Cabe sendiri banyak jenisnya yaitu ada cabe TM
(keriting), cabe rawit, cabe lado, cabe sayur, dan cabe hias. Jenis cabe yang
sering digunakan adalah cabe TM dan cabe rawit. Karena banyak manfaatya maka
permintaan pasar akan produksi cabe sangatlah besar. Maka dari itu tanaman cabe
banyak dibudidayakan oleh masyarakat guna memperoleh keuntungan.
Hingga kini ada banyak teknik cara menanam cabe
yang dikembangkan demi menyesuaikan kondisi alam dan lahan tanam. Salah satunya
ialah teknik menanam cabe dalam pot. Banyak orang yang ingin mengetahui cara
menanam cabe dalam pot agar mereka bisa membudidayakan cabe pada lahan yang
terbatas.
Ya, cara menanam cabe dalam pot adalah cara terbaik
guna memanfaatkan kondisi lahan yang terbatas tanahnya misal karena permukaan
tanah sudah di semen/aspal atau karena kondisi tanah asli kurang subur. Selain
itu banyak keuntungan dari menanam cabe dalam pot yakni :
·
Minim penyiangan
·
Pengairan lebih mudah
·
Tanaman bisa dipindahkan saat cuaca buruk
·
Panen lebih mudah
Karakter tanaman cabe mirip dengan tanaman tomat
dan terong. Yakni sensitif terhadap cuaca. Tanaman cabe akan mudah terserang
jamur dan bususk buah pada musim hujan dan akan mudah terserang keriting daun
dan daun bule. Jadi cara menanam cabe dalam pot ini hampir sama dengan cara
cara menanam tomat maupun cara menanam terong.
Kita tentu tidak ingin hasil panen kita menurun
karena serangan hama tadi. Maka dari itu kita harus rajin memperhatikan kondisi
tanaman agar nantinya bisa segera mengatasi gejala serangan hama yang muncul.
Bagi anda yang tertarik ingin mencoba menanam cabe
dalam pot, berikut kami sajikan inormasi mengenai cara menanam cabe dalam pot
dengan benar untuk dijadikan sebagai panduan menanam anda nantinya.
Langkah-langkah cara menanam cabe dalam pot adalah sebagai berikut.
1. Persiapan
Lahan Tanam
Tanaman
cabe tergolong tanaman yang mampu hidup dengan baik saat ditanam di dataran
rendah maupun dataran tinggi. Oleh karena itu anda tentu bisa dengan mudah
memilih lahan untuk meletakkan pot
tanaman cabe nantinya. Secara umum, tempat yang baik untuk meletakkan pot
tanaman cabe memiliki kriteria sebagai berikut :
·
Terpapar sinar matahari langsung minimal 7 jam
per hari
·
Berada di tempat yang terlindung dari hembusan
angin yang kuat (Jika anda menanam ditempat terbuka dengan angin kencang, maka
usahakan untuk membuat pagar tameng angin)
·
Bagian bawah pot beralaskan tanah. Jika
lokasinya di paving atau di aspal, maka sebaiknya bagian dasar ditaburi tanah
terlebih dahulu baru diletakkan pot. Hal ini untuk mencegah suhu panas dari
paving atau aspal agar tidak membunuh perakaran tanaman cabe
·
Dekat dengan sumber air untuk penyiraman
Setelah
mendapatkan lokasi lahan tanam yang cocok maka segera lakukan persiapan seperti
pemasangan pagar angin, pemasangan selang dan pompa air, serta memaksimalkan
cahaya yang masuk ke area tersebut.
2. Pengolahan
Tanah Untuk Pot
Cara
menanam cabe dalam pot yang selanjutnya adalah mengolah tanah untuk isi pot
yang akan ditanami nantinya. Karena menggunakan media pot, maka sangat penting
untuk mengolah tanah didalamnya bagaimana agar nantinya tanah mengandung cukup
unsur hara, cepat meresap air dan tetap gembur. Berikut adalah langkah-langkah
cara mengolah tanah untuk pot sebelum ditanami cabe :
·
Pilihlah pot plastik polybag hitam berukuran
besar seperti jika hendak menanam alpukat dalam pot
·
Carilah tanah utuk mengisi pot. Yang terbaik
adalah tanah humus, namun jika tidak ditrmukan maka anda bisa menggunakan tanah
lain seperti paduan tanah pasir dan tanah coklat gembur. Tanah tadi kemudian
diayak hingga halus
·
Campurkan secara merata sekam, merang atau
serbuk gergaji pada tanah yang sudah diayak tadi. hal ini bertujuan agar
nantinya tanah tetap gembur dan cepat meresap air.
