𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Disebuah stasiun tua yang sudah tak digunakan lagi, ada cerita tentang kereta hantu yang muncul setiap malam purnama. Kereta itu konon adalah Kereta 13, yang hilang misterius pada tahun 1970-an bersama semua penumpangnya setelah masuk ke terowongan di pegunungan. Seorang pemuda bernama Arga, penggemar misteri urban, memutuskan untuk menyelami legenda ini. Ia membawa tas berisi kamera, senter, dan peta tua yang ia temukan di perpustakaan.
Dari Pagi Bersama Kereta Hingga Senja Pagi dimulai dengan suara peluit kereta api yang mengiringi aktivitas keseharian. Sejak matahari terbit, kereta api tak pernah berhenti melaju, menjadi bagian penting dalam rutinitas banyak orang.
Setiap pagi, ribuan penumpang berangkat untuk mengejar mimpi dan tujuan, menjadikan kereta api sahabat setia perjalanan mereka.Dari perjalanan singkat hingga jarak jauh, setiap gerbong menyimpan cerita tersendiri.
Ada yang tertawa, ada yang terlelap, dan ada yang sibuk menatap layar gadget, semua terhubung oleh satu hal: kereta api sebagai penghubung harapan di setiap destinasi.Hingga senja tiba, kereta api masih terus bergerak, menemani para penumpang yang kembali pulang. Langit oranye dan gemuruh rel menambah syahdu suasana.
Hari yang penuh dinamika perlahan menutup tirainya dengan alunan roda kereta yang tetap berputar. Begitulah hari-hari berlalu, dimulai dengan kereta di pagi hari dan diakhiri dengan kereta di senja hari. Setiap perjalanan adalah cerita baru, setiap detik yang berlalu di atas rel adalah bagian dari perjalanan hidup yang tak terlupakan.
Terima kasih kereta api, telah menjadi bagian dari keseharian yang penuh makna.
'Aktivitas Bersama Kereta'
(Pro/Redaksi)
