mediaedukasianda,-
World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia
merekomendasikan bersepeda sebagai salah satu aktivitas fisik yang baik untuk
dilakukan oleh anak-anak hingga orang tua.
Bersepeda memang sangat menyenangkan, karena bisa
melatih kekuatan otot kaki sekaligus kebugaran tubuh secara menyeluruh. Selain
itu, saat ini pilihan untuk bersepeda pun banyak.
Anda bisa pakai sepeda statis di dalam ruangan atau
sepeda biasa di luar ruangan. Lantas, mana yang lebih baik? Naik sepeda statis
di gym maupun di rumah, atau naik sepeda biasa? Simak penjelasannya berikut
ini.
Naik Sepeda
Statis Vs Naik Sepeda Biasa
Bersepeda, baik menggunakan sepeda statis ataupun
sepeda biasa, merupakan salah satu jenis olahraga kardio. Hal ini dikarenakan
dengan bersepeda, kinerja jantung, paru-paru, dan sistem sirkulasi akan
meningkat.
Selain itu, bersepeda secara teratur juga mampu
menurunkan tingkat kolesterol jahat di dalam darah, menguatkan otot jantung,
dan menurunkan tekanan darah. Itu sebabnya, penting bagi Anda untuk melakukan
latihan kardio terlebih dahulu agar memberi tubuh Anda pemanasan sebelum
memulai sesi olahraga selanjutnya.
Nah, sebelum Anda pergi bersepeda, beberapa hal
berikut ini bisa jadi pertimbangan Anda untuk memutuskan naik sepeda statis
ataupun naik sepeda biasa.
1. Kalori
yang terbakar
Menurut Harvard Medical School, beberapa olahraga
yang dilakukan di gym memberikan pembakaran kalori yang lebih baik jika Anda
memang bisa mempertahankan tempo dengan stagnan. Seorang pria seberat 70
kilogram bisa membakar 260 kalori dalam 30 menit dengan mengayuh sepeda statis
menggunakan intensitas sedang dan sekitar 391 kalori dalam 30 menit dengan
mengayuh sepeda intensitas tinggi.
Sedangkan banyaknya kalori yang bisa Anda bakar
saat mengendarai sepeda di luar rumah bergantung pada kecepatan Anda dalam
mengayuh sepeda. Seorang pria seberat 70 kilogram bisa membakar 372 kalori
dengan kecepatan 14 sampai 16 mph. Sedangkan ketika pria tersebut bersepeda
dengan kecepatan antara 16 dan 19 mph selama 30 menit mampu membakar 446
kalori.
2. Tingkat
kebugaran
Sebuah studi menunjukkan bahwa sepeda statis mampu
memaksimalkan denyut jantung hingga 75-95 persen, hal ini menunjukan jika
sepeda statis cukup bagus untuk meningkatkan kebugaran. Namun kerugiannya,
variasi gerakan otot lebih sedikit karena berbagai kemudahan menjadikan otot
hamstring sebagai satu-satunya otot yang bekerja paling keras.
Sedangkan bagi atlet atau yang benar-benar hobi,
bersepeda di luar ruangan bisa membuat denyut jantung mencapai 100 persen.
Namun karena biasanya tidak didampingi instruktur, bersepeda yang hanya
senang-senang justru akan memberikan hasil yang kurang maksimal. Hal ini
dikarenakan Anda lebih banyak melakukan variasi gerakan dihampir semua otot
kaki.
3. Tingkat
kesulitan
Kesulitan utama saat mengendarai sepeda statis
adalah mengatasi rasa bosan, pasalnya gerakan yang dilakukan hanya itu-itu
saja, tanpa tanjakan atau turunan apalagi pemandangan. Namun hal ini bisa
diatasi dengan musik yang sesuai, atau pasangan latihan yang menyenangkan.
Sedangkan secara umum, sepeda biasa yang dikendarai
di luar ruangan lebih mudah dan menyenangkan karena bisa memilih sendiri
lintasan yang hendak dilalui. Jika menginginkan tingkat kesulitan yang lebih
tinggi, dibutuhkan teknik tertentu dan tentunya lintasan yang lebih menantang.
4. Tingkat
kenyamanan
Soal kenyamanan, sepeda statis jauh lebih unggul
karena bisa dikendarai di dalam ruang ber-AC, Anda bisa melakukannya sambil
nonton TV atau mendengarkan musik. Satu-satunya yang membuat tidak nyaman bagi
yang tidak punya alat sendiri adalah, harus datang dulu ke pusat kebugaran.
Kalau mau sehat, bersepeda terutama di kota-kota
besar agak merepotkan. Harus mengenakan pakaian yang sesuai bila tidak ingin
terbakar terik matahari, memakai helm dan masker untuk menghindari benturan dan
polusi serta harus berebut jalan dengan kendaraan bermotor. Selain itu
bersepeda di luar ruangan juga meningkatkan risiko cedera akibat jatuh dari
sepeda.
Kesimpulan
Jika tinggal di lingkungan yang lalu lintasnya padat
dan banyak polusi, sepeda statis adalah pilihan terbaik. Namun kalau tinggal di
lingkungan yang masih asri dan memang menguasai berbagai teknik olahraga
bersepeda, maka sepeda biasa bisa memberikan efek yang lebih maksimal bagi
Anda.
Meski begitu, hal ini akan kembali kepada pilihan
Anda sendiri untuk bersepeda. Pasalnya setiap orang memiliki tingkat kenyamanan
yang berbeda-beda sehingga sulit untuk menentukan hal yang terbaik. Yang
terpenting, asalkan Anda aktif bergerak dan berolahraga entah dengan naik
sepeda statis ataupun naik sepeda biasa, hal tersebut sudah jadi hal yang baik
untuk kesehatan.
Source: hellosehat.com | Risky Candra Swari
Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit
oleh: dr. Yusra Firdaus - Dokter Umum.
0 komentar:
Post a Comment