BLORA – Sekretaris Daerah (Sekda) Blora Komang Gede
Irawadi, SE, M.Si selaku sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP)
Covid-19 Kabupaten Blora, pada Kamis siang (04/06/2020) kembali menyampaikan
update perkembangan persebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan dan Kabid
Pemerintahan Desa Dinas PMD, Sekda menyampaikan bahwa hari ini tidak ada
penambahan kasus Covid-19. Jumlah kasus yang telah terkonfirmasi positif tetap
seperti kemarin yakni 30 kasus.
“Yang positif masih sama yakni 30 kasus, rinciannya
22 dirawat, 3 meninggal dan 5 sembuh. Kita berharap akan semakin banyak yang
sembuh karena kondisi pasien sudah banyak yang membaik,” ucap Sekda Blora.
Namun demikian, jumlah pasien reaktif Rapid-Test
menurutnya masih cukup banyak yakni mencapai 117 orang. Sehingga masyarakat
diminta tetap meningkatkan kewaspadaannya.
“Adapun PDP masih ada 6 yang diawasi, ODP 24 orang,
dan OTG 129 orang. Jumlah pemudik sendiri hingga semalam sudah mencapai 36.469
jiwa,” lanjut Komang Gede Irawadi.
Dengan data tersebut, pihaknya mengajak seluruh
masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap pelaksanaan protokol
kesehatan guna mencegah potensi persebaran dan penularannya.
“Bapak Ibu semuanya, saudaraku dimanapun berada.
Kita harus lebih meningkatkan kedisiplinan, baik disiplin diri sendiri,
disiplin lingkungan dan semuanya untuk memperhatikan kesehatan. Karena jika
tidak disiplin, akan sangat sulit memutus rantai persebarannya. Terapkan
protokol kesehatan yang sering disampaikan di berbagai media,” terang Sekda
Blora.
Selanjutnya, Sekda mengatakan bahwa mulai besok (Jumat 05/06/2020=red) seluruh ASN mulai masuk
seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai awal
penerapan normal baru di Kabupaten Blora.
“Besok semua ASN mulai masuk untuk kerja di kantor,
sudah tidak ada lagi yang Work From Home (WFH). Sehingga kami minta seluruh
Dinas/OPD bisa mempersiapkan penerapan protokol kesehatan, dan menata kantornya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar bisa memberikan pelayanan masyarakat
dengan baik,” tambah Sekda.
Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh
jajaran TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, stakeholder terkait dan komunitas sosial
lainnya yang terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya
mematuhi protokol kesehatan guna mencegah persebaran Covid-19.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes, menambahkan bahwa ada beberapa
indikator penting dalam kesehatan, yakni yang pertama indikator epidemologi.
“Indikator epidemologi diukur dari jumlah kasus
yang ada, yakni di Blora masih ada peningkatan tetapi tidak terlalu tinggi.
Lalu yang kedua adalah indikator kesehatan masyarakat yang diukur melalui
kegiatan rapid-test yang kita lakukan lebih dari 2000 specimen, dengan hasil
yang reaktif sekitar 11-12 persen. Jadi secara kesehatan masyarakat masih ada
resiko terjadinya penularan di masyarakat,” terang Lilik Hernanto.
Yang ketiga menurutnya adalah indikator pelayanan
kesehatan yang diukur dari jumlah angka kesembuhan. Diketahui bersama dalam
beberapa hari terakhir angka kesembuhan di Blora ada kecenderungan terus naik
yang mana saat ini sudah ada 5 pasien sembuh dan diperkiraan akan terus
bertambah.
“Tetap semangat, mungkin semuanya capek, ada yang
bosan. Mau tidak mau, siap tidak siap kita harus mau berubah. Kita tidak tahu
sampaikan Covid-19 ini ada di sekitar kita. Kita harus tetap beraktifitas
seperti biasa tanpa harus sakit sehingga harus mematuhi protokol kesehatan,”
pungkasnya.
Terakhir, Kabid Pemerintahan Desa Dinas PMD, Dwi
Edy Setyawan, S.STP menambahkan, pihaknya sebagai dinas yang mengurusi
penyaluran BLT Dana Desa untuk penanganan dampak Covid-19, ingin menyampaikan
bahwa saat ini sedang dilakukan persiapan penyaluran BLT Dana Desa untuk tahap
kedua atau bulan kedua.
“Alhamdulillah untuk tahap pertama atau bulan
pertama sudah berjalan lancar mulai 15 Mei lalu hingga 20 Mei 2020, dan Blora
menjadi salah satu Kabupaten tercepat di Jawa Tengah yang menyalurkan BLT Dana
Desa bersama dengan Kabupaten Kendal,” ungkapnya.
Sedangkan untuk persiapan penyaluran bulan kedua,
menurutnya saat ini masing-masing desa sedang melaksanakan musyawarah desa
(musdes) khusus untuk verifikasi dan validasi keluarga penerima manfaat. Karena
masih dijumpai penerima ganda dan keluarga non DTKS yang belum masuk data
penerima BLT Dana Desa.
“Bagi keluarga miskin non DTKS yang belum
mendapatkan BLT Dana Desa pada bulan pertama bisa dimasukkan penyaluran pada
bulan kedua melalui musyawarah desa khusus yang melibatkan BPD, LKMD, RT, RW
dan lainnya secara terbuka, jangan sampai timbul anggapan yang dapat hanya
orang dekat Kades, serta revisi peraturan kepala desa tentang penerima BLT Dana
Desa. Diharapkan data penerima pada usulan bulan kedua benar-benar fix dan
valid,” tegas Dwi Edy Setyawan, S.STP.
Adapun untuk Pemerintah Desa, diminta untuk bisa
menfasilitasi masyarakat yang belum memiliki nomor induk kependudukan dan kartu
keluarga ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Blora.
“Data penerima kami minta untuk bisa diumumkan
secara terbuka. Bisa ditempel di tempat strategis desa atau diumumkan melalui
pengumuman pengeras suara untuk keterbukaan publik serta fungsi pengawasan,”
pungkasnya. (WN/Red)
0 komentar:
Post a Comment