan dimulai dengan ibadah Sholat Asyar berjamaah yang digelar di Mushola dekat rumahnya dan Aipda Adi Tri sebagai imamnya. Kemudian setelah Sholat berjamaah dilanjutkan dengan sekolah mengaji yang dilaksanakan di Mushola dan tempat mengaji di rumahnya.

Kisah Inspiratif Beribadah

Aipda Adi Tri Sukmoro menceritakan bahwa awal mulanya ia mendirikan sekolah mengaji adalah saat melihat lingkungan disekitar tempat tinggalnya lokasinya jauh dari sekolah mengaji atau madrasah. Nah, dari itulah sedikit sedikit ia mulai mengajari mengaji anak anak dan remaja warga sekitar tempat tinggalnya.

"Berawal dari itulah saya ingin mengamalkan ilmu yang saya dapatkan. Dulu hanya mengajari mengaji sedikit anak anak. Dan Alhamdulilah masyarakat sekitar sini mendukung. Akhirnya kita buka sekolah mengaji di sini," kata Aipda Adi Tri.

Lebih lanjut Aipda Adi Tri membeberkan bahwa awal perjuangan mendirikan sekolah mengaji tidaklah mudah. Dimana selain keterbatasan anggaran yang menjadi masalah adalah keterbatasan tempat dan sarana.

"Pada awal awal ingin mendapat murid banyak, namun setelah banyak anak anak yang ikut mengaji malah bingung. Tempatnya nggak ada sarana juga kurang  Tapi Alhamdulilah istri saya mendukung dan ada beberapa teman yang ikut menjadi guru mengaji disini," lanjutnya.

Kemudian sarana dan prasarana yang ia dapatkan, Aipda Adi Tri menyampaikan bahwa ada bantuan dari para donatur seperti dari rekan rekan Polres Blora dan dari warga umum serta dermawan lainnya.

"Dengan doa dan perjuangan serta dukungan dari keluarga dan teman teman akhirnya padepokan ini bisa berkembang. Dan saat ini sudah mempunyai 90 santri," jelasnya.

Untuk diketahui, saat ini sudah ada 4 kelas yang belajar mengaji di Padepokan Aipda Adi Tri. Mulai dari kelompok santri usia anak TK dan Paud, SD, hingga usia SMP dan setiap hari Jumat Khusus kelas mengaji ibu ibu.

Dalam kegiatan sekolah mengaji ia tidak menentukan biaya bagi para santri yang biasa dilakukan adalah pembayaran infaq sebesar 10 ribu rupiah setiap bulannya, itupun tidak diwajibkan.

"Lillahi ta'ala. Alhamdulilah atas ijin Allah kegiatan mengaji disini bisa berjalan lancar. Namun demikian tentunya kami tidak akan menolak jika ada dermawan yang ikut berdonasi untuk keperluan kegiatan mengaji disini," papar Aipda Adi Tri.

Terpisah Kasat Samapta Polres Blora AKP Kusnio,SE selaku atasan dari Aipda Adi Tri Sukmoro menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh anggotanya patut didukung.

"Yang dilakukan oleh Aipda Adi Tri sudah bagus, apalagi bisa berbagi ilmu kepada anak anak dilingkunganya. Alhamdulilah sampai saat ini ia selalu disiplin dalam melaksanakan tugas. Saat jam dinas ia bertugas dan setelah sore hari jam dinas selesai, ia menjadi guru ngaji," tutur Kasat Samapta Polres Blora. (Red)
Share:

Jelang Hari Bhayangkara ke-76, Polres Blora Akan Menggelar Berbagai Kegiatan


BLORA - Menjelang Peringatan Hari Bhayangkara ke-76 seperti biasanya dirayakan setiap 01 Juli, Kepolisian Resor (Polres) Blora Polda Jawa Tengah terus meningkatkan pelayanan prima kepolisian kepada masyarakat. 

Mulai tingkat Polres hingga Polsek Jajaran di 16 Kecamatan diminta untuk tetap semangat dalam melaksanakan tugas terutama pelayanan masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Wakapolres Blora Kompol Christian Chrisye Lolowang,SH,SIK,MH saat memimpin apel pagi di halaman depan Mapolres Blora, Senin, (06/06/2022).

Hadir dalam kegiatan tersebut para Pejabat Utama Polres Blora, Para Kasi dan Perwira Staf, Kapolsek Jajaran serta anggota dan PNS Polres Blora.

"Sebentar lagi kita akan menyambut Hari Bhayangkara Ke-76. Untuk itu jadikan momentum ini sebagai penyemangat untuk lebih baik lagi dalam melaksanakan tugas," ucap Wakapolres Blora.

Menjelang peringatan hari Bhayangkara ke-76 Polres Blora akan menggelar berbagai kegiatan seperti kegiatan bakti sosial, anjangsana dan silaturahmi purnawirawan dan warakawuri, serta kegiatan perlombaan dan olahraga bersama tentunya juga Upacara Peringatan Hari Bhayangkara.

"Laksanakan kegiatan yang sudah terjadwal. Pelayanan masyarakat dan tugas tugas kepolisian yang sudah berjalan baik, mari terus kita tingkatkan," beber Wakapolres Blora.

Lebih lanjut Wakapolres  berpesan agar anggota selalu menjaga kedisiplinan baik dalam tugas ataupun dalam rumah tangganya.

