BLORA — Memasuki musim kemarau membuat warga di Blora Jawa Tengah menyerbu bantuan air bersih. Warga desa Jepangrejo, Kecamatan Blora mengaku sudah sekira empat bulan mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sabtu, (12/8/2023).
Musim kemarau tahun ini sejumlah desa di wilayah Blora Jawa Tengah mulai kekurangan air bersih, terbukti di desa Jepangrejo Kecamatan Blora, warga beramai-ramai menyerbu satu truk tangki bantuan air bersih dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana.
Warga desa Jepangrejo, Sigit, sembari antri ikut menyerbu air bersih dari tangki bantuan BBWS Pemali Juwana, menceritakan keluh kesahnya selama ini sulit mendapatkan air bersih di desanya.
"Selama ini memang gak ada sumber air-nya mas, di boor sampai 60 meter gak ada airnya," ucap Sigit.
"Beli di tangki, bagi orang yang mampu, kalau tidak ya, wis embuh," ujar Sigit sambil nadongi air bersih di jerigennya.
Hal senada disampaikan oleh Rukini, warga Jepangrejo, Blora juga menyampaikan sulit air bersih, harus beli di tangki seharga Rp 140 ribu setiap tangkinya.
"Beli satu tangki untuk konsumsi selama 20 hari mas," kata Rukini.
"Ya, senang kalau ada bantuan air bersih seperti ini," kata Rukini.
Pada kesempatan itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kabupaten Blora, Surat, ST, menjelaskan bahwa Kolaborasi BBWS Pemali Juwana dengan dinas PUPR Blora, memberikan bantuan air bersih untuk masyarakat, dropping dilakukan di desa Jepangrejo Kecamatan Blora, dan desa Nglangitan, desa Sambongrejo Kecamatan Tunjungan.
“Ada tiga titik dropping air kali ini, yakni di desa Jepangrejo, Kecamatan Blora dan di Kecamatan Tunjungan di desa Sambongrejo dan desa Nglangitan,” jelas Surat.
Untuk diperhatikan, desa Jepangrejo, Kecamatan Blora sendiri rutin menjadi langganan kekeringan setiap tahunnya, jika musim kemarau tiba, ketiadaan sumber mata air membuat desa tersebut rawan terjadi kekeringan. (Prokompim/Redaksi)