REMBANG – Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan (SMKK)
Manokwari Papua Barat melakukan praktek pembuatan persemaian stek pucuk tanaman jati di Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Kebon Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang Selasa, (19/10/2022).
Ikut mendampingi dan menjelaskan kegiatan asper BKPH Kebon Rusmanto dan pendamping KPH Kusnadi biasa dipanggil Obeng. Mandor Persemaian BKPH Kebon Rosidi.
Asper BKPH kebon Rusmanto menyampaiakan bahwa stek pucuk pohon Jati bahasa latinnya (Tectona Grandis).
"Perhutani Mantingan mempunyai persemaian stek pucuk yang berlokasi di BKPH Kebon desa Mantingan dengan luas persemaian sekitar 0,2 hektar,” terang Rusmanto.
Lanjut Rusmanto, persemaian BKPH Kebon ini mencakup tanaman Jati Plus Perhutani (JPP) ada 59.246 plances, Kesambi 71.499 plances, Mahoni, 46.157 plances, Sonokeling, 73.343 plances, mimbo 5.588 plances, sengon 3.143 plc, Acasia mangium 18.281,rimba campur 23.275, biomassa 14.573, jati JPP KBK 41.542 jadi jumlah total persemaian saat ini 356.620 plances.’jelasnya.
Untuk tanaman Stek pucuk sendiri, lanjut dia, metode dengan menumbuhkan terlebih dahulu tunas-tunas axilar pada media persemaian sampai berakar sebelum dipindahkan ke lapangan. Keberhasilan stek pucuk tergantung pada beberapa faktor dalam dan luar.
Yang termasuk faktor dalam diantaranya adalah tingkat ketuaan donor stek, kondisi fisiologi stek, waktu pengumpulan stek, dsb. Sedangkan yang termasuk faktor luar antara lain adalah media perakaran, suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan hormon pengatur tumbuh.
Proses Pembuatan stek pucuk yang perlu diperhatikan sebelum memilih dan menyiapkan bahan tanaman untuk stek perlu diperhatikan adalah bhwa Bahan stek berupa pucuk yang berumur 2-3 minggu yang memiliki ciri-ciri: batang masih berbulu, agak silindris, warna hijau cerah, memiliki tiga pasang daun, panjang antara 5-7 cm. berikutnya memilih pucuk yang tumbuh tegak ke atas (tunas orthotroph).
"Hindari tunas yang tumbuh menyamping. Setelah pucuk diambil, tiap helai daun dipotong dan disisakan 1/3 nya," ungkap dia.
Selanjutnya Pangkal stek pucuk dipotong miring dengan pisau tajam (cutter). Pangkal setek dicelupkan dalam larutan Indole Butyric Acid (IBA) selama 5-10 menit. Konsentrasi IBA yang dipakai adalah 0,02 gr IBA yang dilarutkan dalam sekitar 2 sendok NaOH atau alkohol kemudian dicampur air menjadi 1 liter. Untuk menanam stek maka perlu disiapkan media yang berupa campuran pasir, kompos dan tanah lapisan atas dengan perbandingan 2:3:1, yang dimasukkan ke dalam polibag berukuran 10x15 cm.
Agar pangkal stek tidak terluka ketika ditanam maka media dalam polibag dilubangi terlebih dahulu dengan menggunakan ranting. Stek yang telah dicelupkan dalam larutan IBA ditanam pada lubang tesebut. Langkah berikutnya, media disiram dengan air. Bedeng setek ditutupi sungkup plastik dengan ketinggian sungkup ½ m., perhatikan juga kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan yang baik untuk perakaran stek jati adalah : kelembaban di atas 80% dan suhu berkisar antara 24-320 C.
Nantinya stek yang berakar dipisahkan dan dikumpulkan dalam satu bedeng tersendiri. Bedeng ini masih beradapada area ternaungi. Stek yang belum berakar juga dikumpulkan dalam bedeng lainnya untuk dilanjutkan proses perakarannya. Stek yang berakar dibiarkan beradaptasi pada bedeng yang baru dengan sungkup tertutup selama 3 hari. Sungkup dibuka secara bertahap diawali dengan dibuka 10 cm. Setiap hari sungkup dibuka lebih lebar + 10 cm, terus menerus hingga pada umur 2 minggu sungkup telah terbuka penuh, biarkan bibit stek lanjutnya bibit hasil biakan stek ini dipindah ke area terbuka hingga siap tanam.(Sgt/Red).
0 komentar:
Post a Comment