mediaedukasianda,-
Diambil dari sebuah Makalah Pendidikan Kewarganegaraanperan Mahasiswa Sebagai
Generasi Penerus Pemimpin Bangsa; Disusun Oleh Arif Awaludin mahasiswa Fakultas
Ekonomi Manajemen Universitas Gunadarma.
Berlatar belakang, melihat dinamika yang terjadi
sekarang kita sebagai anak bangsa yang merindukan perubahan Indonesia kearah
yang lebih baik, cenderung merasa miris ketika melihat pemikiran, paradigma dan
sikap kawan-kawan mahasiswa yang cenderung menganggap tugas utama mahasiswa
adalah hanya pada kegitan yang berorientasi pada “diri sendiri” tanpa adanya
implementasi nilai-nilai perjuanagan, persamaan hak dan pengabdian pada
masyarakat dalam mengontrol setiap dinamika yang terjadi pada lingkungan yang
sejatinya penting bagi perubahan menyeluruh diberbagai aspek kearah yang lebih
baik, karana sebagai mahasiswa kita pun dituntut untuk tidak hanya berfikir
normative dengan aturan-aturan yang mengesampingkan asas keadilan dan
kemanusian.
Disadari atau tidak, pemuda dalam hal ini
mahasiswa, sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam akselerasi
pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemuda merupakan aktor dalam pembangunan. Untuk itu, tanggung jawab dan peran
strategis pemuda di segala dimensi pembangunan perlu ditingkatkan Dalam hal ini
mahasiswa adalah yang dianggap oleh masyarakat sebagai orang yang memiliki
pendidikan lebih tinggi dibandingkan yang lain,sehingga mereka yakin bahwa
mahasiswa mampu menyampaikan aspirasi sebagai bentuk suara hatinya. Secara umum
mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu sebagai penyampai kebenaran
(agent of social control), sebagai agen perubahan (agent of change),dan sebagai
generasi penerus masa depan (iron stock).
Atas dasar, rumusan masalah yang muncul dan yang
akan di bahas adalah 1. Bagaimana peran dan fungsi mahasiswa sebagai generasi
penerus dan pemimpin bangsa? 2. Bagaimana mahasiswa bisa dikatakan sebagai agen
of change? 3. Bagaimana mahasiswa bisa dikatakan sebagai iron stock?
Peran dan
Fungsi Mahasiswa Sebagai Generasi Penerus dan Pemimpin Bangsa
a) Pengertian Mahasiswa
Dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990
mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi
tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang
secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan
batas usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam
masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi.
Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu
lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat. Dari
pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa mahasiswa adalah status yang disandang
oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan
menjadi calon-calon intelektual.
Mahasiswa sebenarnya memiliki peran yang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat. Sebagai kaum intelektual muda dan sebagai
generasi penerus bangsa mahasiswa memiliki peran penting yaitu sebagai “agent
of change” karena mahasiswa adalah orang
yang seharusnya dapat membawa perubahan-perubahan yang berdampak positif dan
membangun dalam kehidupan masyarakat serta mampu menanamkan nilai-nilai positif
terhadap masyarakat. Sehingga peran mahasiswa yang sebenarnya dapat dirasakan
oleh masyarakat.
b) Peran dan Fungsi Mahasiswa Sebagai
generasi Penerus
Mahasiswa sebagai elemen utama penerus bangsa
tentunya merupakan kesatuan yang sangat penting untuk memajukan dan menjalankan
kehidupan bangsa di masa mendatang. Mahasiswa sangat dikenal dengan
pemikirannya yang sangat kritis, demokratis dan konstruktif. Suara suara
mahasiswa biasanya dianggap sebagai realita social yang ada dilingkungan
masyarakat sehingga sangat pantas jika mahasiswa dianggap sebagai roda
penggerak bangsa.
Berikut peran strategis dari mahasiswa :
1. Sebagai
penyampai kebenaran (agent of social control)
Mahasiswa
dapat menjadi kontrol bagi berjalannya pemerintahan. Baik dalam pembuatan
kebijakan maupun peraturan yang dilakukan oleh pemerintah. Mahasiswa juga bisa
sebagai penyalur aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Aspirasi ini bisa
dilakukan oleh mahasiswa dengan salah satunya dengan cara demonstrasi, tetapi
demonstrasi yang dilakukan harus sesuai dengan peraturan.
2. Sebagai
agen perubahan (agent of change)
Sebagai
kaum intelektual peranan mahasiswa sangat dibutuhkan dan penting dalam
perubahan bangsa. Mahasiswa dapat merealisasikan teori yang di pelajarinya di
kampus, terhadap masalah yang terjadi di masyarakat. Mahasiswa juga harus
berpikir kritis, serta memberikan inovasi inovasi terhadap suatu masalah
3. Sebagai
generasi penerus masa depan (iron stock)
Mahasiswa
adalah penerus dan harapan bangsa untuk melakukan perubahan. Sebagai golongan
muda pasti pada waktunya akan menggantikan golongan tua, baik pada orginasasi
maupun pada pemerintahan. Oleh karena itu sebagai mahasiswa sudah seharusnya
kita mempersiapkan diri sebagai garda penerus perubahan bangsa di masa depan.