"Tak kalah penting adalah kedisiplinan. Mari kita selalu disiplin sehingga kehidupan bisa balance antara urusan rumah tangga dan pelaksanaan tugas negara," tandasnya.

Kemudian menyikapi situasi cuaca yang tak menentu dipertengahan tahun 2022 ini, Kompol Christian mengimbau kepada anggota terutama para Bhabinkamtibmas untuk menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar selalu hati - hati dan waspada terhadap bencana alam.

"Seperti yang kita ketahui akhir - akhir ini cuaca tidak bisa ditebak. Terus ingatkan masyarakat agar waspada terhadap bencana alam. Kadang saat panas tiba - tiba hujan dan muncul angin kencang. Hal itulah yang perlu kewaspadaan," pungkas Wakapolres Blora. (Red) 
Share:

Permudah Pelayanan Kepolisian, Masyarakat Diimbau Download Aplikasi Mustika Polres Blora


BLORA - Setelah kemarin dilaunching Aplikasi Pelayanan Mustika Polres Blora. Selanjutnya Polres Blora melaksanakan sosialisasi penggunaan aplikasi tersebut kepada anggota Polres Blora untuk selanjutnya disosialisasikan kepada warga masyarakat.

Jumat, (03/06/2022) ketika  memimpin apel pagi di halaman depan Mapolres Blora. Wakapolres Kompol Christian Chrisye Lolowang,SH,SIK,MH meminta kepada seluruh anggota untuk segera mendownload aplikasi tersebut. Bukan hanya anggota, seluruh keluarga besar Polres Blora bahkan hingga masyarakat luaspun diharapkan juga mendownload aplikasi tersebut. Karena akan besar manfaatnya dalam membantu pelayanan kepada masyarakat.

"Untuk mempermudah pelayanan masyarakat kemarin bapak Kapolres telah melaunching aplikasi pelayanan Mustika Polres Blora. Selanjutnya mari kita download dan kita sosialisasikan kepada masyarakat," kata Wakapolres Blora.

Lebih lanjut Wakapolres berharap, dengan adanya aplikasi ini masyarakat bisa lebih mudah dalam mengakses pelayanan di Polres Blora.

Untuk diketahui, guna mewujudkan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi Polres Blora telah meluncurkan aplikasi Pelayanan Mustika Polres Blora. Adapun fitur dan layanan yang tersedia pada aplikasi pelayanan Mustika Polres Blora diantaranya meliputi pelayanan Satlantas, Satreskrim, Satresnarkoba, Satintelkam, SPKT, Sattahti dan Si Propam serta pelayanan lainnya.

Pada kesempatan itu, hadir dalam apel tersebut para Kabag, Kasat, Perwira Staf dan anggota Polres Blora. (Red)
Share:

UNIBA Siap Bersinergi Dengan Pemkab Blora, Bantu Entaskan Desa Miskin, Stunting dan Sejumlah Persoalan


 
SURAKARTA - Bupati Blora  inginkan  Universitas Islam Batik (UNIBA) Surakarta ikut membantu mengentaskan desa miskin di Kabupaten Blora. Bentuknya, bisa berupa pendampingan atau dengan teknis yang lain.
 
Harapan orang nomor satu di Blora itu disampaikan saat penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkab Blora yang dilakukan oleh Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP,.M.Si dengan Rektor Universitas Islam Batik Surakarta, Dr. H. Amir Junaidi, S.H., M.H,   di Kampus UNIBA Surakarta, (31/05/2022).
 
Hadir menyaksikan penandatanganan tersebut, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, ST, MM, Sekretaris Daerah,   Asisten I, II, dan III,  serta Kepala OPD terkait.
 
Dihadapan Wakil Rektor, Dekan, dan jajaran UNIBA, Bupati  Arief menyampaikan persoalan yang dihadapi di Blora.  Mulai kemiskinan, stunting dan sejumlah persoalan.
 
“Kami tidak bisa sendirian untuk mengatasi hal tersebut. Pemkab Blora perlu menggandeng stakeholder dalam hal ini UNIBA," terang Bupati.

 
Dicontohkan, saat ini di Blora terdapat desa-desa yang angka kemiskinannya masih tinggi. Kehadiran perguruan tinggi, termasuk UNIBA, untuk turut serta membantu pengentasan kemiskinan diperlukan.
 
"Ini di Blora ada desa dengan kategori miskin, nanti mungkin dari UNIBA ada semacam pendampingan, agar nanti kemiskinan ini bisa dientaskan," harap Bupati
 
Sementara itu,  Rektor UNIBA, Dr. H. Amir Junaidi menyambut baik adanya kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Blora itu. Dikatakan, kerjasama dengan beberapa pemerintah daerah juga telah dilakukan oleh UNIBA.
 
Rektor Amir Junaidi menegaskan bahwa UNIBA siap untuk bersinergi dengan Pemkab Blora, sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Mudah mudahan dengan kerawuhan bisa terlaksana kerjasama dengan baik, kerjasama yang kami harapkan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, bersama sinergi dengan Kabupaten Blora, InsyaAllah kami juga akan sowan ke Kabupaten Blora,” paparnya.(Prokompim/Red)
Share:

Terbaru

Bupati Blora Minta Pemprov Jateng Tuntaskan Jalan Provinsi di Blora

BLORA – Disela-sela (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Blora Tahun 2025, Kamis (28/3 /24, Bupati Blor...

Total Pageviews

Popular Posts

Blog Archive

Komunitas

SELANJUTNYA »