Tanah
jangan dimasukkan dalam pot dahulu karena masih harus diberi pupuk dasar.
3. Pemberian
Pupuk Dasar
Tanah
yang sudah dicampur merata dengan sekam tadi kemudian dicampur lagi dengan
pupuk organik dan NPK serta bubuk kalsiu (kapur dulomit). Pupuk yang digunakan
sebagai pupuk dasar bisa pupuk kandang, pupuk kompos, maupun pupuk organik
butiran yang banyak dijual di toko pertanian. Yang paling bagus adalah pupuk
kandang. Pupuk NPK juga dicampurkan bersama pupuk organik dengan perbandingan
30 : 1 artinya jika 30 ember pupuk organik maka diberi 1 ember NPK. Cmpurkan
pupuk bersama tanah hingga merata.
Buatlah
larutan EM4 (Efective Microorganisme) yaitu melarutkan sekitar 1/4 kg gula
(bisa gula pasir, gula merah, nira ataupun tetes tebu) pada 1 ember air.
Kemudian dicampur sebotol EM4 yang banyak dijual ditoko pertanian. Larutan
tersebut didiamkan pada tempat gelap minimal semalam agar mikroorganisme
pengurainya berkembang biak menjadi banyak.
Siramkan
air EM4 tersebut pada tanah yang sudah diberi pupuk lalu diaduk merata kembali.
Yang terakhir adalah menutup tanah tersebut dengan terpal dan dibiarkan minimal
2 minggu. Setelah 2 minggu maka tanah sudah bisa dimasukkan kedalam pot yang
sudah disiapkan sebelumnya
4. Persiapan
Bibit Cabe
Cara menanam cabe dalam
potAda dua cara untuk membibit cabe jika ingin ditanam dalam pot, yaitu dengan
langsung menanamkan bijinya dalam pot besar tadi atau menyemaikannya terlebih
dahulu pada pot plastik polybag kecil terlebih dahulu sebelum ditanamkan pada
plastik pot besar.
Sebaiknya
anda menyemaikan benih cabe pada plastik pot kecil terlebih dahulu daripada
langsung menanam bijinya pada pot besar karena kita bisa memilih tanaman
terbaik jika membibitkan pada plastik pot kecil terlebih dahulu.
Langkah-langkah
untuk membibitkan benih cabe pada plastik pot kecil adalah sebagai berikut :
·
Siapkan tanah humus kemudian diayak halus
·
Masukkan tanah yang sudah diayak pada plastik
pot kecil lalu susun rapi pada sebuah wadah bak persegi
·
Belilah bibit cabe F1 yang banyak dijual di toko
pertanian
·
Rendam biji pada air hangat kuku selama 1 malam
·
Basahi sebuah kain lalu diperas secara maksimal
·
Biji tadi disimpan (dibuntal) pada kain basah
yang sudah diperas tadi
·
Simpan selama 4 malam maka bijinya akan keluar
akar kecambah.
·
Sirami pot kecil agar tanahnya basah kemudian
buat lubang tanam sekitar 1-2 cm
·
Tanam biji kecambah cabe tersebut pada pot kecil
lalu tutup dengan taburan tanah halus
·
Tunggu hingga tanaman cabe tumbuh.
·
Pada awal tumbuhnya tempatkan bibit cabe pada
tempat yang teduh dan jangan sampai terpapar sinar matahari langsung agar
tanaman nantinya tidak kerdil.
·
Setelah agak tinggi (sekitar 2 minggu) maka
tanaman bisa dibiarkan terpapar sinar matahari langsung pada pagi hingga pukul
10.30 lalu diteduhkan kembali hingga pukul 13.30 siang maka bisa dibiarkan
terpapar cahaya matahari kembali hingga sore.
Setelah
bibit berusia satu bulan maka tanaman bisa di pindah ke dalam pot.