4. Moral
Force
Mahasiswa
harus punya moral yang baik agar bisa merubah bangsa ke arah lebih baik. Apalagi
seperti kondisi bangsa saat ini yang selalu dibayangi kasus korupsi. Mahasiswa
sebagai generasi penerus diharapkan memiliki akhlak terpuji dan moral yang baik
dengan harapan ketika mereka menempati posisi pemerintahan, hal yang tidak
diinginkan seperti kasus korupsi dan hal-hal yang menyimpang lainnya bisa
dihapuskan. Mereka dituntut untuk memberikan teladan yang baik demi perubahan
bangsa. Moral Foce inilah yang akan menumbuhkan jiwa leadership dalam benak
mahasiswa. Tentunya dengan jiwa leadership ini akan menjadikan mahasiswa
sebagai teladan yang bijak.
Mahasiswa
Sebagai Agen of Change
a) Agent
of Change
Agent of change merupakan bentuk kesadaran,
tanggung jawab, kepedulian, kepekaan untuk memajukan, memperbaiki, meningkatkan
kualitas, memenuhi harapan dan sebagainya. Semuanya bertujuan untuk perbaikan
dan berbuat kebaikan. Agen perubahan bisa saja justru dimusihi, dianggap sok
tahu, sok bersih, sok modern, melanggar aturan dan ketentuan yang sudah ada.
Bisa saja akan dabel buruk bahkan dikembangkan menjadi kebencian.
Pada masa sekarang ini perubahan begitu cepat dan
dinamis. Bagi yang tidak mampu mengikuti mungkin akan ditinggalkan. Kalau
sejajar dan seimbang dengan perubahan maka akan terengah-engah mengikuti
perubahan. Tetapi kalau mampu lebih maju dari perubahan maka akan mampu
memimpin perubahan. Melakukan perubahan bukan sekedar merubah tanpa tahu esensi
perubahan. Melakukan suatu perubahan itu berarti :
1. Mampu
belajar memperbaiki dari masa lalu. Yang berarti mampu menangkap dan
memberdayakan potensi-potensi yang ada, menjadikan tantangan dan kelemahan
menjadi suatu peluang atau harapan untuk dapat hidup tumbuh dan berkembang.
2. Siap
menghadapi dan memenuhi harapan dan tuntutan masa kini yang modern, dinamis,
cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel dan informatif.
3. Mampu
menyiapkan untuk masa yang akan datang menjadi lebih: sempurna, baik, maju,
modern, dinamis, cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel dan informatif.
Menjadi agen Peruban adalah jiwa yang sadar, peka,
peduli dan mempunyai mimpi ke depan untuk membawa kemajuan. Tidak mudah
implementasinya. Selain menghadapi kelompok-kelompok status quo, kelompok-kelompok
yang resistan terhadap perubahan juga akan menghadang dan berusaha menentang
suatu perubahan karena merasa previlagenya tergangganggu. Berani melakukan
perubahan adalah awal dari kemajuan. Walau mungkin akan menghadapi tantangan,
namun setidaknya mendobrak pintu kedunguan yang menjadi lambang kehancuran
melalui perubahan adalah suatu langkah pertama yang mendasari pada
langkah-langkah selanjutnya.
Faktor-Faktor yang diperlukan Mahasiswa untuk
Melancarkan Proses Perubahan
Ø Motivasi
Motivasi memegang peranan yang penting dalam
menjamin kelancaran suatu perubahan. Setiap orang yang memutuskan untuk berubah
harus memiliki motivasi yang kuat untuk berubah. Tanpa motivasi yang kuat dapat
dipastikan perubahan yang akan dilakukan bakal menghadapi tantangan yang oleh
orang tersebut dirasakan sangat berat.Tujuan yang besar hanya bisa dicapai
dengan bermodalkan motivasi yang kuat. Semakin besar tujuan perubahan yang
ingin dicapai, semakin besar pula modal motivasi yang harus disiapkan oleh
organisasi bisnis tersebut.
Ø Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan melaksanakan
perubahan harus didefinisikan dengan jelas di awal. Tujuan yang terdefinisi
dengan jelas akan membuat individu-individu di dalam perubahan tersebut merasa
tenang dalam menjalankan perubahan yang diprogramkan.Setelah tujuan perubahan
yang ingin dicapai seseorang sudah terdefinisi dengan jelas, langkah berikutnya
yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi peran dan tujuan dari
masing-masing individu dalam perubahan tersebut.
