mediaedukasianda,- Kalau sepeda motor sudah
mulai rewel, paling nyebelin! Padahal, biasanya kondisi itu terjadi akibat kita
juga yang kurang merawat motor. Untuk menangani sepeda motor 4 tak atau 4 langkah yang sering rewel
ada beberapa hal yang harus DIPERHATIKAN.
1. Cek Kondisi Oli
Oli
mesin ini sangat penting peranannya untuk melumas komponen-komponen mesin,
seperti setang seher, seher, dan ring seher, kruk as serta noken as atau setang
klep. Oleh karena itu, jika keberadaan minyak pelumas sudah berwarna
kehitam-hitaman atau kelenturan daya lumasnya berkurang, maka sebaiknya
diganti. Ganti oli secara periodik dan gunakan merek oli sesuai dengan
rekomendasi pabrikan.
2. Cek Kondisi Aki
Jangan
dibiarkan air accu melewati batas maksimum dan minimum yang akibatnya bisa mempercepat
kerusakan pada sel-sel accu. Tambahkan air aki pada pagi hari
Selain
itu, jika baterei atau accu tersebut sudah melemah secepatnya diganti, sebab
jika dipaksakan selain kedua kutub positif dan negatif akan mengeluarkan korosi
(serbuk putih), korosi tersebut akan menjalar ke bagian kabel-kabel utama yang
menghubungkan arus listrik ke saluran
Oleh
karena itu, jika terjadi hal itu arus listrik yang dihantarkan baterei atau
accu tidak sempurna dan
bisa menyebabkan kerusakan pada komponen
dinamo, kontak mesin
maupun switch lampu. Satu hal
yang perlu diperhatikan, jika accu sudah lemah atau tidak mampu di starter,
jangan dipaksakan dengan mendorong sepeda motor untuk menghidupkannya. Sebab,
bisa merusak gigi transmisi.
3. Periksa Rantai dan Gear
Jangan
biarkan rantai terlalu kendor, atau terlalu kencang. Terlalu kendor bisa
membuat rantai copot dari girnya, sementara terlalu kencang bisa mengakibatkan
putus rantai. Cek juga kondisi gir, jika sudah tajam segera ganti karena jika
tidak rantai bisa tiba-tiba putus. Bahaya kan, kalau lagi ngebut tiba-tiba
putus rantai?
4. Periksa Kabel Koil dan Busi
Perhatikan
keberadaan kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi. Jika sudah cukup
umur dan sudah terlihat ada retakan dan pengerasan pada kabel tersebut, maka
sebaiknya diganti. Juga perhatikan keberadaan busi karena busi sangat vital
untuk kelancaran satu mesin kendaraan.
5. Perhatikan Selang Bensin
Komponen
lainnya yang perlu diperhatikan selang bensin ke karburator. Jangan membiarkan
kondisi selang bensin mengeras atau terjadi retakan-retakan, karena bagian
dalam selang bisa jadi sudah tidak elastis yang mengakibatkan serbuk kotoran
yang berasal dari selang terbawa ke karburator. Yang pada akhirnya akan terjadi
penyumbatan suplai bensin dari tanki ke karburator sehingga mengganggu sistem
pembakaran.
6. Panaskan Mesin Paling Lama 2 Menit
Panaskan
mesin sebelum motor dijalankan, tak perlu lama-lama cukup 1-2 menit. Ini supaya
sirkulasi oli bisa melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. Jangan
terlalu lama memanaskan, karena akan membuat pipa knalpot menguning selain itu
pastinya jadi buang- buang bensin.
7. Periksa Tekanan Angin Ban
Jangan
terlalu keras dan juga jangan kurang karena bisa berakibat kembang ban motor
rusak.
8. Gunakan Spare-part Asli
Lebih
baik mahal sedikit, tapi puas dan tahan lama daripada memakai yang tidak asli,
meski murah tapi daya tahan kurang. selama merawat motor, ketika ada kerusaakan yang harus diganti
lebih baik mengganti dengan spare-part sesuai aslinya. Jika
langkah-langkah tersebut dilakukan dengan benar, motor kesayangan Anda
senantiasa tampil mantab.
9. Saat Servis Motor, Jangan Lupa Komponen Lain
Peringatan
buat pemilik motor. Bukan cuma mesin yang butuh perawatan, tetapi banyak
komponen lainnya. Diperparah lagi, kalau dibawa ke bengkel, umumnya cuma servis
mesin plus tambahan lain seperti setting ulang karburator, kepala silinder, dan
setel kelep.
Banyak bengkel mengerjakan sesuai dengan keluhan
atau permintaan konsumen. Komponen seperti rantai, rem, shockbreaker, dan aki
sering dilupakan.
Seperti rantai, kepedulian muncul begitu merasa
sudah kendur. Padahal, komponen penggerak roda belakang ini perlu dilumasi pada
waktu-waktu tertentu sebab, akibat gesekan, pelumas rantai akan panas dan
mengering. Belum lagi kotoran menempel.
Begitu juga dengan rem, banyak pengendara hanya
merasakan jarak main, baik yang di pedal kaki, maupun tuas tangan. Kalau
kondisi rem sudah tidak menggigit, paling minta disetel.
Padahal, minyak rem juga perlu perawatan dengan
menggantinya setiap 10.000 km. Cirinya, sewaktu tuas rem ditarik atau pedal
diinjak (rem belakang) terasa lembut atau keras. Itu artinya, minyak rem sudah
terkontaminasi dengan air atau angin palsu.
Jangan hanya menambah minyak rem sebab setelah
dipakai, kemampuan minyak turun. Bisa karena senyawanya berubah jadi air dan
udara atau tercemar debu. Walau ditambah, fungsi pengereman tidak maksimal.
Selain rantai dan rem, shockbreaker juga butuh
perawatan. Kebanyakan pemilik motor meliriknya jika sudah terjadi kebocoran.
Tanpa
bocor pun pelumas
shock wajib diganti
karena punya usia pakai. Cirinya,
ayunan sudah empuk lantaran kualitas oli encer. Disarankan penggantian oli
dilakukan setiap 6 bulan sekali, tergantung
Untuk skubek, jangan lupa cek kondisi roller. Jika
sudah peyang, motor terasa bergetar. Sekalian periksa belt CVT, biasanya
bengkel resmi punya alat pengukur.
Terakhir, aki. Untuk motor yang usianya di atas
lima tahun, pemeriksaan dilakukan minimal dua minggu sekali, terutama melihat
ketinggian air aki. Merawat aki justru lebih mudah. Saat memeriksa ketinggian
air aki, cek juga ada jamur di sekitar kutub positif dan negatif aki. Guyurkan
air panas untuk mengusirnya.
Selamat
merawat motor. Jika langkah-langkah tersebut dilakukan dengan benar, motor
kesayangan Anda senantiasa tampil hebat, meski tahun pembuatan sudah tua.
Source:
ilmuteknikmesinindonesia.blog
0 komentar:
Post a Comment