5. Pemindahan
Bibit Pada Pot Besar
Cara menanam cabe dalam
potSetelah bibit cabe berusia kurang lebih 1 bulan maka kini bibit cabe
tersebut siap dipindahkan ke pot besar. Tata caranya adalah sebagai berikut :
·
Sirami bibit yang hendak di[indah terlebih
dahulu
·
Lakukan pemindahan pada sore hai untuk
menghindari tanaman layu di terik siang
·
Gali lubang tanam pada tiap pot besar kemudian
tanam bibit cabai pada lubang tersebut
·
Segera lakukan penyiraman begitu bibit selesai
di tanam
·
Lakukan penyulaman pada satu minggu pertama.
Ganti tanaman cabe yang mati atau perkembangannya tidak normal
Sekarang
bibit cabe sudah selesai ditanam pada pot. Selanjutnya ialah cara merawatnya.
6. Perawatan
Tanaman Cabe dalam Pot
Sebagaimana
jika kita cara menanam bunga ros atau cara menanam bunga bougenville pada pot
yang perlu untuk dirawat, pada tanaman cabe yang ditanam pada pot juga
memerlukan perawatan. Hanya saja perawatan tanaman cabe dalam pot cenderung
lebih mudah ketimbang enanam cabe di lahan tanam semisal ladang, kebun atau
sawah.
Perawatan
tanaman cabe ini sangat penting karena berpengaruh besar pada kesehatan dan
perkembangan tanaman. Tanaman cabe yang dirawat dengan baik akan terhindar dari
berbagai serangan hama penyakit sehingga hasil panennya lebih optimal.
7. Pemberian
Ajir
Ajir
berguna untuk menopang tanaman saat berbuah nantinya. Pemberian ajir dilakukan
sekitar 5 hari setelah tanam agar tidak melukai akar tanaman nantinya. Gunakan
bambu atau kayu dengan panjang kurang lebih 70 cm sebagai ajir.
8. Pemupukan
Susulan
Seperti
pemupukan susulan pada cara menanam semangka ataupun cara menanam melon,
pemupukan susulan pertama dilakukan sekitar 10 hari setelah tanam dan
seterusnya diulang setiap 7 hari. Caranya ialah dengan menggunakan larutan NPK.
Pupuk NPK dilarutkan dengan air, perbandingannya ialah 1-2 gelas pupuk NPK
dilarutkan dengan 35-40 Liter air. Kocorkan larutan NPK tersebut pada pangkal
akar tanaman cabe dalam pot.
9. Penyiraman
Pada
tanaman cabe yang ditanam dalam pot penyiraman bida dilakukan sekitar 7-10 hari
sekali. Perhatikan kadar air dalam tanah jangan sampai kekeringan.
10.
Perempelan
Perempelan
daun dan cabang liar ini sering dilakukan sebelum tanaman mulai berbunga. Yang
disisakan hanya cabang utama di tengah. Tujuannya utamanya agar nantinya
Tanaman dapat tumbuh dengan proposional dan seimbang. Selain itu para petani
meyakini bahwa nantinya buah pada cabang yag disisakan akan lebih banyak meski
sebagian petani tidak percaya itu.
11.
Penanggulangan Hama dan Penyakit
Seperti
yag dijelaskan sebelumnya bahwa tanaman cabe ini cenderung sensitif terhadap
cuaca, maka kita perlu segera melakukan penanganan jika muncul gejala tanaman
sakit. Hama dan penyakit yang sering muncul.
12. Panen
Cabe
Buah
cabe bisa mulai dipanen setelah 75 hari setelah tanam. Biasanya masih sedikit
yang merah. Lakukan interval panen sekitar 5-7 hari. Pada panen yang
selanjutnya jumlah cabe yang memerah akan semakin banyak dan biasanya puncak
panen akan didapat pada panen ke 5 hingga ke 7. Selanjutnya ukuran buah cabe
akan semakin mengecil. Tanaman cabe ini bisa terus dipanen hingga 2,5 – 3 bulan
sebelum akhirnya tanaman mati
13. Perawatan
Pasca Panen
Setelah
panen yang ke 8 maka segera lakukan perawatan susulan agar tanaman cabe tetap
produktif pada panen selanjutnya. Segera beri pupuk NPK + ZA yang bisa
dilarutkan dan dikocorkan. Semprotkan juga pupuk organik cair pada tanaman agar
daun dan cabang kembali lebat sehingga buahnya kembali banyak.
Source:
ilmubudidaya.com
p
ReplyDelete