BLORA - Forum Peduli
Sejarah Budaya Blora (FPSBB) melakukan penyelamatan fosil yang diduga banteng
di tepian sungai Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, atau
tepatnya di Kedung Wedus di bantaran sungai Kapuan.
Penyelamatan dilakukan karena dikawatirkan tergerus air karena memasuki musim penghujan, sehingga perlu diselamatkan. (24/10/2021).
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga
Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora Slamet Pamuji, SH.
M.Hum melalui Kepala Bidang Kebudayaan Budi Riyanto, S.Pd., MA., dan Kepala Seksi
Kesejarahan dan Purbakala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar Eka Wahyu Hidayat,
S.Pd membenarkan adanya penyelamatan fosil yang diduga fosil banteng.
Penyelamatan itu dilakukan setelah
beberapa hari FPSBB dilibatkan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP)
Sangiran yang mengadakan kegiatan pengumpulan data terkait potensi situs dan
sebaran temuan melalui survei dan ekskavasi di Situs Kapuan yang berada di
wilayah Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.
Kegiatan itu dilaksanakan 12 hari mulai 12
Oktober 2021 hingga 21 Oktober 2021
dengan 9 personel dan melibatkan tenaga lokal dari FPSBB.
"Dari riset itu ditemukan beberapa
titik fosil yang masih insitu, atau masih berada di lokasi," kata Eka
Wahyu Hidayat, Minggu (24/10/2021).
Karena waktunya pendek, BPSMP Sangiran
belum sempat menyelamatkan, sehingga FPSBB berkoordinasi dengan Dinporabudpar
serta BPSMP Sangiran, dan diijinkan untuk melakukan penyelamatan.
"Identifikasi sementara, jenis fosil
diduga adalah banteng. Jadi masih ada scapula yang melekat dengan kaki
banteng," ujarnya.
Dugaan itu diperkuat karena tidak jauh
dari lokasi tersebut, sekitar 50 meter sebelumnya telah diketemukan fosil
kepala banteng yang kini disimpan di Rumah Artefak Blora.
Setelah berhasil diangkat, Sabtu
(23/10/2021), temuan fosil itu disimpan di Rumah Artefak Blora. Selanjutnya
akan dilakukan ekskavasi dilakukan penelitian lebih intensif.
Diinformasikan sebelumnya, BPSMP Sangiran
melakukan kegiatan dipimpin Ketua Tim, Haris Rahmanendra SS.
Ia menjelaskan kegiatan di Situs Kapuan
itu merupakan lanjutan dari tahun 2019 pada lokasi yang sama.
Pada 18 Juni 2019 hingga 29 Juni 2019
silam, BPSMP Sangiran telah melakukan kegiatan Kajian Potensi Cagar Budaya di
situs tersebut.
Kajian yang dilakukan diharapkan dapat menunjukkan jenis-jenis fauna, pemahaman karakteristik budaya, lapisan tanah Kala Pleistosen di Situs Kapuan, dan persebaran temuan secara lateral maupun vertikal. (Redaksi).
0 komentar:
Post a Comment