mediaedukasianda,- “Saya sudah puasa 30 hari penuh
saat Ramadan. Banyak manfaatnya, termasuk timbangan berat saya menurun. Tapi,
setelah beberapa hari, badan saya langsung membengkak lagi. Bahkan lebih sangar
daripada sebelum puasa,” begitu keluhan seorang yang niat berpuasa campur ingin
lebih kurus.
Wah,
ya jangan salahkan puasanya. Tapi coba tengok gaya hidup dan kebiasaan setelah
berpuasa. Banyak orang yang ‘balas dendam. Saat satu bulan menahan diri
mengurangi makan, begitu 1 Syawal langsung melampiaskan nafsu makan
habis-habisan. Apa saja dimakan. Berapa saja digasak. Kapan saja isi perut.
Ya,
diet bisa sering kacau saat Lebaran atau sesudahnya. Saat bertandang ke sanak
saudara, kerabat, atau teman, boleh dikata di setiap rumah selalu banyak
sajian. Yang umum, ada sirup manis, kue-kue kering yang manis atau asin dan
gurih, hingga makanan berat yang lezat, gurih, enak, dan banyak berlemak.
Bertamu
ke tiga rumah, misalnya, dapat sajian sirup tiga gelas, nyemil nastar enam
biji, nyemil cookies enam biji, atau bahkan bisa dapat makan besar tiga porsi.
Sekarang, coba hitung asupan gula dari pemanis yang ada di sirup atau teh yang
disajikan.
Hitung
juga jumlah karbohidrat jika tiga biji nastar setara dengan sepiring nasi.
Sudah gitu, masih sempat pula menghabiskan seporsi besar ketupat opor ayam. Apa
lagi yang dimakan bagian brutu (pantat) ayam.
Saat
balas dendam makan, eh… tubuh malah kurang beraktivitas. Karena sedang libur
atau cuti, maka aktivitas seharian cuma diisi dengan tiduran atau duduk-duduk
santai. Saat berkunjung ke kerabat atau teman, juga lebih banyak duduk di kendaraan
lalu duduk di kursi tamu.
Padahal,
agar tubuh sehat optimal, perlu gerak badan atau aktivitas fisik. Banyak
bergerak juga bisa membakar timbunan makanan yang Sudha terlanjur masuk perut.
Lalu,
bagaimana caranya agar setelah puasa Ramadan tubuh tetap sehat dan tidak
membengkak? Jawabnya tentu saja tetap kontrol asupan makanan dan tingkatkan
aktivitas fisik.
Konsumsi
makanan berlebih setelah Ramadhan dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan
terkait dengan lambung dan usus. Selama Ramadan, metabolisme melambat karena
kita mengurangi makanan. Nah, setelah itu, bantu metabolisme untuk kembali
normal. Jangan berlebihan. Cukup, kembali ke normal.
Maka,
setelah puasa, makan dalam jumlah kecil-kecil saja meski lebih sering. Saat ada
acara makan bersama, kendalikan nafsu makan. Bukankan puasa Ramadhan
mengajarkan kontrol atas nafsu?
Meski
ada makanan enak, ambil sedikit saja. Selain itu, konsumsi air harus
ditingkatkan. Lebih banyak minum air. Konsumsi teh dan kopi harus dikontrol. Bisa?
Pasti bisa! (Lin)
Source:
surabayainside.com - Tom Lazuardi
mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
ReplyDeleteBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.
Izin ya admin..:)
ReplyDeleteYuk dapatkan hadiah ny dengan modal 20rb saja sudah bisa menikmati semua permainan poker di ARENADOMINO loh yuk langsung saja.. WA +855 96 4967353