Ø Rencana
Buatlah rencana perubahan yang akan dilakukan untuk
memastikan tujuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai. Rencana ini sangat
penting karena goal without a plan is just a wish. Yang perlu diingat adalah
kita harus menentukan time frame atau deadline dalam rencana yang kita buat
terutama apabila yang kita buat merupakan rencana jangka panjang. Tidak menjadi
soal apabila setelah kita memiliki rencana ternyata pada saat pelaksanaan
terjadi sesuatu yang melenceng dari rencana kita semula karena dengan memiliki
rencana kita akan memiliki semacam acuan untuk selalu kembali ke track jika
pada fase pelaksanaan perubahan sesuatu terjadi di luar rencana.
Ø Tindakan
Faktor keempat ini lah yang akan menentukan
berhasil tidaknya suatu perubahan karena sesuatu hanya akan terwujud karena
adanya tindakan. Percuma saja kita sudah memiliki motivasi, tujuan, dan rencana
yang sangat bagus jika tidak diwujudkan dalam suatu tindakan.
Ada dua hal yang penting yang selalu ada dalam
tindakan yang powerful yaitu “disiplin”dan “fokus”. Tidak ada suatu
keberhasilan besar yang muncul tanpa disiplin dan fokus dalam action karena
kalau kita menginginkan suatu hasil yang luar biasa maka kita harus menjalani
suatu proses yang luar biasa.
Ø Pengetahuan
Semua faktor yang telah disebutkan sebelumnya harus
dilaksanakan dengan menggunakan pengetahuan. Motivasi dibangun dengan
pengetahuan mengenai membangun motivasi, tujuan ditentukan dengan pengetahuan
tentang menetapkan tujuan yang baik, rencana juga dibuat harus dengan
pengetahuan mengenai metode perencanaan yang efektif, dan tindakan harus
dilakukan dengan pengetahuan yang diperlukan untuk bertindak. Karena itu
tidaklah berlebihan jika pengetahuan dikatakan sebagai faktor paling penting
dalam mengkatalis perubahan.
Mahasiswa
Sebagai Iron Stock
Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa
diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak
mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya
mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Tak
dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir,
yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda,
oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan terus-menerus. Dunia kampus dan
kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila tidak
dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan.
Dalam konsep Islam sendiri, peran pemuda sebagai
generasi pengganti tersirat dalam Al-Maidah:54, yaitu pemuda sebagai pengganti
generasi yang sudah rusak dan memiliki karakter mencintai dan dicintai, lemah
lembut kepada orang yang beriman, dan bersikap keras terhadap kaum kafir.
Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan generasi
mudalah perubahan-perubahan besar terjadi, dari zaman nabi, kolonialisme,
hingga reformasi, pemudalah yang menjadi garda depan perubah kondisi bangsa.
Kesimpulannya, bahwa secara umum mahasiswa
menyandang tiga fungsi strategis, yaitu sebagai penyampai kebenaran (agent of
social control), sebagai agen perubahan (agent of change),dan sebagai generasi
penerus masa depan (iron stock). Selain itu, seorang mahasiswa sebagai generasi
penerus dan pemimpin bangsa harus mempunyai karakter dan jiwa pemimpin yang
ideal, yang mana harus memiliki nilai lebih dalam kehidupannya. Sejatinya,
generasi penerus dan pemimpin yang ideal harus tanguh, mandiri, tidak mudah
putus asa, bertanggung jawab, berani, tegas, bertindak yang berlandaskan
pancasila serta peka terhadap isu dan kejadian di sekitarnya.
Saran, dalam mewujudkan peran mahasiswa sebagai
generasi penerus bangsa mulailah dari hal kecil di kehidupan sehari hari .
seperti jujur dalam berkata kata, melakukan sebuah inovasi untuk perubahan di
dalam belajar, ataupun belajar menjadi sebuah pemimpin di dalam sebuah regu .
ingatlah sesuatu yang besar dimulai dari hal yang kecil .
DAFTAR
PUSTAKA
Murdiyatmoko, Janu. ___. Sosiologi Memahami dan
Mengkaji Masyarakat. Jakarta: PT. Grafindo Media Pratama.
Widjono Hs. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.
http://www.academia.edu/9403367/MAHASISWA_SEBAGAI_GENERASI_PENERUS_PEMIMPIN_BANGSA
http://sahatparsaulian.wordpress.com/2011/12/14/ciri-ciri-mahasiswa-ideal/
http://teddyazzamhermawan.blogspot.com/p/mahasiswa-sebagai-iron-stock.html
http://ginafirdiani.blogspot.co.id/2012/04/peranan-pemuda-dan-mahasiswa-terhadap.html
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/peran-penting-mahasiswa-indonesia/
http://www.kompasiana.com/exuensugiarto/peran-mahasiswa-dalam-pembangunan-bangsa_54f72b08a33311b56f8b460f
0 komentar:
Post a Comment