mediaedukasianda,-
Generasi Y atau sering juga disebut millennial generation adalah kita semua
yang lahir di tahun 1980 sampai awal tahun 2000-an. Peran kita, para generasi milenial
ini enggak bisa dianggap remeh lho.
Buktinya, sudah banyak perusahaan-perusahaan besar
yang sekarang dipimpin oleh para manajer dan direktur dari generasi ini. Bukan
hanya itu, generasi milenial juga dianggap memberikan keuntungan positif bagi
perusahaan.
Tapi, hal ini enggak berarti generasi milenial akan
selamanya berada di puncak. Yuk lihat 4 tantangan yang bakal dihadapi generasi
milenial di masa depan!
1.
Lingkungan
Alam Yang Makin Rusak
Walaupun generasi milenial punya sejumlah kualitas
positif yang bisa dibilang lebih unggul dari generasi sebelumnya,
tapi ke depannya, semua inovasi yang ingin
direncanakan dan diciptakan oleh millennials harus bentrok dengan keadaan
lingkungan kita yang makin rusak.
Hutan yang makin gundul, lahan hijau makin habis,
lapisan ozon makin menipis, dan lain sebagainya.
Boleh aja nih kita punya rencana hebat dan
mencetuskan ide yang belum pernah ada sebelumnya, tapi kita juga punya PR
tersendiri buat nanya ke diri kita:
“apa yang gue buat ini kira-kira cocok enggak nih
buat lingkungan? Atau justru memperparah keadaan?”
2.
Susah
Cari Pemimpin Politik
Seperti yang dilansir dari entrepreneur.com,
anak-anak milenial ini sangat benci sama hal yang berkaitan dengan birokrasi.
Bagi millennials, birokrasi itu cuma bikin ribet
dan sangat enggak efektif dan efisien.
Dan karena aturan birokrasi itu erat kaitannya
dengan kepemimpinan di pemerintahan, hal ini bikin kita jadi ogah berurusan
sama politik.
Millennials berpikir kalau bergabung di politik,
kita mau enggak mau harus berhadapan dengan hal-hal yang enggak kita percayai
dan enggak kita suka, jadi mending bikin usaha sendiri aja.
3.
Munculnya
Generasi Z sebagai Pesaing
Sekarang sih kaum milenial boleh berbesar hati
karena hampir di seluruh perusahaan, generasi ini mendominasi di berbagai level
jabatan.
Tapi sekitar tiga tahun lagi, nampaknya tren ini
akan mulai bergeser.
Soalnya saat itu, generasi Z yang lahir di akhir
tahun 2000 ini akan berusia 20 tahunan dan siap untuk meramaikan industri
bisnis.
Belum lagi kalau kita melihat keterampilan mereka
dalam menggunakan teknologi yang semakin lama semakin maju di dunia.
Generasi Z merupakan generasi setelah Generasi Y,
yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir dalam rentang tahun kelahiran
1995 sampai 2014
Wah, bisa jadi generasi Z inilah yang akan memimpin
selanjutnya!
4.
Sikap Yang
Semakin Individualistis
Enggak suka sama keribetan birokrasi dan
ketidakefisienan penggunaan waktu bikin anak-anak millennials lebih
mengandalkan jejaring komunikasi online.
Enggak salah sih sebenarnya, tapi dalam prakteknya
banyak yang kebablasan.
Contohnya, satu orang dengan yang lain bisa saling
chat padahal mereka masih ada di dalam satu ruangan yang sama.
Hal kayak gini sebenarnya bisa diminimalisir kan?
Soalnya kalau terus menerus berlangsung, satu
individu dengan individu lainnya akan sangat minim bertatap muka dan cenderung
berpura-pura dalam menunjukkan kehangatan dan kepedulian.
Selama masih bisa ketemu langsung, lebih baik
interaksi langsung tetap dijaga dan jangan sampai hilang.
Source: cewekbanget.grid.id
Penulis& Editor: Natalia Simanjuntak
0 komentar:
Post a Comment