Hindari Perdebatan Yang Tidak Bermanfaat ~ MEDIAEDUKASIANDA

Hindari Perdebatan Yang Tidak Bermanfaat


mediaedukasianda,- Entah kenapa, orang senang sekali berdebat panjang lebar, tidak tahu ujung dan pangkalnya di media sosial. Mungkin ada kesenangan dan kenikmatan tertentu tatkala bisa mengalahkan lawan debatnya, atau akan menjadi penasaran jika argumentasi dari lawan debatnya tidak bisa dipatahkan.

Sehingga dia mencari-cari cara dan argumen yang lain untuk membalasnya, dan begitu seterusnya.

Bicara soal debat, apakah perdebatan itu begitu buruk dan harus dihindari? Tidak juga. Yang harus dihindari adalah perdebatan yang tidak jelas, tidak bermanfaat, dan sia-sia.

Perdebatan merupakan salah satu tradisi dalam sekolah-sekolah ilmu pengetahuan. Tujuannya adalah mengembangkan argumentasi, memperkaya wawasan, dan mengupas sisi-sisi kebenaran yang tidak tersentuh dengan perbincangan biasa.

Perdebatan bukan tentang permusuhan dan pertentangan yang membagi dua kelompok seterusnya dan selamanya. Ini bukan soal perang mulut yang membuat orang menjadi bertengkar abadi seperti perang antara kebaikan dan kejahatan.

Tidak, kita tidak melabeli pihak lain sebagai pihak yang jahat atau salah. Mereka hanya pihak yang berbeda argumen, dan kita perlu menghormati argumennya.

Beberapa adab mengenai debat menyangkut soal waktu, tempat, bahasan materi debat, dan persiapan debat. Debat punya waktu dan tempat tertentu dengan audiens terbuka atau kelompok yang relevan dengan materi debat.

Di luar waktu dan tempat itu, tidak ada lagi debat atau permusuhan, semua selesai di arena debat, tanpa ada dendam yang tidak perlu, tanpa merasa baper atau emosional.


Debat juga mengandung bahasan materi tertentu, fokus pada topik dan tidak menyerang pribadi atau latar belakang seseorang. Debat harus jujur, tidak menggunakan fakta yang salah, keliru, atau bohong.

Debat juga perlu persiapan dengan latihan dan pengumpulan fakta dan argumen yang akan disampaikan. Bukan sekedar debat kusir yang kosong dari ilmu dan argumen dan hanya menebar permusuhan.

Salah satu metode debat yang dikembangkan di sekolah-sekolah ilmu pengetahuan adalah debat dengan menggunakan argumentasi dari lawan. Kelompok siswa dibagi menjadi dua, misal satu pro dan satunya lagi kontra. Kedua kelompok diminta untuk mengembangkan dan menuliskan argumentasinya sesuai dengan peranannya, apakah pro atau kontra, seluas-luasnya. Kemudian, sebelum debat, tulisan yang dihasilkan oleh kedua kelompok itu dipertukarkan.

Artinya kelompok yang pro membaca tulisan pihak yang kontra, demikian juga sebaliknya. Kemudian dengan bahan tulisan itu dia berdebat dan mempertahankan argumentasinya, yang sebenarnya adalah argumentasi dari pihak lawan.

Kira-kira apa yang akan terjadi? Berantakan? Kita tiba-tiba harus membela argumentasi yang sebelumnya kita lawan. Bagaimana mungkin? Memang sulit untuk menerima itu. Sesulit kita menerima kebenaran dari pihak lain dan menerima perbedaan.

Tapi dari situ kita bisa belajar tentang apa yang dipikirkan oleh orang lain mengenai suatu topik yang bisa saja tidak sama dengan kita. Belum tentu itu salah, seperti halnya pendapat kita yang belum tentu benar. Karena kita sama-sama belajar dan berproses mencari kebenaran melalui debat.

Kita berusaha untuk saling menenggang rasa dan menghormati pendapat orang lain, tanpa merasa unggul dan perlu menyerang argumen apalagi pribadi orang lain.

Nabi pernah bersabda supaya kita jangan berlebihan dalam menyikapi sesuatu. Jika itu sesuatu yang kita benci, jangan berlebihan dalam membencinya. Siapa tahu suatu saat kita akan berubah menjadi mencintainya.

Demikian juga sebaliknya, jika kita mencintai sesuatu juga jangan berlebihan. Siapa tahu suatu saat kelak kita berubah menjadi membencinya.
Source: wikandanar.word
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terbaru

Resep Sambel Pete Udang Menggoda Lidahmu

Bumbu dihaluskan: ~ cabe merah segar 150 gram ~ bawang merah 6-8 siung kcl ~ bawang putih 3-4 siung kecil ~ kemiri 1 biji kecil,...

Total Pageviews

Popular Posts

Blog Archive

Komunitas

SELANJUTNYA »